Pendahuluan
Selamat Datang
Aplikasi Akunting adalah sistem pencatatan keuangan yang dirancang khusus untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Aplikasi ini mendukung standar akuntansi Indonesia (PSAK) dan kepatuhan perpajakan.
Cara Menggunakan Panduan Ini
Panduan ini disusun berdasarkan tugas yang ingin Anda selesaikan, bukan berdasarkan menu aplikasi. Cari bagian yang sesuai dengan kebutuhan Anda:
| Anda Ingin... | Baca Bagian |
|---|---|
| Mencatat pembayaran dari klien | Mencatat Pendapatan |
| Mencatat bayar listrik, vendor, gaji | Mencatat Pengeluaran |
| Pindahkan uang antar rekening | Transfer Antar Akun |
| Kirim struk via Telegram | Telegram Receipt |
| Cetak laporan keuangan bulanan | Laporan Bulanan |
| Hitung dan lapor PPN | Transaksi PPN & Laporan Pajak |
| Kelola proyek dan invoice | Setup Proyek |
| Setup awal aplikasi | Setup Awal |
Struktur Setiap Bab
Setiap bab dalam panduan ini mengikuti struktur yang sama:
- Kapan Anda Membutuhkan Ini - Situasi yang memerlukan fitur ini
- Konsep yang Perlu Dipahami - Penjelasan singkat konsep akuntansi terkait
- Skenario - Langkah demi langkah untuk kasus nyata
- Tips - Best practices dan saran
- Lihat Juga - Link ke bab terkait
Persyaratan Sistem
- Browser modern (Chrome, Firefox, Safari, Edge)
- Koneksi internet stabil
- Resolusi layar minimal 1024x768
Konvensi Penulisan
| Konvensi | Arti |
|---|---|
| Teks tebal | Tombol atau menu yang perlu diklik |
Teks kode | Nilai yang perlu dimasukkan |
| > Catatan: | Informasi penting yang perlu diperhatikan |
Daftar Isi
Pengantar
- Pendahuluan - Cara menggunakan panduan ini
- Konsep Dasar - Dasar-dasar akuntansi
Bagian I: Operasi Harian
- Mencatat Pendapatan - Penerimaan dari klien
- Mencatat Pengeluaran - Bayar listrik, vendor, gaji
- Transfer Antar Akun - Pindah dana
- Telegram Receipt - Kirim struk via Telegram
Bagian II: Pelaporan
- Laporan Harian - Cek transaksi dan saldo
- Laporan Bulanan - Neraca, laba rugi
- Laporan Tahunan - Tutup buku akhir tahun
Bagian III: Perpajakan
- Transaksi PPN - Penjualan/pembelian dengan PPN
- Transaksi PPh - Potong PPh 23, PPh 21
- Laporan Pajak - Cetak laporan untuk SPT
- Kalender Pajak - Tracking deadline pajak
Bagian IV: Manajemen Proyek
- Setup Proyek - Buat proyek baru
- Tracking Proyek - Pantau progress dan biaya
- Invoice & Penagihan - Buat dan kirim invoice
- Analisis Profitabilitas - Laporan profit per proyek
Bagian V: Konfigurasi
- Setup Awal - Konfigurasi pertama kali
- Kelola Template - Buat dan edit template jurnal
- Kelola Klien - Data klien
- Jadwal Amortisasi - Beban dibayar dimuka
- Kelola Periode Fiskal - Tutup buku bulanan
- Setup Telegram Bot - Konfigurasi integrasi Telegram
Lampiran
- Glosarium - Istilah-istilah akuntansi
- Referensi Akun - Daftar kode akun standar
- Referensi Template - Daftar template bawaan
Konsep Dasar Akuntansi
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Baca bab ini jika Anda:
- Baru pertama kali menggunakan aplikasi akuntansi
- Ingin memahami istilah-istilah yang digunakan di aplikasi
- Perlu memahami mengapa transaksi dicatat dengan cara tertentu
Apa Itu Akuntansi?
Akuntansi adalah proses mencatat, mengklasifikasi, dan melaporkan transaksi keuangan bisnis. Tujuannya:
- Mengetahui kondisi keuangan bisnis
- Membuat keputusan bisnis yang tepat
- Memenuhi kewajiban pelaporan pajak
Persamaan Dasar Akuntansi
Aset = Kewajiban + Ekuitas
| Komponen | Pengertian | Contoh |
|---|---|---|
| Aset | Apa yang dimiliki bisnis | Kas, piutang, peralatan |
| Kewajiban | Apa yang dihutang bisnis | Hutang vendor, hutang pajak |
| Ekuitas | Modal pemilik | Modal awal, laba ditahan |
Setiap transaksi harus menjaga keseimbangan persamaan ini.
Debit dan Kredit
Setiap transaksi dicatat dalam dua sisi: debit dan kredit. Total debit harus sama dengan total kredit.
| Jenis Akun | Bertambah | Berkurang |
|---|---|---|
| Aset | Debit | Kredit |
| Kewajiban | Kredit | Debit |
| Ekuitas | Kredit | Debit |
| Pendapatan | Kredit | Debit |
| Beban | Debit | Kredit |
Contoh: Terima Pembayaran dari Klien
Anda menerima Rp 10.000.000 dari klien untuk jasa konsultasi.
| Akun | Debit | Kredit |
|---|---|---|
| Kas/Bank | 10.000.000 | |
| Pendapatan Jasa | 10.000.000 |
- Kas (aset) bertambah → debit
- Pendapatan bertambah → kredit
Contoh: Bayar Listrik
Anda membayar tagihan listrik Rp 500.000.
| Akun | Debit | Kredit |
|---|---|---|
| Beban Listrik | 500.000 | |
| Kas/Bank | 500.000 |
- Beban bertambah → debit
- Kas (aset) berkurang → kredit
Bagan Akun (Chart of Accounts)
Bagan akun adalah daftar semua akun yang digunakan untuk mencatat transaksi. Akun dikelompokkan berdasarkan jenisnya:
| Kode | Jenis | Contoh |
|---|---|---|
| 1.x.xx | Aset | Kas, Bank, Piutang, Peralatan |
| 2.x.xx | Kewajiban | Hutang Usaha, Hutang Pajak |
| 3.x.xx | Ekuitas | Modal, Laba Ditahan |
| 4.x.xx | Pendapatan | Pendapatan Jasa, Pendapatan Lain |
| 5.x.xx | Beban | Gaji, Sewa, Listrik, Internet |
Jurnal
Jurnal adalah catatan kronologis setiap transaksi. Setiap jurnal berisi:
- Tanggal transaksi
- Akun yang terlibat
- Jumlah debit dan kredit
- Keterangan
Status Transaksi
| Status | Arti |
|---|---|
| Draft | Transaksi tersimpan tapi belum mempengaruhi saldo akun |
| Posted | Transaksi sudah diposting, mempengaruhi saldo akun |
| Void | Transaksi dibatalkan, jurnal reversal otomatis dibuat |
Periode Akuntansi
Bisnis biasanya menggunakan periode akuntansi:
- Bulanan - Untuk laporan rutin dan pajak
- Tahunan - Untuk tutup buku dan laporan keuangan akhir tahun
Tips untuk Pemula
- Catat segera - Catat transaksi sesegera mungkin setelah terjadi
- Simpan bukti - Simpan struk, invoice, dan dokumen pendukung
- Gunakan template - Aplikasi menyediakan template untuk transaksi umum
- Review rutin - Periksa laporan minimal sekali seminggu
Lihat Juga
- Setup Awal - Konfigurasi bagan akun
- Kelola Template - Memahami template jurnal
- Glosarium - Penjelasan istilah lengkap
Mencatat Pendapatan
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Menerima pembayaran dari klien
- Mencatat penjualan jasa atau produk
- Menerima pendapatan bunga atau pendapatan lainnya
Konsep yang Perlu Dipahami
Pendapatan adalah penerimaan dari aktivitas bisnis utama. Dalam akuntansi:
- Pendapatan dicatat di sisi kredit
- Kas/Bank yang diterima dicatat di sisi debit
- Jika ada PPN, lihat Transaksi PPN
Skenario 1: Terima Pembayaran Jasa (Tanpa PPN)
Situasi: Klien membayar invoice jasa konsultasi sebesar Rp 5.000.000 via transfer bank.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pendapatan Jasa
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal uang diterima
- Jumlah:
5000000 - Akun Sumber: Pilih rekening bank penerima (contoh: Bank BCA)
- Keterangan:
Pembayaran invoice INV-2025-001 - Konsultasi IT - No. Referensi:
INV-2025-001
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Bank BCA Rp 5.000.000 Kredit : Pendapatan Jasa Rp 5.000.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: Saldo Bank BCA bertambah Rp 5.000.000, Pendapatan Jasa bertambah Rp 5.000.000.
Skenario 2: Terima Pembayaran Jasa dengan PPN
Situasi: Klien membayar invoice jasa sebesar Rp 11.100.000 (sudah termasuk PPN 11%).
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pendapatan Jasa dengan PPN
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal uang diterima
- Jumlah:
11100000(nilai inklusif PPN) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Pembayaran invoice INV-2025-002 - Jasa Pengembangan Website
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Bank BCA Rp 11.100.000 Kredit : Hutang PPN Rp 1.100.000 (PPN yang harus disetor) Kredit : Pendapatan Jasa Rp 10.000.000 (DPP) - Klik Simpan & Posting
Hasil: PPN Keluaran sebesar Rp 1.100.000 akan muncul di Laporan Pajak.
Catatan: Untuk detail perhitungan PPN, lihat Transaksi PPN.
Skenario 3: Terima DP (Down Payment) Proyek
Situasi: Klien membayar DP 30% untuk proyek senilai Rp 50.000.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Terima DP Proyek
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal uang diterima
- Jumlah:
15000000(30% x 50.000.000) - Akun Sumber: Bank BCA
- Proyek: Pilih proyek terkait
- Keterangan:
DP 30% Proyek Redesign Website
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Bank BCA Rp 15.000.000 Kredit : Pendapatan Diterima Dimuka Rp 15.000.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: DP dicatat sebagai kewajiban (pendapatan diterima dimuka). Pendapatan akan diakui saat milestone selesai. Lihat Tracking Proyek.
Skenario 4: Terima Pendapatan Bunga
Situasi: Bank memberikan bunga deposito Rp 250.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pendapatan Bunga
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal bunga dikreditkan
- Jumlah:
250000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Bunga deposito November 2025
- Klik Simpan & Posting
Skenario 5: Terima Pelunasan Piutang
Situasi: Klien yang sebelumnya berutang melunasi piutang Rp 8.000.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Terima Pelunasan Piutang
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal uang diterima
- Jumlah:
8000000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Pelunasan piutang PT ABC
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Bank BCA Rp 8.000.000 Kredit : Piutang Usaha Rp 8.000.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: Saldo Piutang Usaha berkurang, Kas bertambah.
Tips
- Catat segera - Catat pendapatan segera setelah uang diterima untuk akurasi laporan
- Gunakan referensi - Selalu isi nomor invoice/referensi untuk memudahkan rekonsiliasi
- Pilih proyek - Jika pendapatan terkait proyek, selalu pilih proyeknya untuk tracking profitabilitas
- Periksa preview - Selalu periksa Preview Jurnal sebelum posting
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Template tidak muncul | Periksa apakah template aktif di menu Template |
| Saldo tidak berubah | Pastikan status transaksi sudah "Posted" bukan "Draft" |
| Nilai PPN salah | Periksa formula di template, lihat Kelola Template |
Lihat Juga
- Transaksi PPN - Pendapatan dengan PPN
- Tracking Proyek - Menghubungkan pendapatan ke proyek
- Invoice & Penagihan - Membuat invoice untuk klien
- Laporan Harian - Cek transaksi yang sudah dicatat
Mencatat Pengeluaran
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Membayar tagihan utilitas (listrik, air, internet)
- Membayar vendor atau supplier
- Membayar gaji karyawan
- Membayar sewa kantor
- Membeli perlengkapan atau peralatan kantor
- Pengeluaran operasional lainnya
Konsep yang Perlu Dipahami
Beban/Pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasional bisnis. Dalam akuntansi:
- Beban dicatat di sisi debit
- Kas/Bank yang dibayarkan dicatat di sisi kredit
- Jika ada PPN atau pemotongan PPh, lihat Transaksi PPN dan Transaksi PPh
Skenario 1: Bayar Tagihan Listrik
Situasi: Membayar tagihan listrik PLN sebesar Rp 850.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Beban Listrik
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
850000 - Akun Sumber: Pilih rekening yang digunakan (contoh: Bank BCA atau Kas Kecil)
- Keterangan:
Tagihan listrik November 2025 - No. Referensi: Nomor tagihan PLN
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Listrik Rp 850.000 Kredit : Bank BCA Rp 850.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: Beban Listrik bertambah, saldo Bank berkurang.
Skenario 2: Bayar Tagihan Internet
Situasi: Membayar tagihan internet bulanan Rp 500.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Beban Internet
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
500000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Internet kantor November 2025
- Klik Simpan & Posting
Skenario 3: Bayar Vendor dengan PPh 23
Situasi: Membayar vendor jasa desain Rp 5.000.000, dipotong PPh 23 (2%).
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pembayaran Jasa (PPh 23)
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
5000000(nilai bruto sebelum potong) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Pembayaran jasa desain logo - CV Kreatif
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Jasa Profesional Rp 5.000.000 Kredit : Bank BCA Rp 4.900.000 (nett setelah potong) Kredit : Hutang PPh 23 Rp 100.000 (2% x 5.000.000) - Klik Simpan & Posting
Hasil: PPh 23 yang dipotong akan muncul di Laporan Pajak untuk disetor ke negara.
Catatan: Untuk detail pemotongan PPh 23, lihat Transaksi PPh.
Skenario 4: Bayar Gaji Karyawan
Situasi: Membayar gaji karyawan Rp 8.000.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Beban Gaji
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran gaji
- Jumlah:
8000000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Gaji November 2025 - Budi Santoso
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Gaji Rp 8.000.000 Kredit : Bank BCA Rp 8.000.000 - Klik Simpan & Posting
Catatan: Jika ada pemotongan PPh 21, gunakan template yang sesuai. Lihat Transaksi PPh.
Skenario 5: Bayar Sewa Kantor (Setahun Dimuka)
Situasi: Membayar sewa kantor Rp 24.000.000 untuk 12 bulan kedepan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Bayar Sewa Dimuka
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
24000000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Sewa kantor Jan-Des 2025
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Sewa Dibayar Dimuka Rp 24.000.000 Kredit : Bank BCA Rp 24.000.000 - Klik Simpan & Posting
- Buat Jadwal Amortisasi untuk mengalokasikan beban ke setiap bulan. Lihat Jadwal Amortisasi.
Hasil: Sewa dicatat sebagai aset (dibayar dimuka), lalu diamortisasi Rp 2.000.000/bulan ke Beban Sewa.
Skenario 6: Beli ATK/Perlengkapan Kantor
Situasi: Membeli perlengkapan kantor (kertas, tinta printer, dll) Rp 350.000 tunai.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Beban ATK
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembelian
- Jumlah:
350000 - Akun Sumber: Kas Kecil
- Keterangan:
Beli kertas HVS dan tinta printer
- Klik Simpan & Posting
Skenario 7: Bayar Vendor dengan PPN
Situasi: Membayar pembelian software subscription Rp 1.110.000 (sudah termasuk PPN 11%).
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pembelian dengan PPN
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
1110000(nilai inklusif PPN) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Subscription Adobe Creative Cloud
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Software Rp 1.000.000 (DPP) Debit : PPN Masukan Rp 110.000 (dapat dikreditkan) Kredit : Bank BCA Rp 1.110.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: PPN Masukan dapat dikreditkan dengan PPN Keluaran. Lihat Laporan Pajak.
Skenario 8: Pengeluaran Terkait Proyek
Situasi: Membayar biaya hosting Rp 500.000 untuk proyek klien tertentu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Beban Proyek
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
500000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Proyek: Pilih proyek terkait (contoh: PRJ-2025-001)
- Keterangan:
Biaya hosting untuk Proyek Website PT ABC
- Klik Simpan & Posting
Hasil: Pengeluaran akan masuk ke analisis profitabilitas proyek. Lihat Analisis Profitabilitas.
Tips
- Kategorikan dengan tepat - Pilih template yang sesuai agar laporan akurat
- Simpan bukti - Foto struk dan lampirkan ke transaksi. Lihat Telegram Receipt
- Gunakan proyek - Hubungkan pengeluaran ke proyek untuk tracking biaya
- Amortisasi - Untuk pembayaran dimuka, buat jadwal amortisasi
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Template tidak sesuai | Buat template baru atau duplikat yang ada. Lihat Kelola Template |
| Lupa hubungkan ke proyek | Edit transaksi draft, atau void dan buat ulang |
| PPh tidak terpotong | Gunakan template dengan PPh, atau edit formula template |
Lihat Juga
- Transaksi PPN - Pembelian dengan PPN
- Transaksi PPh - Pemotongan PPh 23/21
- Jadwal Amortisasi - Beban dibayar dimuka
- Telegram Receipt - Lampirkan bukti pembayaran
- Tracking Proyek - Hubungkan ke proyek
Transfer Antar Akun
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Memindahkan uang dari rekening bank ke rekening lain
- Mengisi kas kecil dari rekening bank
- Menyetor uang tunai ke bank
- Transfer antar rekening bank yang berbeda
Konsep yang Perlu Dipahami
Transfer antar akun adalah pemindahan dana dari satu akun kas/bank ke akun kas/bank lainnya. Transaksi ini:
- Tidak menambah atau mengurangi total aset
- Hanya memindahkan dari satu tempat ke tempat lain
- Kedua sisi (debit dan kredit) adalah akun aset
Debit : Akun tujuan (bertambah)
Kredit : Akun sumber (berkurang)
Skenario 1: Isi Kas Kecil dari Bank
Situasi: Menarik uang Rp 2.000.000 dari Bank BCA untuk mengisi kas kecil kantor.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Transfer Kas
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal penarikan
- Jumlah:
2000000 - Dari Akun: Bank BCA
- Ke Akun: Kas Kecil
- Keterangan:
Isi kas kecil November 2025
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Kas Kecil Rp 2.000.000 Kredit : Bank BCA Rp 2.000.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: Saldo Bank BCA berkurang Rp 2.000.000, Kas Kecil bertambah Rp 2.000.000. Total aset tetap sama.
Skenario 2: Setor Tunai ke Bank
Situasi: Menyetor uang tunai Rp 5.000.000 dari kas ke rekening Bank Mandiri.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Transfer Kas
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal setoran
- Jumlah:
5000000 - Dari Akun: Kas Kecil
- Ke Akun: Bank Mandiri
- Keterangan:
Setor tunai dari kas
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Bank Mandiri Rp 5.000.000 Kredit : Kas Kecil Rp 5.000.000 - Klik Simpan & Posting
Skenario 3: Transfer Antar Bank
Situasi: Transfer Rp 10.000.000 dari Bank BCA ke Bank Mandiri untuk operasional.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Transfer Kas
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal transfer
- Jumlah:
10000000 - Dari Akun: Bank BCA
- Ke Akun: Bank Mandiri
- Keterangan:
Transfer operasional antar bank - No. Referensi: Nomor referensi transfer dari bank
- Klik Simpan & Posting
Skenario 4: Transfer dengan Biaya Admin
Situasi: Transfer Rp 10.000.000 dari Bank BCA ke Bank Mandiri, dikenakan biaya transfer Rp 6.500.
Untuk kasus ini, Anda perlu mencatat dua transaksi:
Transaksi 1: Transfer Pokok
- Buat transaksi Transfer Kas
- Jumlah:
10000000 - Dari: Bank BCA, Ke: Bank Mandiri
Transaksi 2: Biaya Admin
- Buat transaksi baru dengan template Beban Administrasi Bank
- Jumlah:
6500 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Biaya transfer ke Bank Mandiri
Preview Jurnal Gabungan:
Transfer:
Debit : Bank Mandiri Rp 10.000.000
Kredit : Bank BCA Rp 10.000.000
Biaya Admin:
Debit : Beban Administrasi Bank Rp 6.500
Kredit : Bank BCA Rp 6.500
Skenario 5: Pemindahan ke Deposito
Situasi: Menempatkan Rp 50.000.000 dari rekening giro ke deposito.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Transfer Kas
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal penempatan
- Jumlah:
50000000 - Dari Akun: Bank BCA (Giro)
- Ke Akun: Deposito BCA
- Keterangan:
Penempatan deposito 3 bulan
- Klik Simpan & Posting
Tips
- Catat tanggal yang tepat - Gunakan tanggal aktual transfer, bukan tanggal pencatatan
- Simpan referensi - Catat nomor referensi transfer untuk rekonsiliasi
- Biaya admin terpisah - Catat biaya administrasi bank sebagai transaksi terpisah
- Verifikasi saldo - Cek saldo di aplikasi dengan mutasi bank
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Saldo tidak balance | Periksa apakah ada transaksi yang belum diposting |
| Akun tidak muncul di dropdown | Pastikan akun bertipe Kas/Bank di Bagan Akun |
| Biaya admin tidak tercatat | Buat transaksi terpisah untuk biaya admin |
Lihat Juga
- Laporan Harian - Cek saldo dan mutasi akun
- Setup Awal - Menambah akun bank baru
- Referensi Akun - Daftar akun kas dan bank
Telegram Receipt
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin mengirim foto struk/kwitansi dari HP langsung ke aplikasi
- Ingin menyimpan bukti transaksi secara digital
- Ingin mempercepat pencatatan transaksi dari struk fisik
Konsep yang Perlu Dipahami
Fitur Telegram Receipt memungkinkan Anda:
- Mengirim foto struk via Telegram bot
- Sistem menyimpan gambar dan menunggu review
- Anda memilih template dan memposting transaksi dari aplikasi
Ini memudahkan pencatatan karena Anda bisa langsung foto struk dari lokasi, lalu proses di kantor kemudian.
Penting: Setiap Pengguna Harus Link Sendiri
Setiap orang yang ingin mengirim struk via Telegram harus menghubungkan akun Telegram mereka dengan akun aplikasi mereka:
- Office Manager (user A) → Link Telegram-nya → Struk masuk atas nama user A
- Accountant (user B) → Link Telegram-nya → Struk masuk atas nama user B
- Boss (user C) → Link Telegram-nya → Struk masuk atas nama user C
Alasan:
- Keamanan: Hanya user yang ter-autorisasi bisa mencatat transaksi
- Audit: Sistem mencatat siapa yang mengirim struk
- Permissions: Setiap user punya hak akses yang berbeda
Jika seseorang belum link dan mengirim struk, bot akan membalas: "Akun belum terhubung. Ketik /start untuk mulai."
Skenario 1: Setup Telegram Bot (Sekali Saja)
Situasi: Pertama kali menggunakan fitur Telegram Receipt.
Langkah-langkah:
- Buka Telegram di HP
- Cari bot @AplikasiAkuntingBot (atau nama bot yang dikonfigurasi)
- Ketik
/startuntuk memulai - Bot akan meminta kode akses
- Di aplikasi web, buka menu Pengaturan > Telegram
- Salin Kode Akses yang ditampilkan
- Kirim kode tersebut ke bot
- Bot akan mengkonfirmasi: "Akun berhasil terhubung"
Hasil: HP Anda sekarang terhubung ke akun aplikasi.
Skenario 2: Kirim Struk Belanja
Situasi: Anda baru saja membeli perlengkapan kantor dan mendapat struk dari kasir.
Langkah-langkah:
Di HP (Telegram):
- Buka chat dengan @AplikasiAkuntingBot
- Foto struk dengan jelas (pastikan angka terbaca)
- Kirim foto ke bot
- Tambahkan caption (opsional):
ATK dari Toko ABC - Rp 350.000 - Bot akan konfirmasi: "Struk diterima, silakan proses di aplikasi"
Di Aplikasi Web:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Anda akan melihat notifikasi "X struk menunggu diproses"
- Klik notifikasi tersebut atau buka tab Struk Pending
- Klik struk yang baru dikirim
- Review gambar struk
- Isi form transaksi:
- Template: Beban ATK
- Tanggal: Tanggal di struk
- Jumlah:
350000 - Keterangan:
Pembelian ATK - Toko ABC
- Klik Simpan & Posting
Hasil: Transaksi tercatat dengan lampiran gambar struk.
Skenario 3: Kirim Struk dengan Caption Detail
Situasi: Anda ingin memberikan informasi lebih detail saat mengirim struk.
Format Caption yang Disarankan:
[Kategori] - [Vendor/Toko] - Rp [Jumlah]
Keterangan tambahan jika perlu
Contoh:
Listrik - PLN - Rp 850.000Internet - Biznet - Rp 500.000Makan siang meeting - Restoran XYZ - Rp 250.000Parkir - Rp 10.000
Caption ini akan muncul saat Anda memproses struk di aplikasi, memudahkan pengisian form.
Skenario 4: Kirim Banyak Struk Sekaligus
Situasi: Anda punya beberapa struk yang perlu dicatat setelah meeting seharian.
Langkah-langkah:
Di HP (Telegram):
- Buka chat dengan bot
- Kirim foto struk satu per satu (jangan kirim sekaligus dalam satu pesan)
- Berikan caption untuk setiap foto
- Ulangi untuk semua struk
Di Aplikasi Web:
- Buka menu Transaksi > Struk Pending
- Anda akan melihat daftar semua struk yang belum diproses
- Klik struk pertama, isi form, posting
- Lanjut ke struk berikutnya
- Ulangi sampai semua struk terproses
Skenario 5: Batalkan Struk yang Salah Kirim
Situasi: Anda tidak sengaja mengirim foto yang bukan struk.
Langkah-langkah:
- Di aplikasi web, buka Struk Pending
- Klik struk yang salah
- Klik tombol Hapus atau Abaikan
- Konfirmasi penghapusan
Skenario 6: Lampirkan Dokumen ke Transaksi yang Sudah Ada
Situasi: Anda sudah mencatat transaksi, tapi ingin menambahkan lampiran bukti.
Langkah-langkah:
- Buka detail transaksi yang sudah ada
- Di bagian Lampiran, klik Tambah Lampiran
- Upload file dari komputer, atau
- Pilih dari Struk Pending yang sudah dikirim via Telegram
- Klik Simpan
Tips
- Foto dengan jelas - Pastikan angka dan tanggal terbaca
- Satu struk satu foto - Jangan gabung beberapa struk dalam satu foto
- Caption singkat - Tambahkan informasi penting di caption
- Proses rutin - Biasakan memproses struk setiap hari agar tidak menumpuk
- Backup otomatis - Gambar struk tersimpan di sistem sebagai bukti
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Bot tidak merespon | Pastikan bot online, cek dengan /status |
| Struk tidak muncul di aplikasi | Refresh halaman, tunggu beberapa detik |
| Kode akses tidak valid | Generate ulang kode di Pengaturan > Telegram |
| Foto tidak jelas | Kirim ulang dengan pencahayaan lebih baik |
Lihat Juga
- Mencatat Pengeluaran - Template untuk berbagai jenis pengeluaran
- Laporan Harian - Verifikasi transaksi yang sudah dicatat
- Setup Awal - Konfigurasi Telegram bot
- Setup Telegram Bot - Konfigurasi server-side untuk administrator
Laporan Harian
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin mengecek transaksi yang sudah dicatat hari ini
- Ingin melihat saldo kas dan bank terkini
- Ingin memverifikasi apakah ada transaksi yang belum diposting
- Ingin melihat mutasi akun tertentu
Konsep yang Perlu Dipahami
Laporan harian membantu Anda:
- Monitoring - Memastikan semua transaksi tercatat
- Verifikasi - Mencocokkan saldo aplikasi dengan saldo aktual
- Deteksi - Menemukan kesalahan pencatatan lebih awal
Skenario 1: Cek Kondisi Keuangan Hari Ini (Dashboard)
Situasi: Pagi hari, Anda ingin melihat ringkasan kondisi keuangan bisnis.
Langkah-langkah:
- Buka aplikasi, halaman Dashboard akan tampil otomatis
- Lihat kartu-kartu KPI:
- Kas & Bank - Total saldo kas dan bank saat ini
- Piutang - Total piutang yang belum dibayar
- Hutang - Total hutang yang harus dibayar
- Transaksi - Jumlah transaksi bulan ini
- Untuk melihat periode lain, gunakan pemilih bulan di atas
Informasi yang Ditampilkan:
| Kartu | Arti |
|---|---|
| Pendapatan | Total pendapatan bulan ini vs bulan lalu |
| Beban | Total pengeluaran bulan ini vs bulan lalu |
| Laba Bersih | Pendapatan - Beban |
| Margin Laba | (Laba / Pendapatan) × 100% |
Skenario 2: Cek Transaksi Hari Ini
Situasi: Akhir hari kerja, Anda ingin memastikan semua transaksi sudah tercatat.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Di filter Periode, pilih tanggal hari ini
- Klik Tampilkan atau tekan Enter
- Review daftar transaksi yang muncul:
- Periksa apakah semua transaksi hari ini sudah ada
- Perhatikan status transaksi (Draft/Posted)
- Jika ada yang kurang, catat segera
Tips Verifikasi:
- Cocokkan dengan struk/bukti yang Anda miliki
- Pastikan tidak ada transaksi yang masih Draft
- Perhatikan total pengeluaran dan pemasukan
Skenario 3: Cek Saldo Bank
Situasi: Anda ingin mencocokkan saldo di aplikasi dengan saldo di mobile banking.
Langkah-langkah:
- Klik menu Buku Besar di sidebar
- Di filter Akun, pilih rekening bank (contoh: Bank BCA)
- Di filter Periode, biarkan kosong untuk melihat sampai hari ini
- Klik Tampilkan
- Lihat Saldo Akhir di bagian bawah
- Bandingkan dengan saldo di mobile banking
Jika Saldo Tidak Cocok:
| Selisih | Kemungkinan Penyebab |
|---|---|
| Aplikasi lebih besar | Ada transaksi pengeluaran yang belum dicatat |
| Aplikasi lebih kecil | Ada penerimaan yang belum dicatat |
| Selisih kecil | Biaya admin bank yang belum dicatat |
Skenario 4: Lihat Mutasi Akun
Situasi: Anda ingin melihat detail transaksi yang mempengaruhi akun tertentu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Buku Besar di sidebar
- Pilih Akun yang ingin dilihat
- Pilih Periode (tanggal awal - tanggal akhir)
- Klik Tampilkan
- Tabel mutasi menampilkan:
- Tanggal - Tanggal transaksi
- Keterangan - Deskripsi transaksi
- Debit - Penambahan (untuk akun aset)
- Kredit - Pengurangan (untuk akun aset)
- Saldo - Saldo berjalan setelah transaksi
Skenario 5: Cek Transaksi Draft yang Belum Diposting
Situasi: Anda ingin memastikan tidak ada transaksi yang masih draft.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Di filter Status, pilih Draft
- Klik Tampilkan
- Jika ada transaksi draft:
- Review apakah sudah benar
- Klik untuk membuka detail
- Posting jika sudah yakin, atau hapus jika tidak valid
Catatan: Transaksi Draft tidak mempengaruhi saldo akun. Pastikan semua transaksi valid sudah diposting.
Skenario 6: Cari Transaksi Tertentu
Situasi: Anda ingin mencari transaksi berdasarkan nomor referensi atau keterangan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Di kolom Pencarian, ketik kata kunci:
- Nomor transaksi (TRX-2025-xxxx)
- Nomor referensi (INV-xxx, PO-xxx)
- Kata dalam keterangan (nama vendor, nama klien)
- Tekan Enter atau klik ikon search
- Hasil pencarian akan ditampilkan
Tips
- Rutinkan pengecekan - Biasakan cek transaksi di akhir hari kerja
- Rekonsiliasi rutin - Cocokkan saldo bank minimal seminggu sekali
- Posting segera - Jangan biarkan transaksi draft terlalu lama
- Simpan bukti - Lampirkan bukti transaksi untuk audit trail
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Saldo tidak update | Pastikan transaksi sudah Posted, bukan Draft |
| Transaksi tidak muncul | Periksa filter periode dan status |
| Dashboard kosong | Pastikan ada transaksi di periode yang dipilih |
Lihat Juga
- Mencatat Pengeluaran - Catat transaksi yang terlewat
- Laporan Bulanan - Laporan yang lebih komprehensif
- Transfer Antar Akun - Jika ada selisih karena transfer
Laporan Bulanan
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin melihat ringkasan keuangan bulanan
- Perlu membuat laporan untuk manajemen atau investor
- Menyiapkan data untuk laporan pajak bulanan
- Menganalisis performa bisnis bulan ini vs bulan lalu
Konsep yang Perlu Dipahami
Ada empat laporan keuangan utama:
| Laporan | Fungsi | Tipe |
|---|---|---|
| Neraca Saldo | Daftar saldo semua akun | Titik waktu |
| Neraca | Posisi keuangan (aset, kewajiban, ekuitas) | Titik waktu |
| Laba Rugi | Pendapatan vs beban | Periode |
| Arus Kas | Aliran kas masuk dan keluar | Periode |
Titik waktu = kondisi pada tanggal tertentu Periode = akumulasi selama rentang waktu
Skenario 1: Cetak Neraca Saldo Akhir Bulan
Situasi: Akhir bulan, Anda ingin memvalidasi bahwa pembukuan balance (debit = kredit).
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Neraca Saldo
- Pilih Tanggal: Tanggal akhir bulan (contoh: 30 November 2025)
- Klik Tampilkan
- Periksa laporan:
- Total Debit harus sama dengan Total Kredit
- Jika berbeda, ada kesalahan yang perlu ditelusuri
Memahami Neraca Saldo:
| Kolom | Arti |
|---|---|
| Kode Akun | Nomor akun di bagan akun |
| Nama Akun | Nama lengkap akun |
| Debit | Total saldo debit akun |
| Kredit | Total saldo kredit akun |
Cara Ekspor:
- Klik tombol Ekspor PDF untuk dokumentasi resmi
- Klik tombol Ekspor Excel untuk analisis lebih lanjut
Skenario 2: Cetak Laporan Laba Rugi Bulanan
Situasi: Anda ingin mengetahui apakah bisnis untung atau rugi bulan ini.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Laba Rugi
- Pilih periode:
- Tanggal Awal: 1 November 2025
- Tanggal Akhir: 30 November 2025
- Klik Tampilkan
- Review laporan:
- Pendapatan: Total penerimaan dari operasional
- Beban: Total pengeluaran operasional
- Laba/Rugi Bersih: Pendapatan - Beban
Memahami Laba Rugi:
Pendapatan Jasa Rp 50.000.000
Pendapatan Lainnya Rp 2.000.000
─────────────────────────────────────────
Total Pendapatan Rp 52.000.000
Beban Gaji Rp 15.000.000
Beban Sewa Rp 5.000.000
Beban Utilitas Rp 2.000.000
Beban Operasional Lain Rp 3.000.000
─────────────────────────────────────────
Total Beban Rp 25.000.000
LABA BERSIH Rp 27.000.000
Skenario 3: Cetak Neraca (Balance Sheet)
Situasi: Anda ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Neraca
- Pilih Tanggal: Tanggal akhir bulan
- Klik Tampilkan
- Periksa persamaan akuntansi:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Struktur Neraca:
ASET
─────────────────────────────────────────
Aset Lancar
Kas & Bank Rp 80.000.000
Piutang Usaha Rp 25.000.000
Beban Dibayar Dimuka Rp 10.000.000
Aset Tetap
Peralatan Rp 50.000.000
Akum. Penyusutan (Rp 10.000.000)
Total Aset Rp 155.000.000
KEWAJIBAN
─────────────────────────────────────────
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha Rp 15.000.000
Hutang Pajak Rp 5.000.000
Total Kewajiban Rp 20.000.000
EKUITAS
─────────────────────────────────────────
Modal Rp 100.000.000
Laba Ditahan Rp 8.000.000
Laba Tahun Berjalan Rp 27.000.000
Total Ekuitas Rp 135.000.000
TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS Rp 155.000.000
Skenario 4: Cetak Laporan Arus Kas
Situasi: Anda ingin mengetahui dari mana uang masuk dan ke mana uang keluar selama bulan ini.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Arus Kas
- Pilih periode:
- Tanggal Awal: 1 November 2025
- Tanggal Akhir: 30 November 2025
- Klik Tampilkan
- Review laporan yang terbagi dalam tiga bagian:
- Aktivitas Operasi: Kas dari kegiatan utama bisnis
- Aktivitas Investasi: Kas dari pembelian/penjualan aset
- Aktivitas Pendanaan: Kas dari modal/pinjaman
Memahami Arus Kas:
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
─────────────────────────────────────────
Penerimaan Jasa Rp 50.000.000
Pembayaran Gaji (Rp 15.000.000)
Pembayaran Sewa (Rp 5.000.000)
Pembayaran Operasional (Rp 5.000.000)
─────────────────────────────────────────
Arus Kas Bersih dari Operasi Rp 25.000.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
─────────────────────────────────────────
Pembelian Peralatan (Rp 10.000.000)
─────────────────────────────────────────
Arus Kas Bersih dari Investasi (Rp 10.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
─────────────────────────────────────────
Setoran Modal Rp 20.000.000
─────────────────────────────────────────
Arus Kas Bersih dari Pendanaan Rp 20.000.000
RINGKASAN
─────────────────────────────────────────
Kenaikan Bersih Kas Rp 35.000.000
Saldo Kas Awal Rp 45.000.000
SALDO KAS AKHIR Rp 80.000.000
Rekonsiliasi dengan Neraca:
Laporan arus kas menampilkan rekonsiliasi saldo kas akhir dengan total saldo akun kas/bank di neraca. Keduanya harus sama.
Cara Ekspor:
- Klik tombol PDF untuk dokumentasi resmi
- Klik tombol Excel untuk analisis lebih lanjut
- Klik tombol Cetak untuk print langsung
Skenario 5: Bandingkan Performa Bulan Ini vs Bulan Lalu
Situasi: Anda ingin menganalisis tren performa bisnis.
Langkah-langkah:
- Cetak Laba Rugi bulan ini (lihat Skenario 2)
- Ekspor ke Excel
- Cetak Laba Rugi bulan lalu dengan cara yang sama
- Ekspor ke Excel
- Buat perbandingan di Excel:
- Selisih nominal
- Persentase perubahan
- Tren naik/turun
Alternatif - Gunakan Dashboard:
- Buka Dashboard
- Lihat indikator perubahan di setiap kartu KPI
- Warna hijau = naik, merah = turun
- Persentase perubahan ditampilkan otomatis
Skenario 6: Siapkan Laporan untuk Manajemen
Situasi: Anda perlu menyiapkan laporan bulanan untuk meeting dengan direktur.
Langkah-langkah:
- Cetak keempat laporan untuk periode yang sama:
- Neraca Saldo → untuk validasi
- Laba Rugi → untuk performa
- Neraca → untuk posisi keuangan
- Arus Kas → untuk aliran kas
- Ekspor semua ke PDF
- Siapkan ringkasan:
- Highlight pendapatan dan laba
- Jelaskan perubahan signifikan dari bulan lalu
- Identifikasi tren yang perlu diperhatikan
- Jelaskan posisi kas dan pergerakannya
Skenario 7: Persiapan Laporan Pajak Bulanan
Situasi: Akhir bulan, Anda perlu data untuk SPT Masa PPN dan PPh.
Langkah-langkah:
- Untuk PPN: Lihat Laporan Pajak
- Untuk PPh: Lihat Laporan Pajak
- Untuk rekonsiliasi, cetak juga:
- Neraca Saldo → cek saldo akun hutang pajak
- Buku Besar → detail mutasi akun pajak
Tips
- Jadwalkan rutin - Cetak laporan di tanggal yang sama setiap bulan
- Validasi dulu - Cek Neraca Saldo balance sebelum cetak laporan lain
- Arsipkan - Simpan PDF laporan bulanan untuk dokumentasi
- Analisis tren - Bandingkan dengan periode sebelumnya
- Closing - Pastikan semua transaksi bulan tersebut sudah posted
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Neraca tidak balance | Telusuri akun dengan saldo tidak wajar |
| Laba berbeda dari ekspektasi | Periksa apakah ada transaksi yang tidak diposting |
| Data tidak lengkap | Pastikan periode yang dipilih sudah benar |
Lihat Juga
- Laporan Harian - Monitoring transaksi harian
- Laporan Tahunan - Tutup buku akhir tahun
- Laporan Pajak - Laporan untuk pelaporan pajak
Laporan Tahunan
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Melakukan tutup buku akhir tahun
- Menyiapkan laporan untuk SPT Tahunan
- Membuat laporan keuangan tahunan untuk stakeholder
- Melakukan evaluasi performa bisnis setahun penuh
Konsep yang Perlu Dipahami
Tutup Buku adalah proses menutup periode akuntansi tahunan, yang meliputi:
- Memastikan semua transaksi tahun tersebut tercatat
- Menyiapkan laporan keuangan tahunan
- Menutup akun pendapatan dan beban
- Memindahkan laba/rugi ke Laba Ditahan
Skenario 1: Checklist Sebelum Tutup Buku
Situasi: Akhir Desember, Anda mempersiapkan tutup buku.
Checklist yang Perlu Diperiksa:
| No | Item | Status |
|---|---|---|
| 1 | Semua transaksi sudah diposting (tidak ada Draft) | ☐ |
| 2 | Semua struk Telegram sudah diproses | ☐ |
| 3 | Saldo kas/bank sudah direkonsiliasi | ☐ |
| 4 | Jadwal amortisasi sudah berjalan sampai Desember | ☐ |
| 5 | Neraca Saldo balance (Debit = Kredit) | ☐ |
| 6 | Invoice yang belum dibayar sudah dicatat sebagai piutang | ☐ |
| 7 | Hutang yang belum dibayar sudah dicatat | ☐ |
Langkah Verifikasi:
- Klik menu Transaksi > filter Status: Draft
- Posting atau hapus semua draft
- Klik menu Transaksi > Struk Pending
- Proses semua struk yang belum dicatat
- Klik menu Buku Besar > pilih akun Kas dan Bank
- Cocokkan dengan saldo aktual
- Klik menu Amortisasi
- Pastikan entri Desember sudah posted
- Klik menu Laporan > Neraca Saldo
- Verifikasi total debit = total kredit
Skenario 2: Cetak Laporan Keuangan Tahunan
Situasi: Anda perlu menyiapkan laporan keuangan lengkap untuk tahun 2025.
Langkah-langkah:
Laba Rugi Tahunan:
- Klik menu Laporan > Laba Rugi
- Pilih periode:
- Tanggal Awal: 1 Januari 2025
- Tanggal Akhir: 31 Desember 2025
- Klik Tampilkan
- Klik Ekspor PDF untuk dokumentasi
- Klik Ekspor Excel untuk analisis
Neraca Tahunan:
- Klik menu Laporan > Neraca
- Pilih Tanggal: 31 Desember 2025
- Klik Tampilkan
- Ekspor ke PDF dan Excel
Neraca Saldo Tahunan:
- Klik menu Laporan > Neraca Saldo
- Pilih Tanggal: 31 Desember 2025
- Klik Tampilkan
- Ekspor ke PDF dan Excel
Skenario 3: Analisis Performa Tahunan
Situasi: Anda ingin menganalisis performa bisnis selama setahun.
Metrik yang Perlu Dianalisis:
| Metrik | Formula | Interpretasi |
|---|---|---|
| Margin Laba Bersih | (Laba Bersih / Pendapatan) × 100% | Efisiensi menghasilkan laba |
| Pertumbuhan Pendapatan | (Pendapatan Tahun Ini - Tahun Lalu) / Tahun Lalu × 100% | Pertumbuhan bisnis |
| Rasio Lancar | Aset Lancar / Kewajiban Lancar | Kemampuan bayar jangka pendek |
Langkah-langkah:
- Ekspor Laba Rugi ke Excel
- Hitung metrik di atas
- Bandingkan dengan target atau tahun sebelumnya
- Identifikasi area yang perlu improvement
Analisis per Bulan:
- Cetak Laba Rugi untuk setiap bulan
- Buat grafik tren pendapatan dan beban
- Identifikasi bulan dengan performa terbaik/terburuk
Skenario 4: Persiapan SPT Tahunan
Situasi: Anda menyiapkan data untuk pengisian SPT Tahunan.
Data yang Diperlukan:
| Keperluan SPT | Sumber Data |
|---|---|
| Penghasilan bruto | Laporan Laba Rugi - Total Pendapatan |
| Biaya operasional | Laporan Laba Rugi - Total Beban |
| Laba neto | Laporan Laba Rugi - Laba Bersih |
| Aset | Neraca - Total Aset |
| Kewajiban | Neraca - Total Kewajiban |
| Modal | Neraca - Total Ekuitas |
| PPh yang sudah dipotong | Laporan Pajak - PPh yang dipotong |
| PPN | Laporan Pajak - Ringkasan PPN tahunan |
Langkah-langkah:
- Cetak Laba Rugi tahunan (1 Jan - 31 Des)
- Cetak Neraca per 31 Desember
- Cetak Laporan Pajak tahunan:
- Klik Laporan > Ringkasan Pajak
- Pilih periode 1 Jan - 31 Des
- Kompilasi semua data untuk pengisian SPT
Skenario 5: Bandingkan Tahun ke Tahun
Situasi: Anda ingin membandingkan performa 2025 vs 2024.
Langkah-langkah:
- Cetak Laba Rugi 2025 (1 Jan - 31 Des 2025)
- Cetak Laba Rugi 2024 (1 Jan - 31 Des 2024)
- Ekspor keduanya ke Excel
- Buat tabel perbandingan:
2024 2025 Selisih %
Pendapatan 400.000.000 500.000.000 100.000.000 25%
Beban (250.000.000) (300.000.000) (50.000.000) 20%
Laba Bersih 150.000.000 200.000.000 50.000.000 33%
Margin Laba 37.5% 40% 2.5% -
Skenario 6: Proses Tutup Buku
Situasi: Setelah semua laporan selesai, Anda melakukan tutup buku formal.
Catatan: Dalam aplikasi ini, tutup buku dilakukan secara otomatis:
- Akun pendapatan dan beban akan reset di awal tahun baru
- Laba/rugi tahun berjalan otomatis masuk ke perhitungan Ekuitas
Yang Perlu Dilakukan:
- Arsipkan semua laporan tahunan (PDF dan Excel)
- Backup database sebelum mulai tahun baru
- Verifikasi saldo awal tahun baru sama dengan saldo akhir tahun lalu
Tips
- Mulai lebih awal - Jangan menunggu sampai 31 Desember untuk memverifikasi
- Rekonsiliasi bertahap - Cek saldo bank setiap bulan, bukan hanya akhir tahun
- Dokumentasi lengkap - Simpan semua laporan dan backup
- Konsultasi - Jika ragu, konsultasikan dengan akuntan profesional
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Ada transaksi yang terlewat | Catat sebagai transaksi tahun berjalan dengan keterangan |
| Neraca tidak balance | Telusuri satu per satu akun yang bermasalah |
| Laba berbeda dari perhitungan manual | Cek apakah semua beban sudah tercatat |
Lihat Juga
- Kelola Periode Fiskal - Tutup buku dan kelola periode
- Laporan Bulanan - Laporan per bulan
- Laporan Pajak - Detail laporan untuk pajak
- Jadwal Amortisasi - Pastikan amortisasi sudah berjalan
Transaksi PPN
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Menjual jasa atau produk yang dikenakan PPN
- Membeli barang atau jasa dari vendor dengan faktur pajak
- Ingin menghitung PPN yang harus disetor
- Perlu mengkreditkan PPN Masukan dengan PPN Keluaran
Konsep yang Perlu Dipahami
Apa Itu PPN?
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas penyerahan barang/jasa kena pajak. Tarif PPN di Indonesia adalah 11%.
PPN Keluaran vs PPN Masukan
| Jenis | Kapan Terjadi | Akun | Saldo Normal |
|---|---|---|---|
| PPN Keluaran | Saat menjual barang/jasa | Hutang PPN (2.1.03) | Kredit |
| PPN Masukan | Saat membeli barang/jasa | PPN Masukan (1.1.25) | Debit |
Perhitungan PPN
Dari harga eksklusif (DPP):
DPP = Rp 10.000.000
PPN = DPP × 11% = Rp 1.100.000
Total = Rp 11.100.000
Dari harga inklusif:
Total = Rp 11.100.000
DPP = Total / 1.11 = Rp 10.000.000
PPN = Total - DPP = Rp 1.100.000
Net PPN Bulanan
Di akhir bulan, hitung:
Net PPN = PPN Keluaran - PPN Masukan
| Hasil | Arti | Aksi |
|---|---|---|
| Positif | Kurang Bayar | Setor ke negara |
| Negatif | Lebih Bayar | Kompensasi atau restitusi |
Skenario 1: Penjualan Jasa dengan PPN
Situasi: Anda menagih klien Rp 11.100.000 untuk jasa konsultasi (sudah termasuk PPN).
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pendapatan Jasa dengan PPN
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal invoice/pembayaran
- Jumlah:
11100000(nilai inklusif PPN) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Invoice INV-2025-001 - Jasa Konsultasi IT - No. Referensi: Nomor faktur pajak
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Bank BCA Rp 11.100.000 Kredit : Hutang PPN Rp 1.100.000 (PPN Keluaran) Kredit : Pendapatan Jasa Rp 10.000.000 (DPP) - Klik Simpan & Posting
Hasil: Hutang PPN (PPN Keluaran) bertambah Rp 1.100.000.
Skenario 2: Pembelian dengan Faktur Pajak (PPN Masukan)
Situasi: Anda membeli peralatan komputer Rp 5.550.000 (sudah termasuk PPN) dan mendapat faktur pajak.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pembelian dengan PPN
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal faktur
- Jumlah:
5550000(nilai inklusif PPN) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Pembelian komputer - Toko Elektronik ABC - No. Referensi: Nomor faktur pajak dari vendor
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Peralatan Kantor Rp 5.000.000 (DPP) Debit : PPN Masukan Rp 550.000 (dapat dikreditkan) Kredit : Bank BCA Rp 5.550.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: PPN Masukan bertambah Rp 550.000 (dapat dikreditkan dengan PPN Keluaran).
Skenario 3: Pembelian Beban Operasional dengan PPN
Situasi: Anda membayar subscription software Rp 1.110.000 (sudah termasuk PPN).
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Beban dengan PPN
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
1110000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Subscription Adobe Creative Cloud
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Software Rp 1.000.000 (DPP) Debit : PPN Masukan Rp 110.000 Kredit : Bank BCA Rp 1.110.000 - Klik Simpan & Posting
Skenario 4: Cek Status PPN Bulanan
Situasi: Akhir bulan, Anda ingin mengetahui apakah PPN kurang bayar atau lebih bayar.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Ringkasan PPN
- Pilih periode:
- Tanggal Awal: 1 November 2025
- Tanggal Akhir: 30 November 2025
- Klik Tampilkan
- Review hasil:
Ringkasan PPN November 2025
PPN Keluaran (Hutang PPN) Rp 5.500.000
PPN Masukan Rp 2.200.000
─────────────────────────────────────────
Net PPN (Kurang Bayar) Rp 3.300.000
Status: KURANG BAYAR
Batas Setor: 15 Desember 2025
Skenario 5: Setor PPN Kurang Bayar
Situasi: Dari laporan di atas, Anda perlu menyetor PPN Rp 3.300.000.
Langkah-langkah:
- Bayar PPN melalui bank atau e-billing
- Setelah mendapat bukti bayar:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Setor PPN
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal setoran
- Jumlah:
3300000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Setor PPN Masa November 2025 - No. Referensi: Nomor NTPN
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Hutang PPN Rp 3.300.000 Kredit : Bank BCA Rp 3.300.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: Saldo Hutang PPN berkurang Rp 3.300.000.
Skenario 6: Penjualan dengan Harga Eksklusif PPN
Situasi: Anda menagih DPP Rp 10.000.000, PPN ditagih terpisah.
Langkah-langkah:
- Hitung total: DPP + PPN = 10.000.000 + 1.100.000 = 11.100.000
- Gunakan template Pendapatan Jasa dengan PPN
- Masukkan jumlah inklusif:
11100000 - Sistem akan menghitung:
- DPP: Rp 10.000.000
- PPN: Rp 1.100.000
Catatan: Template menggunakan formula
amount / 1.11untuk menghitung DPP dari nilai inklusif. Jika nilai DPP sudah diketahui, kalikan dengan 1.11 untuk mendapat nilai inklusif.
Tips
- Simpan faktur pajak - Faktur pajak adalah bukti untuk mengkreditkan PPN Masukan
- Rekonsiliasi bulanan - Cek saldo akun PPN sebelum menyetor
- Catat nomor faktur - Selalu catat nomor faktur pajak di referensi
- Batas waktu - Setor PPN paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
Kewajiban Pelaporan
| Kewajiban | Batas Waktu |
|---|---|
| Setor PPN | Tanggal 15 bulan berikutnya |
| Lapor SPT Masa PPN | Tanggal 20 bulan berikutnya |
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| PPN tidak terhitung | Pastikan menggunakan template dengan PPN |
| Nilai PPN salah | Cek formula di template (harus amount * 0.11 / 1.11 untuk inklusif) |
| PPN Masukan tidak muncul | Pastikan transaksi sudah diposting |
Lihat Juga
- Transaksi PPh - Pemotongan PPh dari vendor
- Laporan Pajak - Cetak laporan untuk SPT
- Kelola Template - Buat template PPN kustom
Transaksi PPh
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Membayar vendor jasa dan perlu memotong PPh 23
- Membayar gaji karyawan dengan pemotongan PPh 21
- Perlu menyetor PPh yang sudah dipotong ke negara
- Ingin tracking pemotongan PPh untuk bukti potong
Konsep yang Perlu Dipahami
Jenis PPh yang Umum
| Jenis | Objek | Tarif | Pemotong |
|---|---|---|---|
| PPh 21 | Gaji, honor, upah | Progresif | Pemberi kerja |
| PPh 23 | Jasa teknik, konsultan, sewa | 2% | Pengguna jasa |
| PPh 4(2) | Sewa tanah/bangunan | 10% | Penyewa |
| PPh 25 | Angsuran bulanan | Berdasar SPT | Wajib pajak |
PPh 23 - Yang Paling Umum untuk UKM
Kapan Anda Memotong PPh 23:
- Membayar jasa konsultan, desainer, programmer (outsource)
- Membayar jasa teknik, manajemen
- Membayar sewa peralatan (bukan tanah/bangunan)
Tarif: 2% dari nilai bruto (sebelum PPN)
Contoh:
Nilai jasa bruto: Rp 5.000.000
PPh 23 (2%): Rp 100.000
Dibayar ke vendor: Rp 4.900.000
Kewajiban Pemotong
Sebagai pemotong PPh 23, Anda wajib:
- Memotong PPh saat membayar vendor
- Menyetor PPh ke negara (max tanggal 10 bulan berikutnya)
- Memberikan bukti potong ke vendor
- Melaporkan SPT Masa PPh 23 (max tanggal 20 bulan berikutnya)
Skenario 1: Bayar Vendor Jasa dengan PPh 23
Situasi: Anda membayar vendor desain grafis Rp 5.000.000 untuk desain logo.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pembayaran Jasa (PPh 23)
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
5000000(nilai bruto sebelum potong) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Jasa desain logo - CV Kreatif Design - No. Referensi: Nomor invoice vendor
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Jasa Profesional Rp 5.000.000 Kredit : Bank BCA Rp 4.900.000 (yang dibayar) Kredit : Hutang PPh 23 Rp 100.000 (yang dipotong) - Klik Simpan & Posting
Hasil:
- Anda membayar vendor Rp 4.900.000
- PPh 23 Rp 100.000 masuk ke Hutang PPh 23 (harus disetor ke negara)
Skenario 2: Bayar Vendor dengan PPN dan PPh 23
Situasi: Vendor menagih Rp 5.550.000 (DPP 5.000.000 + PPN 550.000), Anda perlu memotong PPh 23.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Pembayaran Jasa (PPN + PPh 23)
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
5550000(nilai inklusif PPN) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Jasa konsultasi - PT Konsultan ABC
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Jasa Konsultan Rp 5.000.000 (DPP) Debit : PPN Masukan Rp 550.000 Kredit : Bank BCA Rp 5.450.000 (yang dibayar) Kredit : Hutang PPh 23 Rp 100.000 (2% x DPP) - Klik Simpan & Posting
Catatan: PPh 23 dihitung dari DPP (sebelum PPN), bukan dari nilai total.
Skenario 3: Bayar Vendor Tanpa PPh (Nilai Kecil)
Situasi: Beberapa template memiliki threshold untuk PPh 23. Jika di bawah Rp 2.000.000, PPh tidak dipotong.
Contoh dengan threshold:
Jumlah: Rp 1.500.000 (di bawah threshold Rp 2.000.000)
Preview Jurnal:
Debit : Beban Jasa Rp 1.500.000
Kredit : Bank BCA Rp 1.500.000
(PPh 23 = 0 karena di bawah threshold)
Langkah-langkah:
- Gunakan template yang sudah dikonfigurasi dengan threshold
- Masukkan jumlah
- Sistem akan otomatis menghitung apakah PPh dipotong atau tidak
Skenario 4: Cek Status PPh yang Dipotong
Situasi: Anda ingin mengetahui total PPh 23 yang sudah dipotong dan harus disetor.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Pemotongan PPh 23
- Pilih periode:
- Tanggal Awal: 1 November 2025
- Tanggal Akhir: 30 November 2025
- Klik Tampilkan
- Review hasil:
Pemotongan PPh 23 November 2025
Total Dipotong Rp 500.000
Total Disetor Rp 300.000
─────────────────────────────────────────
Saldo Hutang PPh 23 Rp 200.000
Batas Setor: 10 Desember 2025
Batas Lapor: 20 Desember 2025
Skenario 5: Setor PPh 23 ke Negara
Situasi: Anda perlu menyetor PPh 23 yang sudah dipotong.
Langkah-langkah:
- Buat billing pajak melalui e-billing DJP
- Bayar melalui bank atau ATM
- Setelah mendapat NTPN:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Setor PPh 23
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal setoran
- Jumlah:
200000(sesuai saldo hutang) - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Setor PPh 23 Masa November 2025 - No. Referensi: Nomor NTPN
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Hutang PPh 23 Rp 200.000 Kredit : Bank BCA Rp 200.000 - Klik Simpan & Posting
Hasil: Saldo Hutang PPh 23 berkurang.
Skenario 6: Bayar Sewa Gedung (PPh 4 ayat 2)
Situasi: Anda membayar sewa gedung/tanah Rp 24.000.000. PPh final 10%.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Bayar Sewa Gedung (PPh 4(2))
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
24000000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Keterangan:
Sewa gedung kantor 2025
- Periksa Preview Jurnal:
Debit : Beban Sewa Rp 24.000.000 Kredit : Bank BCA Rp 21.600.000 (yang dibayar) Kredit : Hutang PPh 4(2) Rp 2.400.000 (10%) - Klik Simpan & Posting
Skenario 7: Bayar Gaji dengan PPh 21
Situasi: Membayar gaji karyawan Rp 10.000.000, PPh 21 terutang Rp 500.000.
Catatan: Perhitungan PPh 21 kompleks (PTKP, tarif progresif). Nilai PPh 21 biasanya sudah dihitung terlebih dahulu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Bayar Gaji (PPh 21)
- Isi form sesuai hasil perhitungan PPh 21
- Atau buat template kustom dengan nilai PPh yang sudah dihitung
Tips
- DPP untuk PPh 23 - Hitung PPh dari nilai sebelum PPN
- Threshold - Beberapa jasa memiliki batas minimal untuk pemotongan
- Bukti potong - Wajib memberikan bukti potong ke vendor
- Tepat waktu - Setor max tanggal 10, lapor max tanggal 20 bulan berikutnya
Kewajiban Pelaporan
| Jenis PPh | Batas Setor | Batas Lapor |
|---|---|---|
| PPh 21 | Tanggal 10 bulan berikutnya | Tanggal 20 bulan berikutnya |
| PPh 23 | Tanggal 10 bulan berikutnya | Tanggal 20 bulan berikutnya |
| PPh 4(2) | Tanggal 10 bulan berikutnya | Tanggal 20 bulan berikutnya |
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| PPh tidak terpotong | Pastikan menggunakan template dengan PPh |
| Tarif PPh salah | Edit formula di template |
| Threshold tidak berfungsi | Cek formula kondisional di template |
Lihat Juga
- Transaksi PPN - Transaksi dengan PPN
- Laporan Pajak - Cetak laporan untuk SPT
- Kelola Template - Buat template PPh kustom
Laporan Pajak
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Perlu menghitung PPN yang harus disetor
- Ingin tracking PPh 23 yang sudah dipotong
- Menyiapkan data untuk SPT Masa PPN dan PPh
- Melakukan rekonsiliasi akun-akun pajak
Konsep yang Perlu Dipahami
Jenis Laporan Pajak
| Laporan | Fungsi | Periode |
|---|---|---|
| Ringkasan PPN | Hitung PPN Keluaran vs Masukan | Bulanan |
| Pemotongan PPh 23 | Tracking PPh yang dipotong | Bulanan |
| Ringkasan Pajak | Overview semua akun pajak | Periodik |
Kalender Pajak Bulanan
| Kewajiban | Batas Waktu |
|---|---|
| Setor PPN | Tanggal 15 bulan berikutnya |
| Lapor SPT Masa PPN | Tanggal 20 bulan berikutnya |
| Setor PPh 21/23 | Tanggal 10 bulan berikutnya |
| Lapor SPT Masa PPh 21/23 | Tanggal 20 bulan berikutnya |
Skenario 1: Cetak Ringkasan PPN Bulanan
Situasi: Akhir bulan, Anda perlu mengetahui status PPN untuk penyetoran.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Scroll ke bagian Laporan Pajak
- Klik Ringkasan PPN
- Pilih periode:
- Tanggal Awal: 1 November 2025
- Tanggal Akhir: 30 November 2025
- Klik Tampilkan
Hasil yang Ditampilkan:
RINGKASAN PPN
Periode: 1 November 2025 - 30 November 2025
PPN KELUARAN
────────────────────────────────────────────
Penjualan Jasa Rp 5.500.000
Penjualan Lainnya Rp 550.000
────────────────────────────────────────────
Total PPN Keluaran Rp 6.050.000
PPN MASUKAN
────────────────────────────────────────────
Pembelian Aset Rp 1.100.000
Beban Operasional Rp 550.000
────────────────────────────────────────────
Total PPN Masukan Rp 1.650.000
PERHITUNGAN
────────────────────────────────────────────
PPN Keluaran Rp 6.050.000
PPN Masukan (Rp 1.650.000)
────────────────────────────────────────────
Net PPN Rp 4.400.000
Status: KURANG BAYAR
Jumlah yang harus disetor: Rp 4.400.000
Batas setor: 15 Desember 2025
Cara Ekspor:
- Klik Cetak untuk versi print-friendly
- Gunakan fitur print browser (Ctrl+P)
Skenario 2: Cetak Laporan PPh 23
Situasi: Anda perlu data PPh 23 yang sudah dipotong untuk SPT Masa.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Scroll ke bagian Laporan Pajak
- Klik Pemotongan PPh 23
- Pilih periode November 2025
- Klik Tampilkan
Hasil yang Ditampilkan:
PEMOTONGAN PPh 23
Periode: November 2025
RINCIAN PEMOTONGAN
────────────────────────────────────────────
Tanggal Vendor DPP PPh 23
05/11/2025 CV Kreatif Design 5.000.000 100.000
12/11/2025 PT Konsultan ABC 10.000.000 200.000
20/11/2025 Freelancer XYZ 3.000.000 60.000
────────────────────────────────────────────
TOTAL 18.000.000 360.000
PENYETORAN
────────────────────────────────────────────
Total Dipotong Rp 360.000
Total Disetor Rp 0
────────────────────────────────────────────
Saldo Hutang PPh 23 Rp 360.000
Batas setor: 10 Desember 2025
Batas lapor: 20 Desember 2025
Skenario 3: Cetak Ringkasan Semua Akun Pajak
Situasi: Anda ingin overview semua kewajiban pajak dalam satu tampilan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Scroll ke bagian Laporan Pajak
- Klik Ringkasan Pajak
- Pilih periode
- Klik Tampilkan
Hasil yang Ditampilkan:
RINGKASAN PAJAK
Per 30 November 2025
AKUN PAJAK SALDO STATUS
────────────────────────────────────────────────────
PPN Masukan (1.1.25) 1.650.000 Dr Dapat dikreditkan
Hutang PPN (2.1.03) 6.050.000 Cr Harus disetor
Hutang PPh 21 (2.1.20) 500.000 Cr Harus disetor
Hutang PPh 23 (2.1.21) 360.000 Cr Harus disetor
Hutang PPh 4(2) (2.1.22) 0 -
Hutang PPh 25 (2.1.23) 1.000.000 Cr Angsuran bulanan
────────────────────────────────────────────────────
RINGKASAN KEWAJIBAN
────────────────────────────────────────────────────
Net PPN (6.050.000 - 1.650.000) Rp 4.400.000
PPh 21 Rp 500.000
PPh 23 Rp 360.000
PPh 25 Rp 1.000.000
────────────────────────────────────────────────────
Total Kewajiban Pajak Rp 6.260.000
Skenario 4: Rekonsiliasi Akun Pajak
Situasi: Anda ingin memverifikasi saldo akun pajak dengan detail transaksi.
Langkah-langkah:
- Klik menu Buku Besar di sidebar
- Pilih akun pajak (contoh: Hutang PPN - 2.1.03)
- Pilih periode November 2025
- Klik Tampilkan
- Review setiap transaksi:
- Kredit = PPN Keluaran dari penjualan
- Debit = Penyetoran PPN ke negara
Contoh Mutasi Hutang PPN:
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
01/11/2025 Saldo Awal 2.000.000
05/11/2025 Penjualan INV-001 1.100.000 3.100.000
10/11/2025 Setor PPN Oktober 2.000.000 1.100.000
15/11/2025 Penjualan INV-002 2.200.000 3.300.000
25/11/2025 Penjualan INV-003 2.750.000 6.050.000
Skenario 5: Persiapan SPT Masa PPN
Situasi: Anda perlu menyiapkan data untuk mengisi SPT Masa PPN di DJP Online.
Data yang Dibutuhkan:
| Form SPT | Sumber Data |
|---|---|
| Penyerahan BKP/JKP | Laporan Laba Rugi - Pendapatan |
| PPN Keluaran | Ringkasan PPN - Total PPN Keluaran |
| Pajak Masukan | Ringkasan PPN - Total PPN Masukan |
| Kurang/Lebih Bayar | Ringkasan PPN - Net PPN |
Langkah-langkah:
- Cetak Ringkasan PPN untuk periode masa pajak
- Catat total PPN Keluaran
- Catat total PPN Masukan
- Hitung Net PPN
- Isi SPT Masa PPN di DJP Online
- Setor jika kurang bayar
- Catat penyetoran di aplikasi (lihat Transaksi PPN)
Skenario 6: Persiapan SPT Masa PPh 23
Situasi: Anda perlu membuat bukti potong dan melaporkan SPT Masa PPh 23.
Data yang Dibutuhkan:
| Keperluan | Sumber Data |
|---|---|
| Daftar bukti potong | Laporan Pemotongan PPh 23 |
| Total PPh 23 | Ringkasan Pajak |
| Detail per vendor | Mutasi Buku Besar Hutang PPh 23 |
Langkah-langkah:
- Cetak Laporan Pemotongan PPh 23
- Buat bukti potong untuk setiap vendor di e-Bupot
- Setor PPh 23 jika belum
- Laporkan SPT Masa PPh 23
- Catat penyetoran di aplikasi (lihat Transaksi PPh)
Tips
- Cetak rutin - Cetak laporan pajak di awal bulan untuk periode sebelumnya
- Arsipkan - Simpan semua laporan pajak sebagai dokumentasi
- Rekonsiliasi - Cocokkan saldo di aplikasi dengan bukti setor
- Deadline reminder - Catat batas waktu setor dan lapor di kalender
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Saldo PPN tidak cocok | Cek apakah ada transaksi yang belum diposting |
| PPh 23 tidak muncul di laporan | Pastikan menggunakan template dengan PPh |
| Laporan kosong | Periksa filter periode yang dipilih |
Lihat Juga
- Kalender Pajak - Tracking deadline pajak bulanan
- Transaksi PPN - Pencatatan transaksi dengan PPN
- Transaksi PPh - Pemotongan dan penyetoran PPh
- Laporan Bulanan - Laporan keuangan pendukung
Kalender Pajak
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin melihat deadline pajak untuk bulan tertentu
- Perlu tracking kewajiban pajak mana yang sudah selesai
- Ingin memastikan tidak ada pajak yang terlambat
- Mencari overview status pajak selama satu tahun
Konsep yang Perlu Dipahami
Kewajiban Pajak Bulanan
| Kewajiban | Batas Waktu | Keterangan |
|---|---|---|
| Setor PPh 21 | Tanggal 10 | Pajak penghasilan karyawan |
| Setor PPh 23 | Tanggal 10 | Pajak atas jasa |
| Setor PPh 4(2) | Tanggal 10 | Pajak final (sewa, konstruksi) |
| Setor PPh 25 | Tanggal 15 | Angsuran pajak tahunan |
| Setor PPN | Tanggal 15 | Pajak pertambahan nilai |
| Lapor SPT PPh 21/23 | Tanggal 20 | Pelaporan SPT Masa |
| Lapor SPT PPN | Akhir bulan | Pelaporan SPT Masa PPN |
Status Kewajiban
| Status | Warna | Arti |
|---|---|---|
| Selesai | Hijau | Sudah disetor/dilaporkan |
| Mendekati | Kuning | Deadline dalam 7 hari |
| Terlambat | Merah | Melewati deadline |
| Belum | Abu-abu | Belum jatuh tempo |
Skenario 1: Lihat Checklist Pajak Bulan Ini
Situasi: Awal bulan, Anda ingin melihat kewajiban pajak untuk masa pajak bulan lalu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Kalender Pajak di sidebar
- Pilih periode:
- Tahun: 2025
- Bulan: Oktober (masa pajak)
- Lihat checklist dengan status masing-masing:
- Hijau = Sudah selesai
- Merah = Terlambat
- Abu-abu = Belum selesai
Informasi yang Ditampilkan:
CHECKLIST PAJAK - Oktober 2025
☑ Setor PPh 21 Batas: 10 Nov 2025 [SELESAI]
☑ Setor PPh 23 Batas: 10 Nov 2025 [SELESAI]
☐ Setor PPh 4(2) Batas: 10 Nov 2025 [BELUM]
☐ Setor PPh 25 Batas: 15 Nov 2025 [MENDEKATI]
☑ Setor PPN Batas: 15 Nov 2025 [SELESAI]
☐ Lapor SPT PPh 21/23 Batas: 20 Nov 2025 [BELUM]
☐ Lapor SPT PPN Batas: 30 Nov 2025 [BELUM]
Skenario 2: Tandai Kewajiban Selesai
Situasi: Anda sudah menyetor PPh 21 dan ingin menandai di sistem.
Langkah-langkah:
- Buka Kalender Pajak untuk masa pajak yang sesuai
- Cari item "Setor PPh 21"
- Klik tombol Tandai Selesai
- Isi informasi:
- Tanggal Selesai: Tanggal penyetoran/pelaporan
- Nomor Referensi: NTPN / Nomor tanda terima
- Catatan: (opsional) Informasi tambahan
- Klik Simpan
Setelah Ditandai:
- Status berubah menjadi hijau (SELESAI)
- Tanggal dan referensi tercatat
- Progress checklist terupdate
Skenario 3: Batalkan Status Selesai
Situasi: Anda salah menandai kewajiban sebagai selesai.
Langkah-langkah:
- Buka Kalender Pajak untuk masa pajak yang sesuai
- Cari item yang ingin dibatalkan
- Klik tombol Batalkan
- Konfirmasi pembatalan
Catatan: Status akan kembali ke belum selesai.
Skenario 4: Lihat Overview Tahunan
Situasi: Anda ingin melihat status pajak selama satu tahun penuh.
Langkah-langkah:
- Klik menu Kalender Pajak di sidebar
- Klik tab Tahunan atau link Lihat Tahunan
- Pilih tahun (contoh: 2025)
- Lihat grid 12 bulan dengan status:
Tampilan Overview:
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
PPh 21 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ○ - -
PPh 23 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ○ - -
PPh 4(2) ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ - - -
PPh 25 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ○ - -
PPN ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ - -
SPT PPh ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ - - -
SPT PPN ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ - - -
Keterangan: ✓ Selesai | ○ Mendekati/Terlambat | - Belum
Skenario 5: Cek Dashboard Widget
Situasi: Anda ingin quick view status pajak dari dashboard.
Langkah-langkah:
- Buka Dashboard (halaman utama)
- Lihat widget Kalender Pajak yang menampilkan:
- Jumlah deadline yang terlambat (merah)
- Jumlah deadline yang mendekati (kuning)
- Klik widget untuk membuka detail
Widget menampilkan:
KALENDER PAJAK
─────────────────────
⚠ 2 Terlambat
⏰ 3 Mendekati (7 hari)
[Lihat Detail →]
Skenario 6: Lihat Deadline Terdekat
Situasi: Anda ingin fokus pada deadline yang paling urgent.
Langkah-langkah:
- Klik menu Kalender Pajak di sidebar
- Klik tab Mendatang
- Lihat daftar deadline yang diurutkan berdasarkan tanggal:
- Terlambat: Yang sudah melewati deadline
- Mendekati: Yang jatuh tempo dalam 7 hari
- Akan Datang: Yang jatuh tempo lebih dari 7 hari
Tips
- Cek rutin - Buka kalender pajak setiap awal bulan
- Tandai segera - Update status begitu selesai setor/lapor
- Simpan referensi - Selalu catat NTPN/nomor tanda terima
- Dashboard - Manfaatkan widget untuk quick check harian
- Review tahunan - Cek overview tahunan untuk memastikan lengkap
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Deadline tidak muncul | Cek apakah tahun dan bulan sudah benar |
| Status tidak update | Refresh halaman atau cek koneksi |
| Tidak bisa tandai selesai | Pastikan tanggal selesai tidak kosong |
| Widget tidak muncul | Widget ada di halaman Dashboard utama |
Lihat Juga
- Laporan Pajak - Cetak laporan untuk persiapan SPT
- Transaksi PPN - Catat transaksi dengan PPN
- Transaksi PPh - Catat pemotongan dan penyetoran PPh
- Kelola Periode Fiskal - Tutup buku dan tandai SPT dilaporkan
Setup Proyek
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Mendapat kontrak proyek baru dari klien
- Ingin melacak pendapatan dan biaya per proyek
- Perlu mengatur milestone dan termin pembayaran
- Ingin menganalisis profitabilitas per proyek
Konsep yang Perlu Dipahami
Apa Itu Manajemen Proyek di Aplikasi Ini?
Fitur proyek memungkinkan Anda:
- Tracking pendapatan - Berapa yang sudah diterima dari proyek
- Tracking biaya - Berapa yang sudah dikeluarkan untuk proyek
- Analisis profit - Apakah proyek untung atau rugi
- Progress monitoring - Seberapa jauh proyek sudah berjalan
Komponen Proyek
| Komponen | Fungsi |
|---|---|
| Informasi Dasar | Nama, klien, nilai kontrak, budget |
| Milestone | Tahapan pekerjaan dengan bobot progress |
| Termin Pembayaran | Jadwal pembayaran dari klien |
| Transaksi Terkait | Semua transaksi yang dihubungkan ke proyek |
Status Proyek
| Status | Arti |
|---|---|
| Active | Proyek sedang berjalan |
| Completed | Proyek selesai, masih tampil di laporan |
| Archived | Proyek diarsipkan, tidak tampil di dropdown |
Skenario 1: Buat Proyek Baru
Situasi: Anda mendapat kontrak proyek pengembangan website senilai Rp 50.000.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Proyek di sidebar
- Klik tombol Proyek Baru
- Isi informasi dasar:
- Kode:
PRJ-2025-001(atau auto-generate) - Nama:
Website E-commerce PT ABC - Klien: Pilih PT ABC dari dropdown
- Nilai Kontrak:
50000000 - Budget:
35000000(estimasi biaya internal) - Tanggal Mulai: 1 Desember 2025
- Tanggal Selesai: 28 Februari 2026
- Deskripsi:
Pengembangan website e-commerce dengan fitur payment gateway
- Kode:
- Klik Simpan
Hasil: Proyek baru dibuat dengan status Active.
Skenario 2: Tambah Milestone
Situasi: Anda ingin membagi proyek menjadi 4 tahapan dengan bobot masing-masing.
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek yang baru dibuat
- Scroll ke bagian Milestone
- Klik Tambah Milestone
- Untuk milestone pertama:
- Nama:
Analisis & Desain - Bobot:
20(20% dari total proyek) - Target: 15 Desember 2025
- Nama:
- Klik Simpan
- Ulangi untuk milestone lainnya:
| No | Nama | Bobot | Target |
|---|---|---|---|
| 1 | Analisis & Desain | 20% | 15 Des 2025 |
| 2 | Pengembangan Frontend | 30% | 15 Jan 2026 |
| 3 | Pengembangan Backend | 30% | 31 Jan 2026 |
| 4 | Testing & Deployment | 20% | 28 Feb 2026 |
Catatan: Total bobot harus 100%.
Skenario 3: Setup Termin Pembayaran
Situasi: Klien setuju membayar dalam 3 termin: DP 30%, setelah milestone 2 selesai 40%, sisanya di akhir.
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek
- Scroll ke bagian Termin Pembayaran
- Klik Tambah Termin
Termin 1 - Down Payment:
- Nama:
Down Payment - Persentase:
30(30% dari kontrak = Rp 15.000.000) - Trigger:
on_signing(saat kontrak ditandatangani)
- Klik Simpan
Termin 2 - Progress Payment:
- Nama:
Progress Payment - Persentase:
40(40% = Rp 20.000.000) - Trigger:
on_milestone - Milestone: Pilih
Pengembangan Frontend
- Klik Simpan
Termin 3 - Final Payment:
- Nama:
Final Payment - Persentase:
30(30% = Rp 15.000.000) - Trigger:
on_completion(saat proyek selesai)
- Klik Simpan
Ringkasan Termin:
| Termin | Persentase | Jumlah | Trigger |
|---|---|---|---|
| DP | 30% | Rp 15.000.000 | Saat kontrak |
| Progress | 40% | Rp 20.000.000 | Milestone 2 selesai |
| Final | 30% | Rp 15.000.000 | Proyek selesai |
Skenario 4: Proyek dengan Klien Baru
Situasi: Anda mendapat proyek dari klien yang belum terdaftar.
Langkah-langkah:
- Buat klien terlebih dahulu:
- Klik menu Klien di sidebar
- Klik Klien Baru
- Isi data klien (nama, alamat, NPWP, dll)
- Klik Simpan
- Kembali ke menu Proyek
- Buat proyek baru dan pilih klien yang baru dibuat
Lihat Kelola Klien untuk detail manajemen klien.
Skenario 5: Duplikat Proyek yang Serupa
Situasi: Anda sering mengerjakan proyek dengan struktur serupa (misalnya website development).
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek yang ingin dijadikan template
- Klik tombol Duplikat
- Ubah informasi yang berbeda:
- Kode proyek baru
- Nama proyek
- Klien
- Nilai kontrak
- Tanggal
- Milestone dan termin akan terkopi dengan persentase yang sama
- Sesuaikan jika diperlukan
- Klik Simpan
Skenario 6: Edit Proyek yang Sudah Ada
Situasi: Ada perubahan nilai kontrak atau timeline proyek.
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek
- Klik tombol Edit
- Ubah informasi yang diperlukan:
- Nilai kontrak (jika ada addendum)
- Budget (jika estimasi berubah)
- Tanggal selesai (jika timeline bergeser)
- Klik Simpan Perubahan
Catatan: Perubahan nilai kontrak akan mempengaruhi perhitungan nilai termin pembayaran.
Tips
- Budget realistis - Estimasi budget dengan buffer 10-20% untuk contingency
- Milestone terukur - Buat milestone dengan deliverable yang jelas
- Bobot proporsional - Sesuaikan bobot dengan effort yang diperlukan
- Termin seimbang - Hindari termin terlalu besar di akhir (risiko cash flow)
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Klien tidak muncul | Buat klien terlebih dahulu di menu Klien |
| Total bobot tidak 100% | Sesuaikan bobot milestone |
| Total termin tidak 100% | Sesuaikan persentase termin |
Lihat Juga
- Tracking Proyek - Update progress dan monitor biaya
- Invoice & Penagihan - Buat invoice untuk termin
- Kelola Klien - Kelola data klien
- Analisis Profitabilitas - Laporan profit per proyek
Tracking Proyek
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin mengupdate progress milestone
- Perlu mencatat pengeluaran terkait proyek
- Ingin memonitor apakah proyek berisiko overrun
- Perlu melihat ringkasan status proyek
Konsep yang Perlu Dipahami
Progress Proyek
Progress proyek dihitung dari milestone:
Progress = Σ (Bobot Milestone × Completion %)
Contoh: | Milestone | Bobot | Completion | Kontribusi | |-----------|-------|------------|------------| | Analisis | 20% | 100% | 20% | | Frontend | 30% | 50% | 15% | | Backend | 30% | 0% | 0% | | Testing | 20% | 0% | 0% | | Total Progress | | | 35% |
Cost Overrun Detection
Sistem mendeteksi risiko overrun dengan membandingkan:
- % Budget terpakai vs % Progress
Jika budget terpakai lebih tinggi dari progress, ada risiko overrun.
Contoh Warning:
Budget: Rp 35.000.000
Terpakai: Rp 21.000.000 (60%)
Progress: 35%
⚠️ RISIKO OVERRUN: 35% selesai tapi 60% budget terpakai
Skenario 1: Update Progress Milestone
Situasi: Tim sudah menyelesaikan tahap Analisis & Desain.
Langkah-langkah:
- Klik menu Proyek di sidebar
- Klik proyek yang bersangkutan
- Scroll ke bagian Milestone
- Klik milestone Analisis & Desain
- Update informasi:
- Status: Ubah ke
Completed - Completion:
100 - Catatan:
Dokumen SRS dan wireframe sudah disetujui klien
- Status: Ubah ke
- Klik Simpan
Hasil: Progress proyek akan terupdate secara otomatis.
Skenario 2: Update Progress Parsial
Situasi: Milestone Frontend sudah 50% selesai.
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek
- Klik milestone Pengembangan Frontend
- Update informasi:
- Status:
In Progress - Completion:
50
- Status:
- Klik Simpan
Progress Bar:
Analisis & Desain [████████████████████] 100%
Pengembangan Frontend [██████████ ] 50%
Pengembangan Backend [ ] 0%
Testing & Deployment [ ] 0%
Total Progress: 35%
Skenario 3: Catat Biaya Proyek
Situasi: Anda membayar biaya hosting Rp 500.000 untuk proyek ini.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik Transaksi Baru
- Pilih template Beban Proyek atau template yang sesuai
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal pembayaran
- Jumlah:
500000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Proyek: Pilih
PRJ-2025-001 Website E-commerce PT ABC - Keterangan:
Biaya hosting server development
- Klik Simpan & Posting
Hasil: Biaya akan masuk ke tracking proyek.
Skenario 4: Monitor Budget vs Actual
Situasi: Anda ingin melihat apakah proyek masih dalam budget.
Langkah-langkah:
- Klik menu Proyek di sidebar
- Klik proyek yang bersangkutan
- Lihat bagian Ringkasan Finansial:
RINGKASAN FINANSIAL
Pendapatan
─────────────────────────────
Nilai Kontrak Rp 50.000.000
Sudah Diterima Rp 15.000.000 (DP)
Belum Ditagih Rp 35.000.000
Biaya
─────────────────────────────
Budget Rp 35.000.000
Biaya Aktual Rp 12.500.000
Sisa Budget Rp 22.500.000
% Budget Terpakai 36%
Profitabilitas
─────────────────────────────
Target Profit Rp 15.000.000 (30%)
Estimasi Profit Rp 22.500.000 (45%)
Progress 35%
Skenario 5: Handle Cost Overrun Warning
Situasi: Sistem menampilkan warning risiko overrun.
Langkah-langkah:
-
Buka detail proyek
-
Lihat warning di bagian atas:
⚠️ RISIKO OVERRUN Progress: 35% | Budget Terpakai: 60% Estimasi Total Biaya: Rp 60.000.000 (melebihi budget) -
Analisis penyebab:
- Apakah ada biaya tidak terduga?
- Apakah estimasi budget kurang akurat?
- Apakah ada inefficiency dalam eksekusi?
-
Tindakan yang bisa dilakukan:
- Review dan optimasi biaya ke depan
- Negosiasi addendum dengan klien jika scope bertambah
- Update budget jika estimasi awal terlalu rendah
Skenario 6: Catat Penerimaan Pembayaran Proyek
Situasi: Klien membayar DP Rp 15.000.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik Transaksi Baru
- Pilih template Terima DP Proyek atau Terima Pembayaran Proyek
- Isi form:
- Tanggal: Tanggal terima pembayaran
- Jumlah:
15000000 - Akun Sumber: Bank BCA
- Proyek: Pilih proyek terkait
- Keterangan:
DP 30% Website E-commerce
- Klik Simpan & Posting
Hasil: Pendapatan proyek terupdate.
Skenario 7: Lihat Semua Transaksi Proyek
Situasi: Anda ingin melihat rincian semua transaksi yang terkait proyek.
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek
- Scroll ke bagian Transaksi Terkait
- Lihat tabel transaksi:
| Tanggal | Keterangan | Pendapatan | Biaya |
|---|---|---|---|
| 01/12/2025 | DP 30% | 15.000.000 | |
| 05/12/2025 | Biaya hosting | 500.000 | |
| 10/12/2025 | Bayar freelancer design | 3.000.000 | |
| 15/12/2025 | Beli domain | 200.000 |
- Klik Lihat Semua untuk detail lengkap di halaman Transaksi dengan filter proyek
Skenario 8: Ubah Status Proyek
Situasi: Proyek sudah selesai dan ingin ditandai completed.
Langkah-langkah:
- Pastikan semua milestone sudah 100%
- Pastikan semua pembayaran sudah diterima
- Buka detail proyek
- Klik tombol Edit
- Ubah Status ke
Completed - Klik Simpan
Untuk Arsip Proyek:
- Ubah status ke
Archived - Proyek tidak akan muncul di dropdown saat membuat transaksi baru
Tips
- Update rutin - Update progress minimal seminggu sekali
- Catat semua biaya - Pastikan semua pengeluaran dihubungkan ke proyek
- Monitor overrun - Segera tindak lanjuti jika ada warning
- Dokumentasi - Catat catatan di setiap update milestone
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Progress tidak update | Cek bobot milestone sudah total 100% |
| Biaya tidak muncul | Pastikan transaksi sudah diposting dengan proyek dipilih |
| Warning overrun terus muncul | Update budget jika estimasi awal tidak akurat |
Lihat Juga
- Setup Proyek - Buat proyek dan milestone
- Invoice & Penagihan - Tagih termin pembayaran
- Mencatat Pengeluaran - Catat biaya dengan proyek
- Analisis Profitabilitas - Laporan profit detail
Invoice & Penagihan
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Perlu membuat invoice untuk menagih klien
- Ingin melacak status pembayaran invoice
- Menagih termin pembayaran berdasarkan milestone
- Perlu melihat daftar piutang yang belum dibayar
Konsep yang Perlu Dipahami
Status Invoice
| Status | Arti |
|---|---|
| Draft | Invoice dibuat tapi belum dikirim ke klien |
| Sent | Invoice sudah dikirim, menunggu pembayaran |
| Paid | Invoice sudah dibayar penuh |
| Partial | Invoice dibayar sebagian |
| Overdue | Sudah melewati jatuh tempo |
| Cancelled | Invoice dibatalkan |
Hubungan Invoice dengan Proyek
- Invoice dapat dibuat dari termin pembayaran proyek
- Invoice juga bisa dibuat standalone tanpa proyek
- Pembayaran invoice otomatis tercatat sebagai pendapatan proyek
Skenario 1: Buat Invoice dari Termin Proyek
Situasi: Milestone kedua proyek sudah selesai, saatnya menagih termin 40%.
Langkah-langkah:
- Klik menu Proyek di sidebar
- Buka detail proyek
- Scroll ke bagian Termin Pembayaran
- Pada termin Progress Payment (40%), klik Buat Invoice
- Form invoice akan terisi otomatis:
- Klien: PT ABC (dari proyek)
- Jumlah: Rp 20.000.000 (40% x 50.000.000)
- Proyek: PRJ-2025-001
- Keterangan: Progress Payment - Website E-commerce
- Lengkapi informasi:
- Nomor Invoice:
INV-2025-001(atau auto-generate) - Tanggal Invoice: Tanggal hari ini
- Jatuh Tempo: 14 hari dari tanggal invoice
- Item/Deskripsi: Detail pekerjaan yang selesai
- Nomor Invoice:
- Klik Simpan
Hasil: Invoice dibuat dengan status Draft.
Skenario 2: Buat Invoice Manual (Tanpa Proyek)
Situasi: Anda menagih klien untuk jasa konsultasi one-time Rp 5.000.000.
Langkah-langkah:
- Klik menu Invoice di sidebar
- Klik tombol Invoice Baru
- Isi form:
- Nomor Invoice:
INV-2025-002 - Klien: Pilih klien dari dropdown
- Tanggal Invoice: Tanggal hari ini
- Jatuh Tempo: 30 hari
- Nomor Invoice:
- Tambah item:
- Deskripsi: Jasa Konsultasi IT - November 2025
- Kuantitas: 1
- Harga Satuan: 5.000.000
- PPN: Centang jika dikenakan PPN
- Klik Simpan
Skenario 3: Kirim Invoice ke Klien
Situasi: Invoice sudah dibuat dan siap dikirim ke klien.
Langkah-langkah:
- Buka detail invoice
- Review kembali semua informasi
- Klik tombol Cetak PDF untuk download
- Kirim PDF ke klien via email atau media lain
- Klik tombol Tandai Terkirim
- Status berubah menjadi Sent
Isi Invoice yang Tercetak:
INVOICE
─────────────────────────────────────────
No. Invoice: INV-2025-001
Tanggal: 15 Januari 2026
Jatuh Tempo: 29 Januari 2026
Kepada:
PT ABC
Jl. Contoh No. 123
Jakarta
DESKRIPSI JUMLAH
─────────────────────────────────────────
Progress Payment 40%
Website E-commerce PT ABC Rp 20.000.000
─────────────
Subtotal Rp 20.000.000
PPN 11% Rp 2.200.000
─────────────
TOTAL Rp 22.200.000
Skenario 4: Catat Pembayaran Invoice
Situasi: Klien sudah membayar invoice INV-2025-001.
Langkah-langkah:
Cara 1: Dari Halaman Invoice
- Buka detail invoice
- Klik tombol Catat Pembayaran
- Isi form:
- Tanggal Bayar: Tanggal uang diterima
- Jumlah:
22200000(atau partial jika tidak penuh) - Akun: Bank BCA
- Keterangan: Pembayaran INV-2025-001
- Klik Simpan
- Status invoice berubah menjadi Paid
Cara 2: Dari Menu Transaksi
- Klik menu Transaksi
- Buat transaksi baru dengan template Terima Pembayaran Invoice
- Isi jumlah dan referensi nomor invoice
- Posting transaksi
- Kembali ke invoice dan tandai sebagai Paid
Skenario 5: Handle Pembayaran Partial
Situasi: Klien membayar sebagian dari invoice (Rp 10.000.000 dari Rp 22.200.000).
Langkah-langkah:
- Buka detail invoice
- Klik Catat Pembayaran
- Masukkan jumlah partial:
10000000 - Klik Simpan
- Status berubah menjadi Partial
- Sisa yang harus dibayar: Rp 12.200.000
Tracking Pembayaran:
RIWAYAT PEMBAYARAN
Tanggal Jumlah Metode
15/01/2026 Rp 10.000.000 Transfer Bank BCA
Total Invoice: Rp 22.200.000
Sudah Dibayar: Rp 10.000.000
Sisa: Rp 12.200.000
Skenario 6: Lihat Invoice Overdue
Situasi: Anda ingin mengetahui invoice mana yang sudah jatuh tempo.
Langkah-langkah:
- Klik menu Invoice di sidebar
- Di filter Status, pilih Overdue
- Klik Tampilkan
- Daftar invoice yang lewat jatuh tempo akan muncul
- Untuk setiap invoice overdue:
- Hubungi klien untuk follow up
- Kirim reminder pembayaran
Tips Follow Up:
- Kirim reminder 3 hari sebelum jatuh tempo
- Kirim reminder kedua di hari jatuh tempo
- Hubungi via telepon jika sudah lebih dari 7 hari overdue
Skenario 7: Batalkan Invoice
Situasi: Invoice perlu dibatalkan karena ada kesalahan atau proyek dibatalkan.
Langkah-langkah:
- Buka detail invoice
- Pastikan invoice belum ada pembayaran
- Klik tombol Batalkan
- Pilih alasan:
- Kesalahan data
- Proyek dibatalkan
- Klien membatalkan
- Lainnya
- Masukkan catatan
- Klik Konfirmasi
Catatan: Invoice yang sudah ada pembayaran tidak bisa dibatalkan langsung.
Skenario 8: Lihat Ringkasan Piutang
Situasi: Anda ingin melihat total piutang yang belum dibayar.
Langkah-langkah:
- Buka Dashboard
- Lihat kartu Piutang untuk total outstanding
- Untuk detail:
- Klik menu Invoice
- Filter status: Sent + Partial + Overdue
- Total yang muncul adalah piutang
Atau melalui Laporan:
- Klik menu Laporan > Buku Besar
- Pilih akun Piutang Usaha
- Lihat saldo akhir
Tips
- Nomor berurutan - Gunakan penomoran yang konsisten dan berurutan
- Jatuh tempo wajar - Standar 14-30 hari tergantung kesepakatan
- Detail jelas - Cantumkan detail pekerjaan yang bisa dipahami klien
- Follow up proaktif - Jangan tunggu overdue untuk follow up
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Tidak bisa batalkan invoice | Cek apakah ada pembayaran, void pembayaran dulu |
| Jumlah termin salah | Edit nilai kontrak atau termin di proyek |
| PPN tidak muncul | Pastikan centang opsi PPN saat buat invoice |
Lihat Juga
- Setup Proyek - Konfigurasi termin pembayaran
- Tracking Proyek - Update milestone untuk trigger termin
- Mencatat Pendapatan - Catat pembayaran manual
- Kelola Klien - Data klien untuk invoice
Analisis Profitabilitas
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin mengetahui proyek mana yang paling menguntungkan
- Perlu menganalisis profit margin per klien
- Ingin mengevaluasi performa finansial proyek
- Perlu data untuk pricing proyek serupa di masa depan
Konsep yang Perlu Dipahami
Apa Itu Profitabilitas Proyek?
Profitabilitas proyek mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan dari proyek dibandingkan dengan pendapatannya.
Profit = Pendapatan - Biaya
Profit Margin = (Profit / Pendapatan) × 100%
Contoh:
Pendapatan Proyek: Rp 50.000.000
Biaya Proyek: Rp 32.000.000
─────────────────────────────────
Profit: Rp 18.000.000
Profit Margin: 36%
Metrik Profitabilitas
| Metrik | Formula | Arti |
|---|---|---|
| Gross Profit | Pendapatan - Biaya Langsung | Laba kotor proyek |
| Profit Margin | Profit / Pendapatan × 100% | Efisiensi menghasilkan laba |
| ROI | Profit / Biaya × 100% | Return atas investasi biaya |
Skenario 1: Lihat Profitabilitas Satu Proyek
Situasi: Anda ingin menganalisis profit dari proyek yang sudah selesai.
Langkah-langkah:
- Klik menu Proyek di sidebar
- Klik proyek yang ingin dianalisis
- Scroll ke bagian Ringkasan Finansial:
RINGKASAN FINANSIAL
Proyek: PRJ-2025-001 - Website E-commerce PT ABC
PENDAPATAN
─────────────────────────────────────────
Nilai Kontrak Rp 50.000.000
Pendapatan Diterima Rp 50.000.000
Pendapatan Lainnya Rp 0
─────────────────────────────────────────
Total Pendapatan Rp 50.000.000
BIAYA
─────────────────────────────────────────
Biaya Freelancer Rp 15.000.000
Biaya Hosting & Domain Rp 2.000.000
Biaya Tools & Software Rp 3.000.000
Biaya Lain-lain Rp 1.500.000
─────────────────────────────────────────
Total Biaya Rp 21.500.000
PROFITABILITAS
─────────────────────────────────────────
Gross Profit Rp 28.500.000
Profit Margin 57%
ROI 133%
Budget Awal Rp 35.000.000
Variance Rp 13.500.000 (hemat)
Skenario 2: Bandingkan Profitabilitas Beberapa Proyek
Situasi: Anda ingin membandingkan performa finansial beberapa proyek.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Laporan Profitabilitas
- Pilih filter:
- Periode: Tahun 2025
- Status: Completed (atau All)
- Klik Tampilkan
Hasil Laporan:
LAPORAN PROFITABILITAS PROYEK
Periode: 2025
Kode Nama Pendapatan Biaya Profit Margin
─────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────
PRJ-001 Website E-commerce 50.000.000 21.500.000 28.500.000 57%
PRJ-002 Mobile App ABC 80.000.000 55.000.000 25.000.000 31%
PRJ-003 Sistem Inventory 35.000.000 20.000.000 15.000.000 43%
PRJ-004 Website Company Profile 15.000.000 8.000.000 7.000.000 47%
─────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────
TOTAL 180.000.000 104.500.000 75.500.000 42%
Insight dari Data:
- PRJ-001 paling profitable (margin 57%)
- PRJ-002 revenue tertinggi tapi margin terendah (31%)
- Average margin: 42%
Skenario 3: Analisis Profitabilitas per Klien
Situasi: Anda ingin mengetahui klien mana yang paling menguntungkan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Profitabilitas per Klien
- Pilih periode
- Klik Tampilkan
Hasil Laporan:
PROFITABILITAS PER KLIEN
Periode: 2025
Klien Jumlah Pendapatan Biaya Profit Margin
Proyek
────────────────────────────────────────────────────────────────────────────
PT ABC 3 145.000.000 81.500.000 63.500.000 44%
CV Maju Jaya 2 45.000.000 28.000.000 17.000.000 38%
PT XYZ 1 25.000.000 18.000.000 7.000.000 28%
────────────────────────────────────────────────────────────────────────────
TOTAL 6 215.000.000 127.500.000 87.500.000 41%
Insight:
- PT ABC klien paling profitable (44% margin, 3 proyek)
- PT XYZ margin rendah (28%) - perlu evaluasi
Skenario 4: Identifikasi Proyek Merugi
Situasi: Anda ingin menemukan proyek dengan margin di bawah target (misalnya 30%).
Langkah-langkah:
- Buka Laporan Profitabilitas
- Urutkan berdasarkan Margin (ascending)
- Identifikasi proyek dengan margin < 30%
- Untuk setiap proyek bermasalah:
- Buka detail proyek
- Analisis breakdown biaya
- Identifikasi penyebab margin rendah
Penyebab Umum Margin Rendah: | Penyebab | Indikator | Solusi | |----------|-----------|--------| | Scope creep | Biaya > budget | Kelola change request dengan ketat | | Underpricing | Nilai kontrak terlalu rendah | Revisi pricing untuk proyek serupa | | Inefficiency | Biaya tenaga kerja tinggi | Improve process | | Unexpected cost | Banyak biaya tidak terduga | Tambah contingency di pricing |
Skenario 5: Proyeksi Profitabilitas Proyek Berjalan
Situasi: Anda ingin memprediksi profit proyek yang sedang berjalan.
Langkah-langkah:
- Buka detail proyek yang sedang berjalan
- Lihat bagian Proyeksi Profitabilitas:
PROYEKSI PROFITABILITAS
Proyek: PRJ-2025-005 (In Progress - 60%)
Pendapatan
─────────────────────────────────────────
Nilai Kontrak Rp 100.000.000
Sudah Diterima Rp 60.000.000
Biaya
─────────────────────────────────────────
Budget Rp 70.000.000
Biaya Aktual (s.d. saat ini) Rp 48.000.000
% Budget Terpakai 69%
Progress 60%
Proyeksi
─────────────────────────────────────────
Proyeksi Total Biaya Rp 80.000.000 ⚠️
Proyeksi Profit Rp 20.000.000
Proyeksi Margin 20%
⚠️ WARNING: Proyeksi biaya melebihi budget
Rekomendasi: Review dan optimasi biaya sisa proyek
Skenario 6: Export Data untuk Analisis Lanjutan
Situasi: Anda perlu data mentah untuk analisis di Excel atau presentasi.
Langkah-langkah:
- Buka Laporan Profitabilitas yang diinginkan
- Klik tombol Ekspor Excel
- File Excel akan terunduh dengan data:
- Summary per proyek
- Detail transaksi
- Breakdown biaya
Analisis yang Bisa Dilakukan di Excel:
- Trend profit margin per bulan
- Pareto analysis (proyek/klien yang berkontribusi 80% profit)
- Korelasi nilai kontrak dengan margin
Skenario 7: Tentukan Pricing Proyek Baru
Situasi: Anda mau menentukan harga untuk proyek serupa berdasarkan data historis.
Langkah-langkah:
- Buka Laporan Profitabilitas
- Filter proyek dengan tipe serupa
- Analisis:
- Average cost untuk proyek sejenis
- Target margin yang diinginkan (misal 40%)
- Hitung harga:
Estimasi Biaya: Rp 25.000.000 Target Margin: 40% Harga = Biaya / (1 - Margin) Harga = 25.000.000 / 0.6 Harga = Rp 41.667.000 (bulatkan ke Rp 42.000.000)
Tips
- Review berkala - Analisis profitabilitas minimal setiap quarter
- Benchmark - Tetapkan target margin minimum (misalnya 30%)
- Lessons learned - Dokumentasi insight dari proyek yang berhasil/gagal
- Pricing database - Bangun database harga berdasarkan data historis
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Biaya tidak muncul | Pastikan transaksi sudah dihubungkan ke proyek |
| Pendapatan tidak lengkap | Cek apakah semua pembayaran sudah dicatat |
| Data tidak konsisten | Pastikan semua transaksi sudah diposting |
Lihat Juga
- Setup Proyek - Setting budget dan nilai kontrak
- Tracking Proyek - Catat biaya proyek
- Laporan Bulanan - Laporan keuangan overall
Setup Awal
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Pertama kali menggunakan aplikasi
- Ingin menambah akun baru ke bagan akun
- Perlu mengatur saldo awal akun
- Ingin mengimpor data dari sistem lain
Konsep yang Perlu Dipahami
Urutan Setup yang Disarankan
- Bagan Akun - Siapkan daftar akun sesuai kebutuhan bisnis
- Saldo Awal - Input saldo awal jika migrasi dari sistem lain
- Template Jurnal - Siapkan template untuk transaksi rutin
- Klien - Input data klien (jika ada)
- Proyek - Setup proyek yang sedang berjalan (jika ada)
Bagan Akun Bawaan
Aplikasi menyediakan bagan akun standar untuk perusahaan jasa IT:
| Kategori | Contoh Akun |
|---|---|
| Aset | Kas, Bank BCA, Piutang Usaha, Peralatan |
| Kewajiban | Hutang Usaha, Hutang Pajak, Pendapatan Diterima Dimuka |
| Ekuitas | Modal, Laba Ditahan |
| Pendapatan | Pendapatan Jasa, Pendapatan Lain |
| Beban | Gaji, Sewa, Listrik, Internet |
Skenario 1: Review Bagan Akun Bawaan
Situasi: Pertama kali login, Anda ingin melihat akun yang sudah tersedia.
Langkah-langkah:
- Klik menu Akun di sidebar
- Lihat daftar akun yang tersedia
- Gunakan filter untuk menyaring:
- Tipe: Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, Beban
- Pencarian: Cari berdasarkan kode atau nama
- Review apakah akun-akun sudah sesuai kebutuhan
Skenario 2: Tambah Akun Bank Baru
Situasi: Anda membuka rekening baru di Bank Mandiri dan ingin menambahkannya.
Langkah-langkah:
- Klik menu Akun di sidebar
- Klik tombol Akun Baru
- Isi informasi:
- Kode:
1.1.12(sesuaikan dengan struktur yang ada) - Nama:
Bank Mandiri - Tipe:
Aset - Sub Tipe:
Kas & Bank - Deskripsi:
Rekening operasional Bank Mandiri - Saldo Normal:
Debit
- Kode:
- Klik Simpan
Catatan: Kode akun harus unik dan mengikuti struktur:
- 1.x.xx = Aset
- 2.x.xx = Kewajiban
- 3.x.xx = Ekuitas
- 4.x.xx = Pendapatan
- 5.x.xx = Beban
Skenario 3: Tambah Akun Beban Baru
Situasi: Anda perlu akun khusus untuk mencatat biaya marketing.
Langkah-langkah:
- Klik menu Akun di sidebar
- Klik tombol Akun Baru
- Isi informasi:
- Kode:
5.2.10 - Nama:
Beban Marketing - Tipe:
Beban - Sub Tipe:
Beban Operasional - Deskripsi:
Biaya promosi, iklan, dan marketing - Saldo Normal:
Debit
- Kode:
- Klik Simpan
Skenario 4: Input Saldo Awal (Migrasi)
Situasi: Anda pindah dari sistem lain dan perlu input saldo awal per 1 Januari 2025.
Langkah-langkah:
- Siapkan neraca saldo dari sistem lama per tanggal cut-off
- Klik menu Transaksi di sidebar
- Klik tombol Transaksi Baru
- Pilih template Saldo Awal atau buat jurnal manual
- Untuk setiap akun dengan saldo:
- Input jurnal debit/kredit sesuai saldo
- Gunakan tanggal cut-off sebagai tanggal transaksi
- Keterangan: "Saldo awal migrasi"
Contoh Jurnal Saldo Awal:
Tanggal: 31 Desember 2024 (atau 1 Januari 2025)
Debit : Kas Kecil Rp 5.000.000
Debit : Bank BCA Rp 50.000.000
Debit : Piutang Usaha Rp 20.000.000
Debit : Peralatan Rp 30.000.000
Kredit : Hutang Usaha Rp 15.000.000
Kredit : Modal Rp 90.000.000
Tips:
- Pastikan total debit = total kredit
- Verifikasi dengan Neraca Saldo setelah input
Skenario 5: Import Bagan Akun dari File
Situasi: Anda memiliki daftar akun dalam file Excel/JSON dan ingin mengimpornya.
Langkah-langkah:
- Siapkan file dengan format yang sesuai:
- JSON atau Excel
- Kolom: kode, nama, tipe, sub_tipe, deskripsi
- Klik menu Akun di sidebar
- Klik tombol Import
- Pilih file yang akan diimpor
- Review preview data
- Klik Import
Format JSON:
[
{
"kode": "1.1.12",
"nama": "Bank Mandiri",
"tipe": "ASET",
"subTipe": "KAS_BANK",
"deskripsi": "Rekening operasional"
}
]
Skenario 6: Nonaktifkan Akun yang Tidak Dipakai
Situasi: Ada akun bawaan yang tidak relevan untuk bisnis Anda.
Langkah-langkah:
- Klik menu Akun di sidebar
- Cari akun yang ingin dinonaktifkan
- Klik akun tersebut
- Klik Edit
- Nonaktifkan toggle Status Aktif
- Klik Simpan
Efek:
- Akun tidak muncul di dropdown saat membuat transaksi
- Data historis tetap tersimpan
- Akun tetap muncul di laporan jika ada saldo
Skenario 7: Setup Telegram Bot
Situasi: Anda ingin menggunakan fitur kirim struk via Telegram.
Untuk Administrator (Server Setup):
Lihat Setup Telegram Bot untuk:
- Membuat bot di BotFather
- Konfigurasi environment variables
- Mendaftarkan webhook
Untuk End User (Menghubungkan Akun):
- Klik menu Pengaturan di sidebar
- Pilih tab Telegram
- Klik Hubungkan Telegram
- Salin kode verifikasi yang muncul
- Buka Telegram, cari bot yang dikonfigurasi
- Kirim kode verifikasi ke bot
- Verifikasi koneksi berhasil
Lihat Telegram Receipt untuk panduan penggunaan.
Skenario 8: Backup Data
Situasi: Anda ingin membuat backup data sebelum melakukan perubahan besar.
Langkah-langkah:
- Klik menu Pengaturan di sidebar
- Pilih tab Backup
- Klik Buat Backup
- File backup akan terunduh
Kapan Perlu Backup:
- Sebelum import data baru
- Sebelum tutup buku tahunan
- Secara berkala (minimal bulanan)
Tips
- Mulai sederhana - Gunakan akun bawaan dulu, tambah sesuai kebutuhan
- Konsisten - Ikuti struktur kode akun yang sudah ada
- Dokumentasi - Isi deskripsi akun dengan jelas
- Test dulu - Coba input beberapa transaksi untuk memastikan setup benar
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Kode akun sudah dipakai | Gunakan kode lain yang belum ada |
| Akun tidak muncul di dropdown | Pastikan akun aktif dan tipe sesuai |
| Neraca Saldo tidak balance setelah migrasi | Cek kembali jurnal saldo awal |
Lihat Juga
- Konsep Dasar - Memahami struktur akun
- Kelola Template - Buat template untuk akun baru
- Referensi Akun - Daftar akun standar
Kelola Template
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin membuat template untuk transaksi baru
- Perlu mengedit formula di template yang ada
- Ingin menduplikat template untuk variasi
- Perlu menonaktifkan template yang tidak dipakai
Konsep yang Perlu Dipahami
Apa Itu Template Jurnal?
Template jurnal adalah pola pencatatan transaksi yang sudah dikonfigurasi. Manfaat:
- Mempercepat input - Tidak perlu pilih akun satu per satu
- Mengurangi kesalahan - Formula otomatis menghitung PPN, PPh
- Konsistensi - Transaksi serupa tercatat dengan cara yang sama
Kategori Template
| Kategori | Warna | Contoh |
|---|---|---|
| Pendapatan | Hijau | Pendapatan Jasa, Pendapatan dengan PPN |
| Pengeluaran | Merah | Beban Gaji, Beban Listrik |
| Pembayaran | Biru | Bayar Hutang, Bayar Vendor |
| Penerimaan | Cyan | Terima Piutang, Terima DP |
| Transfer | Ungu | Transfer Bank, Isi Kas Kecil |
Komponen Template
| Komponen | Fungsi |
|---|---|
| Nama | Nama yang muncul di daftar template |
| Kategori | Pengelompokan template |
| Klasifikasi Arus Kas | Operasional, Investasi, atau Pendanaan |
| Baris Jurnal | Akun dan formula untuk debit/kredit |
Skenario 1: Lihat dan Cari Template
Situasi: Anda ingin menemukan template yang sesuai untuk transaksi.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Template ditampilkan dalam bentuk kartu
- Gunakan fitur pencarian dan filter:
- Pencarian: Ketik nama template
- Tab Kategori: Klik tab Pendapatan/Pengeluaran/dll
- Tag: Filter berdasarkan tag (PPN, PPh, dll)
Fitur Favorit:
- Klik ikon bintang untuk menandai template favorit
- Template favorit muncul di bagian atas
Skenario 2: Buat Template Beban Baru (Sederhana)
Situasi: Anda perlu template untuk mencatat biaya parkir.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Klik tombol Template Baru
- Isi informasi dasar:
- Nama:
Beban Parkir - Kategori:
Pengeluaran - Klasifikasi Arus Kas:
Operasional - Tipe Template:
Sederhana
- Nama:
- Konfigurasi baris jurnal:
| Posisi | Akun | Formula |
|---|---|---|
| Debit | Beban Transportasi | amount |
| Kredit | (Akun Sumber) | amount |
- Klik Simpan Template
Hasil: Template siap digunakan. Saat membuat transaksi, user tinggal pilih akun sumber (Kas Kecil atau Bank) dan masukkan jumlah.
Skenario 3: Buat Template dengan PPN
Situasi: Anda perlu template untuk pembelian dengan PPN.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Klik tombol Template Baru
- Isi informasi dasar:
- Nama:
Pembelian Perlengkapan dengan PPN - Kategori:
Pengeluaran - Tag:
PPN
- Nama:
- Konfigurasi baris jurnal:
| Posisi | Akun | Formula | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Debit | Perlengkapan Kantor | amount / 1.11 | DPP |
| Debit | PPN Masukan | amount * 0.11 / 1.11 | PPN |
| Kredit | (Akun Sumber) | amount | Total bayar |
- Klik Simpan Template
Formula yang Digunakan:
amount / 1.11= menghitung DPP dari nilai inklusifamount * 0.11 / 1.11= menghitung PPN dari nilai inklusifamount= nilai total yang diinput user
Skenario 4: Buat Template dengan PPh 23
Situasi: Anda perlu template untuk bayar vendor jasa dengan pemotongan PPh 23.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Klik tombol Template Baru
- Isi informasi dasar:
- Nama:
Pembayaran Jasa (PPh 23) - Kategori:
Pembayaran - Tag:
PPh23
- Nama:
- Konfigurasi baris jurnal:
| Posisi | Akun | Formula | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Debit | Beban Jasa Profesional | amount | Nilai bruto |
| Kredit | (Akun Sumber) | amount * 0.98 | Nett (setelah potong) |
| Kredit | Hutang PPh 23 | amount * 0.02 | PPh dipotong |
- Klik Simpan Template
Skenario 5: Template dengan PPh Kondisional (Threshold)
Situasi: PPh 23 hanya dipotong jika nilai di atas Rp 2.000.000.
Langkah-langkah:
- Buat template seperti Skenario 4
- Ubah formula PPh menjadi kondisional:
| Posisi | Akun | Formula |
|---|---|---|
| Debit | Beban Jasa | amount |
| Kredit | (Akun Sumber) | amount > 2000000 ? amount * 0.98 : amount |
| Kredit | Hutang PPh 23 | amount > 2000000 ? amount * 0.02 : 0 |
Format Formula Kondisional:
kondisi ? nilai_jika_benar : nilai_jika_salah
Contoh:
- Jika amount = 3.000.000 → PPh = 60.000 (2%)
- Jika amount = 1.500.000 → PPh = 0
Skenario 6: Test Formula Sebelum Simpan
Situasi: Anda ingin memastikan formula sudah benar sebelum menyimpan template.
Langkah-langkah:
- Di form template, setelah memasukkan formula
- Klik tombol Coba Formula
- Masukkan nilai contoh:
10000000 - Lihat hasil perhitungan:
Input: Rp 10.000.000
Hasil Perhitungan:
─────────────────────────────────
Beban Jasa Profesional (Dr) Rp 10.000.000
Bank BCA (Cr) Rp 9.800.000
Hutang PPh 23 (Cr) Rp 200.000
─────────────────────────────────
Total Debit Rp 10.000.000
Total Kredit Rp 10.000.000 ✓
- Jika sudah benar, klik Simpan Template
Skenario 7: Duplikat Template yang Ada
Situasi: Anda ingin membuat variasi dari template yang sudah ada.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Cari template yang ingin diduplikat
- Klik template untuk buka detail
- Klik tombol Duplikat
- Ubah nama:
Beban Jasa Konsultan (PPh 23)→Beban Jasa Desain (PPh 23) - Ubah akun beban jika perlu
- Klik Simpan Template
Skenario 8: Edit Template yang Ada
Situasi: Tarif PPN berubah dari 11% menjadi 12%.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Cari template dengan PPN
- Klik template untuk buka detail
- Klik Edit
- Ubah formula:
amount / 1.11→amount / 1.12amount * 0.11 / 1.11→amount * 0.12 / 1.12
- Klik Simpan Perubahan
Catatan: Perubahan hanya berlaku untuk transaksi baru. Transaksi yang sudah ada tidak berubah.
Skenario 9: Nonaktifkan Template
Situasi: Ada template yang tidak lagi digunakan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Template di sidebar
- Cari template yang ingin dinonaktifkan
- Klik template untuk buka detail
- Klik Edit
- Nonaktifkan toggle Status Template
- Klik Simpan
Efek:
- Template tidak muncul saat buat transaksi baru
- Transaksi historis tetap ada
Referensi Formula
| Formula | Hasil | Contoh (amount=11.100.000) |
|---|---|---|
amount | Nilai input | 11.100.000 |
amount / 1.11 | DPP dari inklusif | 10.000.000 |
amount * 0.11 / 1.11 | PPN dari inklusif | 1.100.000 |
amount * 0.02 | PPh 23 (2%) | 222.000 |
amount * 0.98 | Nett setelah PPh 23 | 10.878.000 |
1000000 | Nilai tetap | 1.000.000 |
Tips
- Naming convention - Gunakan nama yang jelas dan konsisten
- Tag - Tambahkan tag untuk memudahkan pencarian
- Test dulu - Selalu test formula sebelum simpan
- Dokumentasi - Isi deskripsi template dengan jelas
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Formula error | Cek syntax, pastikan tidak ada typo |
| Total tidak balance | Pastikan total debit = total kredit |
| Template tidak muncul | Cek apakah template aktif |
Lihat Juga
- Konsep Dasar - Memahami debit/kredit
- Transaksi PPN - Template dengan PPN
- Transaksi PPh - Template dengan PPh
- Referensi Template - Daftar template bawaan
Kelola Klien
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin menambah klien baru
- Perlu mengupdate informasi klien
- Ingin melihat riwayat proyek dan invoice per klien
- Perlu data klien untuk keperluan pajak (NPWP, alamat)
Konsep yang Perlu Dipahami
Data Klien
Data klien digunakan untuk:
- Proyek - Menghubungkan proyek ke klien
- Invoice - Header invoice dengan data klien lengkap
- Laporan - Analisis profitabilitas per klien
- Pajak - Bukti potong PPh dengan NPWP klien
Informasi Klien
| Field | Kegunaan |
|---|---|
| Nama | Nama lengkap perusahaan/individu |
| Alias | Nama pendek untuk pencarian |
| NPWP | Untuk keperluan faktur pajak dan bukti potong |
| Alamat | Alamat lengkap untuk invoice |
| Kontak untuk pengiriman invoice | |
| Telepon | Kontak untuk follow up |
| PIC | Person in charge / contact person |
Skenario 1: Tambah Klien Baru (Perusahaan)
Situasi: Anda mendapat klien baru PT ABC.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Klik tombol Klien Baru
- Isi informasi:
- Nama:
PT ABC Indonesia - Alias:
PT ABC - Tipe:
Perusahaan - NPWP:
01.234.567.8-901.000 - Alamat:
Jl. Sudirman No. 123, Jakarta Pusat 10220 - Email:
finance@ptabc.co.id - Telepon:
021-12345678 - PIC:
Budi Santoso - Jabatan PIC:
Finance Manager
- Nama:
- Klik Simpan
Hasil: Klien siap digunakan untuk proyek dan invoice.
Skenario 2: Tambah Klien Individu
Situasi: Anda punya klien perorangan untuk jasa konsultasi.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Klik tombol Klien Baru
- Isi informasi:
- Nama:
Andi Wijaya - Tipe:
Individu - NPWP:
12.345.678.9-012.000(jika ada) - Alamat:
Jl. Melati No. 45, Bandung - Email:
andi.wijaya@email.com - Telepon:
0812-3456-7890
- Nama:
- Klik Simpan
Skenario 3: Edit Informasi Klien
Situasi: Klien pindah alamat atau ganti kontak.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Cari klien yang ingin diedit
- Klik nama klien untuk buka detail
- Klik tombol Edit
- Ubah informasi yang diperlukan
- Klik Simpan Perubahan
Catatan: Perubahan alamat tidak mempengaruhi invoice yang sudah dibuat.
Skenario 4: Lihat Riwayat Klien
Situasi: Anda ingin melihat semua proyek dan invoice untuk klien tertentu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Klik nama klien
- Di halaman detail, lihat:
Tab Proyek:
PROYEK PT ABC
Kode Nama Status Nilai
PRJ-001 Website E-commerce Completed 50.000.000
PRJ-003 Mobile App Active 80.000.000
PRJ-005 Maintenance 2025 Active 24.000.000
─────────────────────────────────────────────────────────
Total 154.000.000
Tab Invoice:
INVOICE PT ABC
No. Invoice Tanggal Jumlah Status
INV-001 15/01/2025 22.200.000 Paid
INV-003 15/03/2025 33.300.000 Paid
INV-007 15/11/2025 11.100.000 Sent
─────────────────────────────────────────────────────────
Total 66.600.000
Outstanding 11.100.000
Tab Transaksi:
TRANSAKSI TERKAIT PT ABC
Tanggal Keterangan Pendapatan Biaya
01/01/2025 DP Proyek Website 15.000.000
15/01/2025 Progress Payment 20.000.000
...
Skenario 5: Cari Klien
Situasi: Anda ingin mencari klien tertentu dari daftar yang panjang.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Gunakan kolom Pencarian
- Ketik:
- Nama klien
- Alias
- NPWP
- Nama PIC
- Hasil pencarian akan ditampilkan
Skenario 6: Filter Klien berdasarkan Tipe
Situasi: Anda ingin melihat hanya klien perusahaan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Di filter Tipe, pilih:
- Semua - Tampilkan semua klien
- Perusahaan - Hanya klien perusahaan
- Individu - Hanya klien perorangan
- Daftar akan terfilter sesuai pilihan
Skenario 7: Nonaktifkan Klien
Situasi: Klien sudah tidak aktif dan tidak perlu muncul di dropdown.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Cari dan klik klien
- Klik Edit
- Nonaktifkan toggle Status Aktif
- Klik Simpan
Efek:
- Klien tidak muncul di dropdown saat buat proyek/invoice baru
- Data historis (proyek, invoice, transaksi) tetap ada
- Klien masih muncul di laporan
Skenario 8: Export Data Klien
Situasi: Anda perlu data klien untuk keperluan lain.
Langkah-langkah:
- Klik menu Klien di sidebar
- Klik tombol Export
- Pilih format:
- Excel - Untuk analisis atau mail merge
- CSV - Untuk import ke sistem lain
- File akan terunduh
Data yang Diekspor:
- Nama, alias, tipe
- NPWP, alamat
- Email, telepon
- PIC, jabatan
Skenario 9: Analisis Klien Terbaik
Situasi: Anda ingin mengetahui klien mana yang paling menguntungkan.
Langkah-langkah:
- Klik menu Laporan di sidebar
- Pilih Profitabilitas per Klien
- Pilih periode
- Klik Tampilkan
- Lihat ranking klien berdasarkan profit
Lihat Analisis Profitabilitas untuk detail.
Tips
- Lengkapi data - Isi NPWP dan alamat lengkap untuk keperluan pajak
- Update rutin - Pastikan data kontak selalu up-to-date
- Gunakan alias - Alias memudahkan pencarian
- Catat PIC - Penting untuk follow up invoice
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Klien tidak muncul di dropdown | Pastikan klien aktif |
| NPWP format salah | Gunakan format: XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX |
| Tidak bisa hapus klien | Klien dengan proyek/invoice tidak bisa dihapus, nonaktifkan saja |
Lihat Juga
- Setup Proyek - Menghubungkan proyek ke klien
- Invoice & Penagihan - Buat invoice untuk klien
- Analisis Profitabilitas - Profit per klien
Jadwal Amortisasi
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Membayar sewa kantor atau asuransi untuk periode panjang
- Menerima pembayaran dimuka dari klien (retainer)
- Memiliki aset tak berwujud yang perlu diamortisasi
- Ingin mengalokasikan biaya/pendapatan secara merata ke beberapa periode
Konsep yang Perlu Dipahami
Apa Itu Amortisasi?
Amortisasi adalah proses mengalokasikan biaya atau pendapatan secara merata ke beberapa periode akuntansi.
Kenapa Perlu Amortisasi?
Tanpa amortisasi:
Januari: Bayar sewa Rp 24.000.000 (12 bulan)
Beban Sewa: Rp 24.000.000 (semua di Januari)
Februari-Desember: Beban Sewa: Rp 0
Dengan amortisasi:
Januari: Bayar sewa Rp 24.000.000
Sewa Dibayar Dimuka: Rp 24.000.000
Setiap bulan: Beban Sewa: Rp 2.000.000
Hasil: Laporan laba rugi lebih akurat karena beban diakui sesuai periode manfaatnya.
Tipe Jadwal Amortisasi
| Tipe | Nama Indonesia | Contoh | Pola Jurnal |
|---|---|---|---|
prepaid_expense | Beban Dibayar Dimuka | Sewa, asuransi | Dr. Beban / Cr. Dibayar Dimuka |
unearned_revenue | Pendapatan Diterima Dimuka | Retainer, DP | Dr. Diterima Dimuka / Cr. Pendapatan |
intangible_asset | Aset Tak Berwujud | Website, software | Dr. Beban Amortisasi / Cr. Akum. Amortisasi |
Status Jadwal
| Status | Arti |
|---|---|
| Active | Jadwal berjalan, masih ada entri yang akan diproses |
| Completed | Semua periode sudah selesai |
| Cancelled | Jadwal dibatalkan |
Skenario 1: Sewa Kantor Dibayar Dimuka
Situasi: Anda membayar sewa kantor Rp 24.000.000 untuk 12 bulan (Jan-Des 2025).
Langkah 1: Catat Pembayaran
- Klik menu Transaksi
- Buat transaksi dengan template Bayar Sewa Dimuka
- Isi:
- Jumlah:
24000000 - Keterangan:
Sewa kantor Jan-Des 2025
- Jumlah:
- Posting transaksi
Langkah 2: Buat Jadwal Amortisasi
- Klik menu Amortisasi di sidebar
- Klik tombol Jadwal Baru
- Pilih Tipe Jadwal:
Beban Dibayar Dimuka - Isi informasi:
- Nama:
Sewa Kantor 2025 - Keterangan:
Sewa gedung kantor Jl. Sudirman - Akun Sumber:
Sewa Dibayar Dimuka(1.1.30) - Akun Tujuan:
Beban Sewa(5.1.02) - Jumlah Total:
24000000 - Tanggal Mulai: 1 Januari 2025
- Tanggal Selesai: 31 Desember 2025
- Frekuensi: Bulanan
- Nama:
- Review perhitungan:
- Jumlah per Periode: Rp 2.000.000
- Jumlah Periode: 12
- Pilih opsi posting:
- Auto-Post: Centang jika ingin otomatis
- Tanggal Posting: 1 (tanggal 1 setiap bulan)
- Klik Simpan Jadwal
Hasil: Setiap bulan akan tercipta jurnal:
Debit : Beban Sewa Rp 2.000.000
Kredit : Sewa Dibayar Dimuka Rp 2.000.000
Skenario 2: Asuransi Tahunan
Situasi: Membayar premi asuransi kantor Rp 6.000.000 untuk 12 bulan.
Langkah-langkah:
- Catat pembayaran ke akun Asuransi Dibayar Dimuka
- Buat jadwal amortisasi:
- Tipe: Beban Dibayar Dimuka
- Nama:
Asuransi Kantor 2025 - Akun Sumber: Asuransi Dibayar Dimuka
- Akun Tujuan: Beban Asuransi
- Jumlah: 6.000.000
- Periode: 12 bulan
- Jumlah per Periode: Rp 500.000
Skenario 3: Pendapatan Diterima Dimuka (Retainer)
Situasi: Klien membayar retainer Rp 12.000.000 untuk maintenance 6 bulan.
Langkah 1: Catat Penerimaan
- Buat transaksi Terima DP Proyek atau Terima Retainer
- Jurnal:
Debit : Bank BCA Rp 12.000.000 Kredit : Pendapatan Diterima Dimuka Rp 12.000.000
Langkah 2: Buat Jadwal Amortisasi
- Klik menu Amortisasi
- Klik Jadwal Baru
- Pilih Tipe:
Pendapatan Diterima Dimuka - Isi:
- Nama:
Retainer Maintenance PT ABC - Akun Sumber: Pendapatan Diterima Dimuka
- Akun Tujuan: Pendapatan Jasa
- Jumlah: 12.000.000
- Periode: 6 bulan
- Nama:
- Jumlah per Periode: Rp 2.000.000
Jurnal Bulanan:
Debit : Pendapatan Diterima Dimuka Rp 2.000.000
Kredit : Pendapatan Jasa Rp 2.000.000
Skenario 4: Amortisasi Aset Tak Berwujud
Situasi: Anda mengembangkan website perusahaan senilai Rp 50.000.000, diamortisasi 5 tahun.
Langkah-langkah:
- Catat pembuatan website ke akun Aset Tak Berwujud - Website
- Buat jadwal amortisasi:
- Tipe: Aset Tak Berwujud
- Nama:
Website Perusahaan - Akun Sumber: Akumulasi Amortisasi Website
- Akun Tujuan: Beban Amortisasi
- Jumlah: 50.000.000
- Periode: 60 bulan (5 tahun)
- Jumlah per Periode: Rp 833.333
Jurnal Bulanan:
Debit : Beban Amortisasi Rp 833.333
Kredit : Akumulasi Amortisasi Website Rp 833.333
Skenario 5: Monitor Jadwal Amortisasi
Situasi: Anda ingin melihat status semua jadwal amortisasi.
Langkah-langkah:
- Klik menu Amortisasi di sidebar
- Lihat daftar jadwal:
- Status: Active, Completed, Cancelled
- Progress: Bar yang menunjukkan periode terselesaikan
- Sisa: Jumlah yang belum diamortisasi
- Filter berdasarkan tipe atau status jika perlu
Skenario 6: Posting Manual Entri Amortisasi
Situasi: Anda tidak mengaktifkan auto-post dan perlu posting manual.
Langkah-langkah:
- Klik menu Amortisasi
- Klik jadwal yang bersangkutan
- Di daftar entri, lihat status masing-masing:
- Pending: Belum waktunya
- Draft: Sudah jatuh tempo, menunggu posting
- Posted: Sudah diposting
- Untuk entri Draft, klik tombol Post
- Konfirmasi posting
Skenario 7: Lihat Detail Entri Amortisasi
Situasi: Anda ingin melihat entri mana yang sudah diproses.
Langkah-langkah:
- Klik menu Amortisasi
- Klik jadwal yang bersangkutan
- Scroll ke bagian Daftar Entri:
DAFTAR ENTRI AMORTISASI
Sewa Kantor 2025
No Periode Jumlah Status Jurnal
1 Jan 2025 2.000.000 Posted JRN-001
2 Feb 2025 2.000.000 Posted JRN-025
3 Mar 2025 2.000.000 Posted JRN-048
4 Apr 2025 2.000.000 Draft -
5 May 2025 2.000.000 Pending -
...
12 Dec 2025 2.000.000 Pending -
Total: 24.000.000
Sudah Posted: 6.000.000
Sisa: 18.000.000
- Klik nomor jurnal untuk melihat detail transaksi
Skenario 8: Batalkan Jadwal Amortisasi
Situasi: Kontrak sewa dibatalkan di tengah periode.
Langkah-langkah:
- Klik menu Amortisasi
- Klik jadwal yang akan dibatalkan
- Klik tombol Batalkan
- Konfirmasi pembatalan
- Status berubah menjadi Cancelled
Catatan:
- Entri yang sudah Posted tidak akan di-reverse otomatis
- Sisa saldo di akun sumber perlu di-adjust manual jika diperlukan
Penanganan Pembulatan
Sistem menangani pembulatan otomatis:
Total: Rp 100.000 untuk 3 periode
Periode 1: Rp 33.333
Periode 2: Rp 33.333
Periode 3: Rp 33.334 (menyerap selisih)
Tips
- Nama deskriptif - Sertakan tahun atau periode dalam nama jadwal
- Auto-post untuk rutin - Aktifkan untuk item yang tidak perlu review
- Manual untuk special - Nonaktifkan auto-post jika perlu validasi
- Review bulanan - Cek di awal bulan apakah entri terproses
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Entri tidak terposting | Cek apakah tanggal sudah lewat dan auto-post aktif |
| Jumlah tidak sesuai | Cek periode mulai dan selesai |
| Akun tidak muncul | Pastikan akun yang dipilih aktif |
Lihat Juga
- Mencatat Pengeluaran - Catat pembayaran dimuka
- Mencatat Pendapatan - Catat penerimaan dimuka
- Laporan Bulanan - Verifikasi beban yang diamortisasi
Kelola Periode Fiskal
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin membuat periode akuntansi baru untuk tahun fiskal
- Perlu menutup buku bulanan setelah semua transaksi selesai
- Menandai bahwa SPT sudah dilaporkan untuk periode tertentu
- Perlu membuka kembali periode yang sudah ditutup untuk koreksi
Konsep yang Perlu Dipahami
Status Periode Fiskal
| Status | Arti | Transaksi |
|---|---|---|
| OPEN | Periode aktif, transaksi bisa diinput | Boleh |
| CLOSED | Buku bulanan sudah ditutup | Tidak boleh |
| TAX_FILED | SPT sudah dilaporkan | Tidak boleh |
Alur Status
OPEN → CLOSED → TAX_FILED
↑_______↓
(reopen)
Periode bisa dibuka kembali (reopen) dari CLOSED ke OPEN, tapi periode yang sudah TAX_FILED tidak bisa diubah.
Skenario 1: Generate Periode untuk Satu Tahun
Situasi: Awal tahun, Anda ingin menyiapkan semua periode fiskal untuk tahun baru.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Klik tombol Generate Tahun
- Pilih tahun yang ingin dibuat (contoh: 2025)
- Klik Generate
- Sistem akan membuat 12 periode (Januari - Desember)
Hasil:
- 12 periode baru dengan status OPEN
- Setiap periode memiliki tanggal awal dan akhir yang benar
- Periode siap digunakan untuk pencatatan transaksi
Skenario 2: Buat Periode Tunggal
Situasi: Anda hanya perlu membuat satu periode tertentu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Klik tombol + Tambah Periode
- Pilih:
- Tahun: 2025
- Bulan: November
- Klik Simpan
Catatan: Sistem akan menolak jika periode sudah ada.
Skenario 3: Tutup Buku Bulanan
Situasi: Akhir bulan, semua transaksi sudah diinput dan Anda ingin mengunci periode.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Filter berdasarkan tahun jika perlu
- Klik periode yang ingin ditutup (contoh: November 2025)
- Di halaman detail, periksa:
- Pastikan semua transaksi sudah diposting
- Cek neraca saldo balance
- Klik tombol Tutup Bulan
- (Opsional) Tambahkan catatan penutupan
- Klik Konfirmasi
Setelah Ditutup:
- Status berubah menjadi CLOSED
- Transaksi baru tidak bisa diinput untuk periode ini
- Tanggal penutupan tercatat di sistem
Skenario 4: Tandai SPT Sudah Dilaporkan
Situasi: Anda sudah melaporkan SPT Masa untuk periode tertentu.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Klik periode yang sudah ditutup (status: CLOSED)
- Klik tombol Tandai SPT Dilaporkan
- (Opsional) Masukkan catatan:
- Nomor tanda terima SPT
- Tanggal pelaporan
- Klik Konfirmasi
Setelah Ditandai:
- Status berubah menjadi TAX_FILED
- Periode terkunci permanen
- Tidak bisa dibuka kembali
Skenario 5: Buka Kembali Periode
Situasi: Ada koreksi yang perlu dilakukan pada periode yang sudah ditutup.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Klik periode dengan status CLOSED
- Klik tombol Buka Kembali
- Masukkan alasan pembukaan kembali (wajib)
- Klik Konfirmasi
Catatan Penting:
- Hanya periode dengan status CLOSED yang bisa dibuka kembali
- Periode TAX_FILED tidak bisa dibuka kembali
- Alasan pembukaan tercatat untuk audit trail
Skenario 6: Filter dan Cari Periode
Situasi: Anda ingin mencari periode tertentu dari daftar yang panjang.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Gunakan filter:
- Tahun: Pilih tahun spesifik
- Status: OPEN / CLOSED / TAX_FILED
- Daftar periode akan difilter sesuai kriteria
Skenario 7: Review Detail Periode
Situasi: Anda ingin melihat informasi lengkap tentang suatu periode.
Langkah-langkah:
- Klik menu Periode Fiskal di sidebar
- Klik periode yang ingin dilihat
- Di halaman detail, Anda dapat melihat:
- Nama periode (contoh: November 2025)
- Tanggal awal dan akhir
- Status saat ini
- Tanggal penutupan (jika sudah ditutup)
- Catatan penutupan
- Tanggal pelaporan SPT (jika sudah dilaporkan)
Tips
- Tutup secara berurutan - Tutup periode dari bulan terlama ke terbaru
- Validasi dulu - Cek laporan keuangan sebelum menutup periode
- Catat alasan - Selalu isi catatan saat menutup atau membuka kembali periode
- Jangan terburu-buru - Tutup periode setelah yakin semua transaksi lengkap
- Backup sebelum tutup - Lakukan backup sebelum menutup periode penting
Troubleshooting
| Masalah | Solusi |
|---|---|
| Tidak bisa menutup periode | Pastikan periode sebelumnya sudah ditutup |
| Tidak bisa membuka kembali | Periode sudah TAX_FILED, tidak bisa diubah |
| Periode sudah ada | Gunakan periode yang sudah dibuat, tidak perlu buat baru |
| Transaksi ditolak | Cek status periode, mungkin sudah CLOSED |
Lihat Juga
- Laporan Tahunan - Proses tutup buku akhir tahun
- Kalender Pajak - Tracking deadline pajak bulanan
- Laporan Pajak - Persiapan SPT Masa
Setup Telegram Bot
Kapan Anda Membutuhkan Ini
Gunakan panduan ini ketika Anda:
- Ingin mengaktifkan fitur Telegram Receipt di server
- Pertama kali melakukan deployment aplikasi dengan fitur Telegram
- Perlu mengkonfigurasi ulang koneksi Telegram bot
Konsep yang Perlu Dipahami
Arsitektur Integrasi Telegram
User HP (Telegram)
│
▼
Telegram Server
│
▼ (Webhook POST)
Aplikasi Akunting (/api/telegram/webhook)
│
▼
TelegramBotService → DraftTransactionService
Telegram menggunakan webhook untuk mengirim update ke aplikasi. Setiap kali user mengirim pesan ke bot, Telegram akan melakukan HTTP POST ke URL webhook yang dikonfigurasi.
Komponen yang Dibutuhkan
| Komponen | Fungsi |
|---|---|
| Bot Token | Kredensial untuk berkomunikasi dengan Telegram API |
| Bot Username | Nama bot yang akan dicari user di Telegram |
| Webhook URL | URL publik yang bisa diakses Telegram |
| Secret Token | Token rahasia untuk validasi request webhook |
Skenario 1: Membuat Bot di Telegram
Situasi: Anda belum memiliki bot Telegram untuk aplikasi.
Langkah-langkah:
- Buka Telegram di HP atau desktop
- Cari @BotFather (bot resmi Telegram untuk membuat bot)
- Mulai chat dan ketik
/newbot - BotFather akan meminta nama bot, contoh:
Aplikasi Akunting ArtiVisi - BotFather akan meminta username bot, contoh:
ArtivisiAkuntingBot- Username harus unik dan diakhiri dengan
Bot
- Username harus unik dan diakhiri dengan
- Setelah berhasil, BotFather akan memberikan token:
Done! Congratulations on your new bot. You will find it at t.me/ArtivisiAkuntingBot. You can now add a description, about section and profile picture for your bot. Use this token to access the HTTP API: 7123456789:AAHx8qZ-abcdefghijklmnopqrstuvwxyz - Simpan token ini dengan aman - jangan bagikan ke siapapun
Konfigurasi Tambahan di BotFather (Opsional):
/setdescription - Deskripsi bot
/setabouttext - Tentang bot
/setuserpic - Foto profil bot
Skenario 2: Konfigurasi Environment Variables
Situasi: Bot sudah dibuat, sekarang perlu dikonfigurasi di server.
Environment Variables yang Diperlukan:
# Aktifkan integrasi Telegram
TELEGRAM_BOT_ENABLED=true
# Token dari BotFather
TELEGRAM_BOT_TOKEN=7123456789:AAHx8qZ-abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
# Username bot (tanpa @)
TELEGRAM_BOT_USERNAME=ArtivisiAkuntingBot
# URL webhook (domain publik aplikasi)
TELEGRAM_WEBHOOK_URL=https://akunting.example.com/api/telegram/webhook
# Secret token untuk validasi webhook (generate sendiri, min 32 karakter)
TELEGRAM_WEBHOOK_SECRET=abc123xyz789secrettoken456def
Cara Generate Secret Token:
# Linux/macOS
openssl rand -hex 32
# Atau gunakan online generator dengan min 32 karakter
Konfigurasi di Docker Compose:
services:
app:
environment:
- TELEGRAM_BOT_ENABLED=true
- TELEGRAM_BOT_TOKEN=${TELEGRAM_BOT_TOKEN}
- TELEGRAM_BOT_USERNAME=${TELEGRAM_BOT_USERNAME}
- TELEGRAM_WEBHOOK_URL=${TELEGRAM_WEBHOOK_URL}
- TELEGRAM_WEBHOOK_SECRET=${TELEGRAM_WEBHOOK_SECRET}
Konfigurasi di Systemd:
[Service]
Environment="TELEGRAM_BOT_ENABLED=true"
Environment="TELEGRAM_BOT_TOKEN=7123456789:AAH..."
Environment="TELEGRAM_BOT_USERNAME=ArtivisiAkuntingBot"
Environment="TELEGRAM_WEBHOOK_URL=https://akunting.example.com/api/telegram/webhook"
Environment="TELEGRAM_WEBHOOK_SECRET=abc123xyz789..."
Skenario 3: Mendaftarkan Webhook ke Telegram
Situasi: Environment sudah dikonfigurasi, perlu mendaftarkan webhook ke Telegram.
Langkah-langkah:
- Pastikan aplikasi sudah berjalan dan webhook endpoint bisa diakses publik
- Jalankan command berikut untuk mendaftarkan webhook:
curl -X POST "https://api.telegram.org/bot<TOKEN>/setWebhook" \
-H "Content-Type: application/json" \
-d '{
"url": "https://akunting.example.com/api/telegram/webhook",
"secret_token": "abc123xyz789secrettoken456def",
"allowed_updates": ["message"]
}'
Ganti:
<TOKEN>dengan bot tokenurldengan URL webhook aplikasisecret_tokendengan secret yang sama di environment
Response Sukses:
{
"ok": true,
"result": true,
"description": "Webhook was set"
}
- Verifikasi webhook sudah terdaftar:
curl "https://api.telegram.org/bot<TOKEN>/getWebhookInfo"
Response:
{
"ok": true,
"result": {
"url": "https://akunting.example.com/api/telegram/webhook",
"has_custom_certificate": false,
"pending_update_count": 0,
"max_connections": 40
}
}
Skenario 4: Setup dengan HTTPS (SSL/TLS)
Situasi: Telegram mensyaratkan webhook harus HTTPS.
Opsi 1: Menggunakan Reverse Proxy (Nginx)
server {
listen 443 ssl;
server_name akunting.example.com;
ssl_certificate /etc/letsencrypt/live/akunting.example.com/fullchain.pem;
ssl_certificate_key /etc/letsencrypt/live/akunting.example.com/privkey.pem;
location /api/telegram/webhook {
proxy_pass http://localhost:8080;
proxy_set_header Host $host;
proxy_set_header X-Real-IP $remote_addr;
proxy_set_header X-Telegram-Bot-Api-Secret-Token $http_x_telegram_bot_api_secret_token;
}
}
Opsi 2: Menggunakan Cloudflare Tunnel
# Install cloudflared
cloudflared tunnel create akunting
cloudflared tunnel route dns akunting akunting.example.com
# Jalankan tunnel
cloudflared tunnel run --url http://localhost:8080 akunting
Skenario 5: Testing Integrasi
Situasi: Semua konfigurasi selesai, perlu memastikan integrasi berfungsi.
Langkah-langkah:
- Buka Telegram, cari bot dengan username yang dikonfigurasi
- Kirim
/start - Bot harus merespon dengan pesan selamat datang
- Cek log aplikasi untuk memastikan request masuk:
INFO TelegramBotService - Received message from username (userid)
Test dengan curl (Simulasi Webhook):
curl -X POST "http://localhost:8080/api/telegram/webhook" \
-H "Content-Type: application/json" \
-H "X-Telegram-Bot-Api-Secret-Token: abc123xyz789secrettoken456def" \
-d '{
"update_id": 123456789,
"message": {
"message_id": 1,
"from": {
"id": 12345,
"is_bot": false,
"first_name": "Test",
"username": "testuser"
},
"chat": {
"id": 12345,
"type": "private"
},
"date": 1234567890,
"text": "/status"
}
}'
Skenario 6: Troubleshooting Webhook
Situasi: Bot tidak merespon atau webhook tidak berfungsi.
Langkah Diagnosis:
-
Cek status webhook:
curl "https://api.telegram.org/bot<TOKEN>/getWebhookInfo"Perhatikan field:
pending_update_count- jumlah update yang menunggulast_error_date- waktu error terakhirlast_error_message- pesan error
-
Cek log aplikasi:
# Cari error terkait Telegram grep -i telegram /var/log/aplikasi/app.log -
Cek konektivitas:
# Pastikan endpoint bisa diakses dari luar curl -I https://akunting.example.com/api/telegram/webhook -
Reset webhook jika bermasalah:
# Hapus webhook curl "https://api.telegram.org/bot<TOKEN>/deleteWebhook" # Set ulang curl -X POST "https://api.telegram.org/bot<TOKEN>/setWebhook" ...
Masalah Umum:
| Masalah | Penyebab | Solusi |
|---|---|---|
| Bot tidak merespon | Webhook belum terdaftar | Jalankan setWebhook |
| 401 Unauthorized | Secret token tidak cocok | Samakan secret di env dan webhook |
| 502 Bad Gateway | Aplikasi tidak berjalan | Restart aplikasi |
| SSL Certificate Error | Sertifikat tidak valid | Gunakan Let's Encrypt atau self-signed dengan upload |
Skenario 7: Menonaktifkan Integrasi
Situasi: Perlu menonaktifkan fitur Telegram sementara.
Langkah-langkah:
-
Set environment variable:
TELEGRAM_BOT_ENABLED=false -
Restart aplikasi
-
(Opsional) Hapus webhook:
curl "https://api.telegram.org/bot<TOKEN>/deleteWebhook"
Security Checklist
- [ ] Token bot tidak di-commit ke repository
- [ ] Secret token minimal 32 karakter
- [ ] Webhook menggunakan HTTPS
- [ ] Environment variables tidak ter-expose di log
- [ ] Token disimpan di secrets manager (untuk production)
Referensi
Lihat Juga
- Telegram Receipt - Panduan penggunaan untuk end user
- Setup Awal - Setup aplikasi secara umum
Kelola Karyawan
Pendahuluan
Menu Karyawan digunakan untuk mengelola data karyawan yang akan diproses penggajiannya. Data karyawan mencakup informasi pribadi, status pajak (PTKP), data kepegawaian, dan informasi BPJS.
Mengakses Menu Karyawan
- Klik menu Karyawan di sidebar
- Halaman daftar karyawan akan ditampilkan
Daftar Karyawan
Halaman daftar menampilkan semua karyawan dengan informasi:
- NIK (Nomor Induk Karyawan)
- Nama lengkap
- Jabatan
- Departemen
- Status (Aktif/Nonaktif)
Filter dan Pencarian
- Pencarian: Ketik nama atau NIK karyawan
- Filter Status: Pilih Aktif, Nonaktif, atau Semua
- Filter Departemen: Pilih departemen tertentu
Menambah Karyawan Baru
- Klik tombol + Karyawan Baru
- Isi data pada form:
Data Pribadi
| Field | Keterangan |
|---|---|
| NIK | Nomor Induk Karyawan (unik) |
| Nama Lengkap | Nama sesuai KTP |
| Email karyawan | |
| Nomor Telepon | Nomor HP aktif |
| Alamat | Alamat lengkap |
Data Pajak
| Field | Keterangan |
|---|---|
| NPWP | Nomor Pokok Wajib Pajak (format: XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX) |
| Status PTKP | Penghasilan Tidak Kena Pajak |
Status PTKP yang Tersedia
| Kode | Keterangan | PTKP/Tahun |
|---|---|---|
| TK/0 | Tidak Kawin, tanpa tanggungan | Rp 54.000.000 |
| TK/1 | Tidak Kawin, 1 tanggungan | Rp 58.500.000 |
| TK/2 | Tidak Kawin, 2 tanggungan | Rp 63.000.000 |
| TK/3 | Tidak Kawin, 3 tanggungan | Rp 67.500.000 |
| K/0 | Kawin, tanpa tanggungan | Rp 58.500.000 |
| K/1 | Kawin, 1 tanggungan | Rp 63.000.000 |
| K/2 | Kawin, 2 tanggungan | Rp 67.500.000 |
| K/3 | Kawin, 3 tanggungan | Rp 72.000.000 |
| K/I/0 | Kawin, penghasilan istri digabung, tanpa tanggungan | Rp 112.500.000 |
| K/I/1 | Kawin, penghasilan istri digabung, 1 tanggungan | Rp 117.000.000 |
| K/I/2 | Kawin, penghasilan istri digabung, 2 tanggungan | Rp 121.500.000 |
| K/I/3 | Kawin, penghasilan istri digabung, 3 tanggungan | Rp 126.000.000 |
Data Kepegawaian
| Field | Keterangan |
|---|---|
| Jabatan | Posisi/title karyawan |
| Departemen | Unit kerja |
| Tanggal Bergabung | Tanggal mulai bekerja |
| Tipe Karyawan | Tetap atau Kontrak |
Data Bank
| Field | Keterangan |
|---|---|
| Nama Bank | Bank untuk transfer gaji |
| Nomor Rekening | Nomor rekening karyawan |
| Nama Pemilik Rekening | Nama sesuai buku rekening |
Data BPJS
| Field | Keterangan |
|---|---|
| No. BPJS Kesehatan | Nomor kepesertaan BPJS Kesehatan |
| No. BPJS Ketenagakerjaan | Nomor kepesertaan BPJS TK |
- Klik Simpan untuk menyimpan data
Melihat Detail Karyawan
- Pada daftar karyawan, klik Lihat pada baris karyawan
- Halaman detail menampilkan:
- Semua informasi karyawan
- Status aktif/nonaktif
- Tombol Edit dan Nonaktifkan/Aktifkan
Mengedit Data Karyawan
- Buka halaman detail karyawan
- Klik tombol Edit
- Ubah data yang diperlukan
- Klik Simpan
Mengaktifkan/Menonaktifkan Karyawan
Menonaktifkan Karyawan
- Buka halaman detail karyawan aktif
- Klik tombol Nonaktifkan
- Konfirmasi aksi
Karyawan nonaktif tidak akan diproses dalam penggajian bulanan.
Mengaktifkan Karyawan
- Buka halaman detail karyawan nonaktif
- Klik tombol Aktifkan
Validasi Data
Validasi NIK
- NIK harus unik (tidak boleh duplikat)
- Format bebas (alfanumerik)
Validasi NPWP
- Format: XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX
- Harus unik per karyawan
- Sistem akan memvalidasi format saat menyimpan
Tips Penggunaan
- Lengkapi data BPJS untuk memastikan perhitungan iuran BPJS akurat
- Perbarui status PTKP jika ada perubahan status pernikahan atau tanggungan
- Nonaktifkan karyawan yang sudah resign, jangan menghapus data
- Gunakan filter untuk menemukan karyawan dengan cepat
Lihat Juga
- Komponen Gaji - Mengatur komponen pendapatan dan potongan
Komponen Gaji
Pendahuluan
Menu Komponen Gaji digunakan untuk mengelola jenis-jenis pendapatan dan potongan yang akan digunakan dalam penggajian. Sistem sudah menyediakan komponen standar Indonesia (BPJS, tunjangan umum) yang dapat digunakan langsung atau disesuaikan.
Mengakses Menu Komponen Gaji
- Klik menu Komponen Gaji di sidebar
- Halaman daftar komponen gaji akan ditampilkan
Daftar Komponen Gaji
Halaman daftar menampilkan semua komponen dengan informasi:
- Kode komponen
- Nama komponen
- Tipe (Pendapatan/Potongan/Kontribusi Perusahaan)
- Nilai Default (nominal atau persentase)
- Status (Aktif/Nonaktif)
Filter dan Pencarian
- Pencarian: Ketik kode atau nama komponen
- Filter Tipe: Pilih Pendapatan, Potongan, atau Kontribusi Perusahaan
Tipe Komponen
| Tipe | Keterangan | Contoh |
|---|---|---|
| Pendapatan | Menambah penghasilan karyawan | Gaji Pokok, Tunjangan |
| Potongan | Mengurangi penghasilan karyawan | BPJS Karyawan, PPh 21 |
| Kontribusi Perusahaan | Ditanggung perusahaan, tidak mengurangi gaji | BPJS Perusahaan |
Komponen Bawaan Sistem
Sistem menyediakan 17 komponen standar Indonesia:
Pendapatan (EARNING)
| Kode | Nama | Keterangan |
|---|---|---|
| GAPOK | Gaji Pokok | Gaji pokok bulanan |
| TJ-TRANS | Tunjangan Transportasi | Default Rp 500.000 |
| TJ-MAKAN | Tunjangan Makan | Default Rp 500.000 |
| TJ-POSISI | Tunjangan Jabatan | Berdasarkan posisi |
| LEMBUR | Uang Lembur | Sesuai perhitungan |
| BONUS | Bonus | Bonus kinerja |
| THR | Tunjangan Hari Raya | Sesuai ketentuan |
Kontribusi Perusahaan (COMPANY_CONTRIBUTION)
| Kode | Nama | Rate |
|---|---|---|
| BPJS-KES-P | BPJS Kesehatan (Perusahaan) | 4% |
| BPJS-JHT-P | BPJS JHT (Perusahaan) | 3.7% |
| BPJS-JKK | BPJS JKK | 0.24% |
| BPJS-JKM | BPJS JKM | 0.3% |
| BPJS-JP-P | BPJS JP (Perusahaan) | 2% |
Potongan (DEDUCTION)
| Kode | Nama | Rate |
|---|---|---|
| BPJS-KES-K | BPJS Kesehatan (Karyawan) | 1% |
| BPJS-JHT-K | BPJS JHT (Karyawan) | 2% |
| BPJS-JP-K | BPJS JP (Karyawan) | 1% |
| PPH21 | PPh Pasal 21 | Dihitung otomatis |
| POT-LAIN | Potongan Lain-lain | Pinjaman, dll |
Menambah Komponen Baru
- Klik tombol + Komponen Baru
- Isi data pada form:
| Field | Keterangan |
|---|---|
| Kode | Kode unik komponen (huruf kapital) |
| Nama | Nama komponen |
| Deskripsi | Penjelasan singkat |
| Tipe Komponen | Pendapatan/Potongan/Kontribusi Perusahaan |
| Jenis Nilai | Nominal Tetap atau Persentase |
| Nilai Default | Nominal (Rp) atau Persentase (%) |
| Urutan Tampil | Angka kecil ditampilkan lebih dulu |
| Diperhitungkan Pajak | Centang jika masuk perhitungan PPh 21 |
| Kategori BPJS | Pilih jika terkait BPJS |
- Klik Simpan
Jenis Nilai
Nominal Tetap
- Nilai dalam Rupiah
- Contoh: Tunjangan Makan Rp 500.000
Persentase
- Nilai dalam persen dari basis perhitungan
- Masukkan angka langsung (misal: 4 untuk 4%)
- Contoh: BPJS Kesehatan 4% dari gaji pokok
Melihat Detail Komponen
- Pada daftar, klik Lihat pada baris komponen
- Halaman detail menampilkan:
- Semua informasi komponen
- Status aktif/nonaktif
- Informasi audit (dibuat/diperbarui)
Mengedit Komponen
- Buka halaman detail komponen
- Klik tombol Edit
- Ubah data yang diperlukan
- Klik Simpan
Catatan: Komponen sistem (bawaan) tidak dapat diedit atau dinonaktifkan.
Mengaktifkan/Menonaktifkan Komponen
Menonaktifkan Komponen
- Buka halaman detail komponen aktif
- Klik tombol Nonaktifkan
- Konfirmasi aksi
Komponen nonaktif tidak akan muncul dalam pilihan saat mengatur gaji karyawan.
Mengaktifkan Komponen
- Buka halaman detail komponen nonaktif
- Klik tombol Aktifkan
Kategori BPJS
Kategori BPJS menandai komponen yang terkait dengan program BPJS:
| Kategori | Program |
|---|---|
| KESEHATAN | BPJS Kesehatan |
| JHT | Jaminan Hari Tua |
| JKK | Jaminan Kecelakaan Kerja |
| JKM | Jaminan Kematian |
| JP | Jaminan Pensiun |
Kategori ini digunakan untuk:
- Mengelompokkan komponen terkait
- Validasi rate sesuai ketentuan
- Laporan iuran BPJS
Pengaturan Pajak
Centang Diperhitungkan dalam pajak (PPh 21) untuk komponen yang:
- Termasuk penghasilan bruto karyawan
- Akan dihitung dalam perhitungan PPh 21
Komponen yang umumnya kena pajak:
- Gaji Pokok
- Tunjangan Tetap (Transportasi, Makan, Jabatan)
- Bonus, THR
Komponen yang tidak kena pajak:
- Iuran BPJS (porsi karyawan maupun perusahaan)
Tips Penggunaan
- Gunakan komponen bawaan untuk standar Indonesia
- Buat komponen baru untuk kebutuhan khusus perusahaan
- Perhatikan urutan tampil untuk slip gaji yang rapi
- Jangan hapus komponen yang sudah digunakan, cukup nonaktifkan
Lihat Juga
- Kelola Karyawan - Mengatur data karyawan
Kalkulator BPJS
Pendahuluan
Kalkulator BPJS membantu menghitung iuran BPJS (Kesehatan dan Ketenagakerjaan) berdasarkan gaji karyawan. Fitur ini berguna untuk:
- Estimasi biaya BPJS sebelum proses penggajian
- Memahami pembagian iuran perusahaan dan karyawan
- Memverifikasi perhitungan BPJS
Mengakses Kalkulator BPJS
- Klik menu Kalkulator BPJS di sidebar
- Halaman kalkulator akan ditampilkan
Cara Menggunakan
Input Data
| Field | Keterangan |
|---|---|
| Gaji Pokok (Rp) | Gaji pokok bulanan karyawan |
| Kelas Risiko JKK | Kelas risiko untuk BPJS Kecelakaan Kerja |
Kelas Risiko JKK
| Kelas | Tingkat Risiko | Rate | Contoh Industri |
|---|---|---|---|
| 1 | Sangat Rendah | 0.24% | IT, Jasa, Perbankan |
| 2 | Rendah | 0.54% | Retail, Perdagangan |
| 3 | Sedang | 0.89% | Manufaktur Ringan |
| 4 | Tinggi | 1.27% | Konstruksi |
| 5 | Sangat Tinggi | 1.74% | Pertambangan |
Langkah Perhitungan
- Masukkan Gaji Pokok karyawan
- Pilih Kelas Risiko JKK sesuai jenis usaha
- Klik tombol Hitung
- Hasil perhitungan akan ditampilkan
Memahami Hasil Perhitungan
Ringkasan
Tiga kartu ringkasan menampilkan:
- Total Iuran Perusahaan: Jumlah yang ditanggung perusahaan
- Total Potongan Karyawan: Jumlah yang dipotong dari gaji
- Total Iuran BPJS: Gabungan perusahaan dan karyawan
Rincian per Program
| Program | Perusahaan | Karyawan | Batas Upah |
|---|---|---|---|
| BPJS Kesehatan | 4% | 1% | Rp 12.000.000 |
| BPJS JKK | 0.24%-1.74% | - | Tidak ada |
| BPJS JKM | 0.3% | - | Tidak ada |
| BPJS JHT | 3.7% | 2% | Tidak ada |
| BPJS JP | 2% | 1% | Rp 10.042.300 |
Batas Upah (Ceiling)
Untuk gaji yang melebihi batas upah:
- BPJS Kesehatan: Iuran dihitung maksimal dari Rp 12.000.000
- BPJS JP: Iuran dihitung maksimal dari Rp 10.042.300
Sistem akan menampilkan peringatan jika gaji melebihi batas upah.
Contoh Perhitungan
Gaji Rp 10.000.000 (Kelas Risiko 1)
| Program | Perusahaan | Karyawan |
|---|---|---|
| BPJS Kesehatan | Rp 400.000 | Rp 100.000 |
| BPJS JKK | Rp 24.000 | - |
| BPJS JKM | Rp 30.000 | - |
| BPJS JHT | Rp 370.000 | Rp 200.000 |
| BPJS JP | Rp 200.846 | Rp 100.423 |
| Total | Rp 1.024.846 | Rp 400.423 |
Gaji Rp 20.000.000 (Melebihi Batas)
| Program | Perusahaan | Karyawan | Catatan |
|---|---|---|---|
| BPJS Kesehatan | Rp 480.000 | Rp 120.000 | Ceiling Rp 12.000.000 |
| BPJS JKK | Rp 48.000 | - | |
| BPJS JKM | Rp 60.000 | - | |
| BPJS JHT | Rp 740.000 | Rp 400.000 | Tanpa ceiling |
| BPJS JP | Rp 200.846 | Rp 100.423 | Ceiling Rp 10.042.300 |
Keterangan Program BPJS
BPJS Kesehatan
Jaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarga. Iuran 5% dari gaji (4% perusahaan, 1% karyawan).
BPJS JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja)
Perlindungan terhadap risiko kecelakaan kerja. Sepenuhnya ditanggung perusahaan. Rate bervariasi berdasarkan tingkat risiko pekerjaan.
BPJS JKM (Jaminan Kematian)
Santunan kematian bukan akibat kecelakaan kerja. Sepenuhnya ditanggung perusahaan.
BPJS JHT (Jaminan Hari Tua)
Tabungan untuk masa pensiun. Iuran 5.7% (3.7% perusahaan, 2% karyawan). Tidak ada batas upah.
BPJS JP (Jaminan Pensiun)
Pensiun bulanan setelah usia pensiun. Iuran 3% (2% perusahaan, 1% karyawan). Ada batas upah yang disesuaikan setiap tahun.
Tips Penggunaan
- IT Services termasuk Kelas Risiko 1 (sangat rendah)
- Batas upah BPJS JP diperbarui setiap tahun oleh pemerintah
- Gunakan kalkulator ini untuk estimasi sebelum proses penggajian
- Hasil kalkulator dapat berbeda dari slip gaji jika ada komponen tambahan
Lihat Juga
- Kelola Karyawan - Data karyawan dan BPJS
- Komponen Gaji - Komponen BPJS dalam penggajian
Kalkulator PPh 21
Pendahuluan
Kalkulator PPh 21 membantu menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 bulanan berdasarkan gaji bruto karyawan. Fitur ini berguna untuk:
- Estimasi PPh 21 sebelum proses penggajian
- Memahami komponen perhitungan pajak penghasilan
- Memverifikasi potongan PPh 21 di slip gaji
Mengakses Kalkulator PPh 21
- Klik menu Kalkulator PPh 21 di sidebar
- Halaman kalkulator akan ditampilkan
Cara Menggunakan
Input Data
| Field | Keterangan |
|---|---|
| Gaji Bruto Bulanan (Rp) | Gaji pokok + tunjangan + bonus |
| Status PTKP | Penghasilan Tidak Kena Pajak berdasarkan status perkawinan |
| Memiliki NPWP | Centang jika karyawan memiliki NPWP |
Status PTKP
| Kode | Keterangan | Nilai Tahunan |
|---|---|---|
| TK/0 | Tidak Kawin tanpa tanggungan | Rp 54.000.000 |
| TK/1 | Tidak Kawin 1 tanggungan | Rp 58.500.000 |
| TK/2 | Tidak Kawin 2 tanggungan | Rp 63.000.000 |
| TK/3 | Tidak Kawin 3 tanggungan | Rp 67.500.000 |
| K/0 | Kawin tanpa tanggungan | Rp 58.500.000 |
| K/1 | Kawin 1 tanggungan | Rp 63.000.000 |
| K/2 | Kawin 2 tanggungan | Rp 67.500.000 |
| K/3 | Kawin 3 tanggungan | Rp 72.000.000 |
| K/I/0 | Kawin istri digabung tanpa tanggungan | Rp 112.500.000 |
| K/I/1 | Kawin istri digabung 1 tanggungan | Rp 117.000.000 |
| K/I/2 | Kawin istri digabung 2 tanggungan | Rp 121.500.000 |
| K/I/3 | Kawin istri digabung 3 tanggungan | Rp 126.000.000 |
Langkah Perhitungan
- Masukkan Gaji Bruto Bulanan
- Pilih Status PTKP sesuai kondisi karyawan
- Centang Memiliki NPWP jika karyawan punya NPWP
- Klik tombol Hitung
- Hasil perhitungan akan ditampilkan
Memahami Hasil Perhitungan
Ringkasan
Empat kartu ringkasan menampilkan:
- Gaji Bruto: Penghasilan kotor bulanan
- PPh 21 Bulanan: Pajak yang harus dipotong
- Potongan BPJS: Iuran BPJS bagian karyawan
- Take Home Pay: Gaji bersih yang diterima
Alur Perhitungan
| Langkah | Komponen | Keterangan |
|---|---|---|
| 1 | Penghasilan Bruto | Gaji + Tunjangan + Bonus |
| 2 | (-) Biaya Jabatan | 5% dari bruto, maks Rp 500.000/bulan |
| 3 | (-) Iuran BPJS | JHT 2% + JP 1% bagian karyawan |
| 4 | = Penghasilan Neto | Bruto - Biaya Jabatan - BPJS |
| 5 | × 12 bulan | Neto Tahunan |
| 6 | (-) PTKP | Sesuai status perkawinan |
| 7 | = PKP | Penghasilan Kena Pajak |
| 8 | × Tarif Progresif | Sesuai lapisan PKP |
| 9 | = PPh 21 Tahunan | Total pajak setahun |
| 10 | ÷ 12 | PPh 21 Bulanan |
Tarif Pajak Progresif (PP 58/2023)
| PKP Tahunan | Tarif |
|---|---|
| Rp 0 - 60.000.000 | 5% |
| Rp 60.000.001 - 250.000.000 | 15% |
| Rp 250.000.001 - 500.000.000 | 25% |
| Rp 500.000.001 - 5.000.000.000 | 30% |
| > Rp 5.000.000.000 | 35% |
Contoh Perhitungan
Gaji Rp 10.000.000 (TK/0, punya NPWP)
| Komponen | Bulanan | Tahunan |
|---|---|---|
| Penghasilan Bruto | Rp 10.000.000 | Rp 120.000.000 |
| Biaya Jabatan | (Rp 500.000) | (Rp 6.000.000) |
| BPJS (JHT+JP) | (Rp 300.000) | (Rp 3.600.000) |
| Neto | Rp 9.200.000 | Rp 110.400.000 |
| PTKP TK/0 | - | (Rp 54.000.000) |
| PKP | - | Rp 56.400.000 |
| PPh 21 (5%) | - | Rp 2.820.000 |
| PPh 21 Bulanan | Rp 235.000 | - |
Gaji Rp 20.000.000 (K/2, punya NPWP)
| Komponen | Bulanan | Tahunan |
|---|---|---|
| Penghasilan Bruto | Rp 20.000.000 | Rp 240.000.000 |
| Biaya Jabatan | (Rp 500.000) | (Rp 6.000.000) |
| BPJS (JHT+JP) | (Rp 500.423) | (Rp 6.005.076) |
| Neto | Rp 18.999.577 | Rp 227.994.924 |
| PTKP K/2 | - | (Rp 67.500.000) |
| PKP | - | Rp 160.494.924 |
| PPh 21 (5%+15%) | - | Rp 18.074.239 |
| PPh 21 Bulanan | Rp 1.506.187 | - |
Karyawan Tanpa NPWP
Jika karyawan tidak memiliki NPWP:
- PPh 21 dikenakan tarif 20% lebih tinggi
- Sistem akan menampilkan peringatan
- Contoh: PPh 21 normal Rp 235.000, tanpa NPWP menjadi Rp 282.000
Tarif Efektif
Kalkulator juga menampilkan Tarif Efektif, yaitu:
- Persentase pajak terhadap penghasilan bruto
- Rumus: (PPh 21 Tahunan / Bruto Tahunan) × 100%
- Berguna untuk perbandingan beban pajak antar karyawan
Tips Penggunaan
- Status PTKP K/I digunakan jika penghasilan istri digabung dengan suami
- Biaya Jabatan maksimal Rp 6.000.000/tahun atau Rp 500.000/bulan
- BPJS JP memiliki ceiling Rp 10.042.300 (2025)
- Tanggungan maksimal yang diperhitungkan adalah 3 orang
- Hasil kalkulator adalah estimasi, slip gaji resmi mungkin berbeda
Lihat Juga
- Kelola Karyawan - Data karyawan dan status PTKP
- Komponen Gaji - Komponen PPh 21 dalam penggajian
- Kalkulator BPJS - Perhitungan iuran BPJS
Proses Penggajian
Fitur payroll memungkinkan perhitungan gaji bulanan untuk semua karyawan aktif, lengkap dengan BPJS dan PPh 21.
Alur Kerja Payroll
Buat Payroll → Calculate → Approve → Post ke Jurnal
Status payroll:
- Draft: Payroll baru dibuat, belum dikalkulasi
- Calculated: Perhitungan selesai, siap review
- Approved: Disetujui, siap posting
- Posted: Jurnal sudah dibuat
- Cancelled: Dibatalkan
Membuat Payroll Baru
- Klik menu Payroll > Daftar Payroll
- Klik tombol Buat Payroll Baru
- Isi form:
- Periode: Format YYYY-MM (contoh: 2025-01)
- Gaji Pokok: Jumlah gaji pokok untuk semua karyawan
- Kelas Risiko JKK: Kelas risiko kecelakaan kerja (1-5)
- Klik Simpan & Hitung
Sistem akan otomatis:
- Mengambil semua karyawan dengan status ACTIVE
- Menghitung BPJS (Kesehatan, JKK, JKM, JHT, JP)
- Menghitung PPh 21 berdasarkan status PTKP masing-masing karyawan
- Menghitung total potongan dan gaji netto
Komponen Perhitungan
BPJS yang Dihitung
| Komponen | Ditanggung Perusahaan | Ditanggung Karyawan |
|---|---|---|
| Kesehatan | 4% | 1% |
| JKK | 0.24% - 1.74% (sesuai kelas) | - |
| JKM | 0.3% | - |
| JHT | 3.7% | 2% |
| JP | 2% | 1% |
PPh 21
PPh 21 dihitung dengan tarif progresif:
- 5% untuk PKP 0 - 60 juta
- 15% untuk PKP 60 juta - 250 juta
- 25% untuk PKP 250 juta - 500 juta
- 30% untuk PKP 500 juta - 5 miliar
- 35% untuk PKP di atas 5 miliar
PTKP 2024:
- TK/0: Rp 54.000.000
- K/0: Rp 58.500.000
- K/1: Rp 63.000.000
- K/2: Rp 67.500.000
- K/3: Rp 72.000.000
Detail Payroll
Halaman detail menampilkan:
Summary
- Jumlah Karyawan: Total karyawan yang diproses
- Total Bruto: Total gaji kotor
- Total Potongan: BPJS karyawan + PPh 21
- Total Neto: Gaji bersih yang dibayarkan
Rincian per Karyawan
Tabel yang menampilkan:
- NIK dan Nama
- Gaji Bruto
- BPJS Karyawan
- PPh 21
- Total Potongan
- Gaji Neto
Approve Payroll
Setelah review perhitungan:
- Buka halaman detail payroll
- Verifikasi jumlah dan perhitungan
- Klik tombol Approve
Setelah di-approve, payroll siap untuk di-posting ke jurnal.
Posting ke Jurnal
Posting akan membuat jurnal akuntansi:
- Dari halaman detail payroll yang sudah di-approve
- Klik tombol Post ke Jurnal
- Konfirmasi posting
Jurnal yang Dibuat
| Akun | Posisi | Jumlah |
|---|---|---|
| Beban Gaji | Debit | Total bruto |
| Beban BPJS | Debit | BPJS perusahaan |
| Hutang Gaji | Kredit | Total neto |
| Hutang BPJS | Kredit | Total BPJS (perusahaan + karyawan) |
| Hutang PPh 21 | Kredit | Total PPh 21 |
Setelah posting:
- Status berubah menjadi Posted
- Link ke transaksi ditampilkan
- Payroll tidak dapat dibatalkan
Membatalkan Payroll
Payroll dapat dibatalkan selama belum di-posting:
- Buka halaman detail payroll
- Klik tombol Batalkan
- Konfirmasi pembatalan
Pembatalan tidak menghapus data, hanya mengubah status menjadi Cancelled.
Menghapus Payroll
Hanya payroll dengan status Draft yang dapat dihapus:
- Buka halaman detail payroll
- Klik tombol Hapus
- Konfirmasi penghapusan
Filter dan Pencarian
Di halaman daftar payroll:
- Gunakan dropdown Status untuk filter
- Pilih status: All, Draft, Calculated, Approved, Posted, Cancelled
- Klik periode untuk melihat detail
Laporan Payroll
Sistem menyediakan beberapa laporan untuk setiap payroll yang sudah dikalkulasi.
Mengakses Laporan
- Buka halaman detail payroll
- Klik tombol Export (dropdown)
- Pilih jenis laporan dan format (PDF/Excel)
Jenis Laporan
Rekap Gaji
Ringkasan gaji seluruh karyawan dalam satu periode:
- NIK dan Nama
- Gaji Bruto
- BPJS Karyawan
- PPh 21
- Total Potongan
- Gaji Neto
Laporan PPh 21
Laporan untuk pelaporan SPT Masa PPh 21:
- Nama dan NPWP karyawan
- Penghasilan Bruto
- PPh 21 yang dipotong
- Status PTKP
Laporan BPJS
Laporan iuran BPJS untuk penyetoran:
- BPJS Kesehatan (perusahaan dan karyawan)
- BPJS Ketenagakerjaan (JKK, JKM, JHT, JP)
- Total iuran perusahaan dan karyawan
Slip Gaji
Slip gaji individual untuk setiap karyawan:
- Di tabel rincian karyawan, klik ikon download pada kolom Slip Gaji
- PDF akan terunduh dengan rincian:
- Informasi karyawan
- Pendapatan
- Potongan (BPJS, PPh 21)
- Gaji bersih
Bukti Potong 1721-A1
Bukti Potong PPh 21 (1721-A1) adalah dokumen tahunan yang wajib diberikan kepada karyawan.
Mengakses Bukti Potong
- Klik menu Payroll > Bukti Potong 1721-A1
- Pilih tahun pajak
- Klik Download PDF untuk karyawan yang diinginkan
Isi Bukti Potong
Dokumen berisi:
- Identitas pemotong pajak (perusahaan)
- Identitas penerima penghasilan (karyawan)
- Penghasilan bruto setahun
- Biaya jabatan (5%, maks Rp 6.000.000)
- Iuran pensiun/JHT/JP
- Penghasilan neto
- PTKP
- PKP
- PPh 21 terutang dan yang telah dipotong
Waktu Pemberian
- Bukti potong wajib diberikan paling lambat 1 bulan setelah tahun pajak berakhir
- Karyawan menggunakan dokumen ini untuk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Tips
Sebelum Memulai Payroll
- Pastikan data karyawan sudah lengkap (NPWP, status PTKP)
- Pastikan karyawan yang akan digaji berstatus Active
- Tentukan kelas risiko JKK sesuai jenis usaha
Kelas Risiko JKK
| Kelas | Tarif | Contoh Jenis Usaha |
|---|---|---|
| 1 | 0.24% | Jasa IT, Konsultan |
| 2 | 0.54% | Retail, Kuliner |
| 3 | 0.89% | Manufaktur ringan |
| 4 | 1.27% | Konstruksi |
| 5 | 1.74% | Pertambangan |
Pembayaran Gaji
Setelah posting:
- Transfer gaji ke rekening karyawan sesuai Total Neto
- Catat jurnal Transfer Bank untuk setiap pembayaran
- Setor BPJS dan PPh 21 sesuai jadwal
Lihat Juga
- Kelola Karyawan - Setup data karyawan
- Komponen Gaji - Pengaturan komponen
- Kalkulator BPJS - Simulasi perhitungan BPJS
- Kalkulator PPh 21 - Simulasi perhitungan PPh 21
- Kalender Pajak - Jadwal setor dan lapor PPh 21
Kelola Pengguna
Fitur kelola pengguna memungkinkan administrator untuk mengatur akun pengguna dan hak akses dalam aplikasi.
Konsep Role-Based Access Control (RBAC)
Aplikasi menggunakan sistem kontrol akses berbasis role. Setiap pengguna dapat memiliki satu atau lebih role, dan setiap role memiliki kumpulan hak akses (permission) tertentu.
Daftar Role
| Role | Deskripsi | Hak Akses |
|---|---|---|
| Administrator | Akses penuh termasuk manajemen pengguna | Semua fitur + kelola pengguna |
| Pemilik | Akses semua fitur bisnis | Semua fitur kecuali manajemen pengguna |
| Akuntan | Operasi akuntansi dan laporan | Transaksi, jurnal, laporan, pajak, payroll |
| Staf | Akses terbatas untuk operasi harian | Lihat transaksi, lihat laporan, buat transaksi |
| Auditor | Akses baca-saja untuk audit | Lihat semua data dan laporan |
| Karyawan | Akses slip gaji dan profil sendiri | Lihat slip gaji dan profil sendiri |
Sistem Permission Aditif
Jika pengguna memiliki beberapa role, hak aksesnya adalah gabungan dari semua role yang dimiliki. Contoh:
- Pengguna dengan role Akuntan + Auditor akan memiliki hak akses dari kedua role tersebut
Daftar Pengguna
Halaman daftar pengguna menampilkan semua pengguna yang terdaftar dalam sistem. Anda dapat:
- Melihat username, nama lengkap, dan email pengguna
- Melihat role yang dimiliki setiap pengguna dengan badge berwarna
- Melihat status aktif/nonaktif pengguna
- Mencari pengguna berdasarkan username, nama, atau email
- Menambah pengguna baru
Filter dan Pencarian
Gunakan kolom pencarian untuk mencari pengguna berdasarkan:
- Username
- Nama lengkap
Menambah Pengguna Baru
- Klik tombol Pengguna Baru di halaman daftar
- Isi informasi pengguna:
- Username: Username unik untuk login (wajib)
- Password: Password minimal 4 karakter (wajib untuk pengguna baru)
- Nama Lengkap: Nama lengkap pengguna (wajib)
- Email: Alamat email (opsional)
- Pilih minimal satu role dari daftar yang tersedia
- Klik Simpan untuk membuat pengguna
Mengedit Pengguna
- Klik link Detail pada baris pengguna yang ingin diedit
- Di halaman detail, klik tombol Edit
- Ubah informasi yang diperlukan
- Klik Simpan untuk menyimpan perubahan
Catatan: Password tidak ditampilkan saat mengedit. Untuk mengubah password, gunakan fitur Ubah Password.
Mengubah Password
- Buka halaman detail pengguna
- Klik tombol Ubah Password
- Masukkan password baru (minimal 4 karakter)
- Konfirmasi password baru
- Klik Simpan Password
Menonaktifkan/Mengaktifkan Pengguna
- Buka halaman detail pengguna
- Klik tombol Nonaktifkan (untuk pengguna aktif) atau Aktifkan (untuk pengguna nonaktif)
Pengguna yang dinonaktifkan tidak dapat login ke aplikasi tetapi datanya tetap tersimpan.
Menghapus Pengguna
- Buka halaman detail pengguna
- Klik tombol Hapus
- Konfirmasi penghapusan
Catatan: Anda tidak dapat menghapus akun sendiri.
Best Practices
- Prinsip Least Privilege: Berikan hanya role yang diperlukan untuk tugas pengguna
- Review Berkala: Periksa dan update role pengguna secara berkala
- Password Aman: Gunakan password yang kuat (minimal 4 karakter, disarankan kombinasi huruf, angka, dan simbol)
- Nonaktifkan Pengguna: Nonaktifkan pengguna yang sudah tidak aktif daripada menghapus untuk keperluan audit
Layanan Mandiri
Fitur layanan mandiri memungkinkan karyawan untuk mengakses slip gaji, bukti potong PPh 21, dan informasi profil mereka sendiri.
Prasyarat
Untuk mengakses fitur layanan mandiri, akun pengguna Anda harus dikaitkan dengan data karyawan oleh administrator.
Slip Gaji Saya
Halaman ini menampilkan daftar slip gaji Anda yang sudah di-posting.
Cara Mengakses
- Klik menu Slip Gaji Saya di sidebar
- Pilih tahun dari dropdown untuk melihat slip gaji tahun tertentu
- Klik Download PDF untuk mengunduh slip gaji dalam format PDF
Informasi yang Ditampilkan
- Periode gaji (bulan dan tahun)
- Gaji bruto
- Total potongan
- Gaji neto (take home pay)
Bukti Potong PPh 21
Halaman ini menampilkan bukti potong PPh 21 (formulir 1721-A1) untuk keperluan pelaporan SPT Tahunan.
Cara Mengakses
- Klik menu Bukti Potong Saya di sidebar
- Pilih tahun dari dropdown
- Jika ada data payroll untuk tahun tersebut, klik Download PDF untuk mengunduh bukti potong
Informasi dalam Bukti Potong
- Data identitas karyawan (nama, NIK/NPWP)
- Penghasilan bruto setahun
- Total potongan BPJS karyawan
- PPh 21 yang dipotong
- Penghasilan neto
Catatan: Bukti potong ini digunakan untuk melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.
Profil Saya
Halaman ini menampilkan informasi profil karyawan Anda.
Informasi yang Ditampilkan
Informasi Pribadi (Read Only):
- NIK Karyawan
- Nama lengkap
- NIK KTP
- NPWP
Informasi Kepegawaian (Read Only):
- Jabatan
- Departemen
- Tipe kepegawaian
- Tanggal mulai kerja
- Status PTKP
Kontak (Dapat Diedit):
- Nomor telepon
- Alamat
Rekening Bank (Dapat Diedit):
- Nama bank
- Nomor rekening
- Nama pemilik rekening
BPJS (Read Only):
- Nomor BPJS Kesehatan
- Nomor BPJS Ketenagakerjaan
Mengedit Profil
- Di halaman Profil Saya, klik link Edit di bagian Kontak atau Rekening Bank
- Ubah informasi yang diperlukan
- Klik Simpan Perubahan
Catatan: Anda hanya dapat mengubah informasi kontak dan rekening bank. Untuk mengubah data lain, silakan hubungi administrator.
Menghubungkan Akun dengan Data Karyawan
Administrator dapat menghubungkan akun pengguna dengan data karyawan melalui halaman edit karyawan:
- Buka Karyawan > pilih karyawan
- Klik Edit
- Di bagian Akun Pengguna (Self-Service), pilih akun pengguna dari dropdown
- Klik Simpan
Setelah dikaitkan, pengguna akan dapat mengakses fitur layanan mandiri.
Kebijakan Data
Ringkasan
Aplikasi ini menyimpan data keuangan Anda sesuai dengan ketentuan perpajakan Indonesia. Dokumen ini menjelaskan berapa lama data disimpan dan bagaimana data dikelola.
Dasar Hukum
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), catatan keuangan wajib disimpan selama 10 tahun sejak akhir tahun pajak.
Periode Penyimpanan
Data Keuangan (10 Tahun)
Data berikut disimpan selama 10 tahun dan tidak dapat dihapus:
| Jenis Data | Keterangan |
|---|---|
| Transaksi | Semua transaksi pendapatan dan pengeluaran |
| Jurnal | Semua entri jurnal (termasuk yang di-void) |
| Invoice | Faktur dan bukti penagihan |
| Laporan Pajak | PPN, PPh 21, PPh 23, dll |
| Bukti Potong | 1721-A1 dan bukti potong lainnya |
| Data Payroll | Gaji, potongan, dan tunjangan karyawan |
| Dokumen Pendukung | Scan nota, kwitansi, dan bukti transaksi |
Data Klien dan Proyek (10 Tahun)
| Jenis Data | Keterangan |
|---|---|
| Data Klien | Nama, alamat, NPWP klien |
| Data Proyek | Informasi proyek dan milestone |
| Kontrak | Dokumen kontrak yang diunggah |
Data Karyawan (10 Tahun Setelah Berhenti)
| Jenis Data | Keterangan |
|---|---|
| Data Pribadi | NIK, NPWP, alamat |
| Riwayat Gaji | Slip gaji dan komponen |
| BPJS | Nomor dan kontribusi BPJS |
Data Operasional (Dapat Dihapus)
| Jenis Data | Periode | Keterangan |
|---|---|---|
| Log Aktivitas | 2 tahun | Riwayat login dan perubahan |
| Draft Telegram | 90 hari | Struk yang belum diproses |
Penghapusan Data
Soft Delete (Default)
Ketika Anda menghapus data melalui aplikasi:
- Data tidak benar-benar dihapus dari database
- Data ditandai sebagai "dihapus" dan disembunyikan dari tampilan
- Data masih dapat dipulihkan jika diperlukan
- Ini memastikan jejak audit tetap lengkap
Hard Delete
Penghapusan permanen TIDAK tersedia melalui aplikasi untuk data keuangan. Ini sesuai dengan ketentuan perpajakan yang mewajibkan penyimpanan 10 tahun.
Backup Data
Jadwal Backup
| Tipe Backup | Retensi |
|---|---|
| Harian | 7 hari terakhir |
| Mingguan | 4 minggu terakhir |
| Bulanan | 12 bulan terakhir |
| Tahunan | 10 tahun |
Lokasi Backup
Backup disimpan di lokasi terpisah dari server utama untuk keamanan data.
Ekspor Data
Anda dapat mengekspor data Anda kapan saja:
Per Laporan
- Buka halaman laporan yang diinginkan
- Klik tombol Export PDF atau Export Excel
Ekspor Lengkap
Untuk mengekspor seluruh data perusahaan:
- Buka Pengaturan > Ekspor Data
- Pilih periode yang diinginkan
- Klik Ekspor Semua
- Unduh file ZIP yang berisi semua data
Hak Anda
Akses Data
Anda dapat melihat semua data Anda melalui aplikasi.
Koreksi Data
- Data profil dapat diubah melalui menu Profil
- Data keuangan yang sudah diposting tidak dapat diubah (harus void dan buat baru)
Penghapusan Data
- Data keuangan dalam periode 10 tahun tidak dapat dihapus (kewajiban hukum)
- Data di luar periode retensi dapat diajukan untuk penghapusan
Keamanan Data
Enkripsi
- Koneksi ke aplikasi menggunakan HTTPS (enkripsi dalam transit)
- Backup dienkripsi saat disimpan
Akses Terbatas
- Setiap pengguna hanya dapat mengakses data sesuai role-nya
- Aktivitas pengguna dicatat dalam log audit
Kontak
Untuk pertanyaan tentang data Anda, hubungi administrator sistem.
Pembaruan Kebijakan
| Versi | Tanggal | Perubahan |
|---|---|---|
| 1.0 | November 2024 | Kebijakan awal |
Ekspor Data
Ringkasan
Fitur ekspor data memungkinkan Anda mengunduh seluruh data perusahaan dalam format ZIP. Fitur ini tersedia untuk memenuhi:
- Kewajiban perpajakan (penyimpanan data 10 tahun - UU No. 28/2007)
- Portabilitas data (hak akses data sesuai PP 50/2022 PDPJP)
- Backup tambahan di luar sistem
Mengakses Fitur Ekspor
- Buka menu Pengaturan dari sidebar
- Scroll ke bagian Pengaturan Lainnya
- Klik Ekspor Data
Halaman Ekspor Data
Halaman ekspor data menampilkan:
Statistik Data
Ringkasan jumlah data yang akan diekspor:
| Kategori | Keterangan |
|---|---|
| Akun (COA) | Jumlah akun di Chart of Accounts |
| Jurnal | Jumlah jurnal entry |
| Transaksi | Jumlah transaksi |
| Klien | Jumlah data klien |
| Proyek | Jumlah proyek |
| Invoice | Jumlah invoice |
| Karyawan | Jumlah karyawan |
| Payroll | Jumlah payroll run |
| Dokumen | Jumlah file dokumen |
Isi File Ekspor
File ZIP yang diunduh berisi:
| File | Isi |
|---|---|
chart_of_accounts.csv | Daftar akun (COA) |
journal_entries.csv | Semua jurnal termasuk yang void |
transactions.csv | Semua transaksi |
clients.csv | Data klien |
projects.csv | Data proyek |
invoices.csv | Semua invoice |
employees.csv | Data karyawan |
payroll_runs.csv | Riwayat payroll |
payroll_details.csv | Detail slip gaji |
audit_logs.csv | Log aktivitas |
documents/ | File dokumen lampiran |
MANIFEST.md | Metadata ekspor |
Cara Mengekspor Data
- Buka halaman Ekspor Data (lihat langkah di atas)
- Review statistik data yang akan diekspor
- Klik tombol Ekspor Semua Data
- Tunggu proses ekspor selesai
- File ZIP akan terunduh otomatis
Format File CSV
Semua file CSV menggunakan:
- Encoding: UTF-8
- Delimiter: Koma (,)
- Quote character: Petik ganda (")
- Header: Baris pertama adalah nama kolom
File Manifest
File MANIFEST.md berisi:
- Tanggal ekspor
- Informasi perusahaan (nama, NPWP)
- Jumlah record per kategori
Tips dan Catatan
- Waktu proses: Ekspor data besar dapat memakan waktu beberapa menit
- Ukuran file: Tergantung jumlah data dan dokumen
- Backup rutin: Disarankan ekspor bulanan sebagai backup tambahan
- Penyimpanan: Simpan file ekspor di lokasi terpisah dari server
Lihat Juga
- Kebijakan Penyimpanan Data - Informasi tentang retensi data
Glosarium
Istilah Akuntansi
A
Akumulasi Amortisasi Kontra akun aset tak berwujud yang mencatat total amortisasi sejak aset diperoleh.
Amortisasi Proses pengalokasian biaya aset tak berwujud atau beban dibayar dimuka secara bertahap ke periode-periode yang menerima manfaat.
Aset Sumber daya yang dimiliki perusahaan yang memiliki nilai ekonomi. Contoh: kas, piutang, peralatan.
Aset Tak Berwujud Aset non-fisik yang memiliki nilai ekonomi jangka panjang. Contoh: website, software, hak paten.
B
Beban Pengeluaran yang terjadi dalam rangka menghasilkan pendapatan. Contoh: beban gaji, beban sewa.
Beban Dibayar Dimuka Pembayaran yang dilakukan di muka untuk jasa atau barang yang akan diterima di masa depan. Contoh: asuransi, sewa.
Buku Besar Kumpulan semua akun yang mencatat setiap transaksi secara kronologis.
D
Debit Sisi kiri dalam pencatatan akuntansi. Menambah aset dan beban, mengurangi kewajiban dan pendapatan.
DPP (Dasar Pengenaan Pajak) Nilai yang menjadi dasar perhitungan pajak. Untuk PPN, DPP adalah harga sebelum pajak.
Draft Status transaksi atau dokumen yang tersimpan tapi belum final/diposting.
E
Ekuitas Hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Ekuitas = Aset - Kewajiban.
F
Faktur Pajak Dokumen bukti pungutan PPN yang dibuat oleh PKP saat menyerahkan BKP/JKP.
J
Jurnal Catatan kronologis transaksi keuangan dengan format debit dan kredit.
Jurnal Penyesuaian Jurnal yang dibuat di akhir periode untuk menyesuaikan saldo akun. Contoh: amortisasi, penyusutan.
K
Kas Uang tunai dan setara kas yang dimiliki perusahaan.
Kewajiban Hutang perusahaan kepada pihak lain. Contoh: hutang usaha, hutang pajak.
Kredit Sisi kanan dalam pencatatan akuntansi. Menambah kewajiban dan pendapatan, mengurangi aset dan beban.
L
Laba Bersih Selisih antara total pendapatan dan total beban dalam suatu periode.
Laba Kotor Pendapatan dikurangi biaya langsung, sebelum dikurangi beban operasional.
Laporan Laba Rugi Laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan dan beban selama periode tertentu.
M
Margin Persentase laba terhadap pendapatan. Margin = (Laba / Pendapatan) × 100%.
Milestone Tahapan penting dalam proyek yang menandai pencapaian tertentu.
N
Neraca Laporan posisi keuangan yang menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Neraca Saldo Daftar semua akun beserta saldo debit dan kredit untuk memvalidasi keseimbangan pembukuan.
NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) Nomor bukti penerimaan negara yang diterbitkan saat penyetoran pajak.
P
Pendapatan Penerimaan dari aktivitas utama bisnis. Contoh: pendapatan jasa, penjualan.
Pendapatan Akrual Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tapi belum diterima pembayarannya.
Pendapatan Diterima Dimuka Pembayaran yang diterima sebelum jasa/barang diserahkan. Dicatat sebagai kewajiban.
Piutang Hak perusahaan atas uang dari pelanggan yang belum diterima.
Posting Proses memindahkan transaksi dari status draft menjadi final dan mempengaruhi saldo akun.
PPN (Pajak Pertambahan Nilai) Pajak yang dikenakan atas penyerahan barang/jasa kena pajak. Tarif standar 11%.
PPN Keluaran PPN yang dipungut dari penjualan. Dicatat sebagai hutang pajak.
PPN Masukan PPN yang dibayar pada pembelian. Dapat dikreditkan dengan PPN Keluaran.
PPh (Pajak Penghasilan) Pajak atas penghasilan. PPh 21 untuk karyawan, PPh 23 untuk jasa, PPh 4(2) untuk final.
R
Revenue Recognition Prinsip akuntansi yang menentukan kapan pendapatan diakui dalam laporan keuangan.
S
Saldo Berjalan Saldo akun yang terus diperbarui setiap kali ada transaksi.
SPT (Surat Pemberitahuan) Surat yang digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak.
T
Template Jurnal Pola pencatatan yang sudah dikonfigurasi untuk mempermudah pencatatan transaksi berulang.
Termin Pembayaran Jadwal pembayaran yang disepakati dalam kontrak, biasanya terkait dengan milestone proyek.
Transaksi Aktivitas keuangan yang dicatat dalam sistem akuntansi.
V
Void Pembatalan transaksi yang sudah diposting. Menghasilkan jurnal reversal otomatis.
Singkatan
| Singkatan | Kepanjangan |
|---|---|
| BKP | Barang Kena Pajak |
| COA | Chart of Accounts (Bagan Akun) |
| DPP | Dasar Pengenaan Pajak |
| JKP | Jasa Kena Pajak |
| KPI | Key Performance Indicator |
| NPWP | Nomor Pokok Wajib Pajak |
| NTPN | Nomor Transaksi Penerimaan Negara |
| Portable Document Format | |
| PKP | Pengusaha Kena Pajak |
| PPN | Pajak Pertambahan Nilai |
| PPh | Pajak Penghasilan |
| PSAK | Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan |
| SPT | Surat Pemberitahuan |
| UKM | Usaha Kecil dan Menengah |
Rumus Dasar
Persamaan Akuntansi
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Laba Bersih
Laba = Pendapatan - Beban
PPN
PPN = DPP × 11%
DPP = Harga Inklusif / 1.11
PPh 23
PPh 23 = DPP × 2%
Margin Laba
Margin = (Laba / Pendapatan) × 100%
ROI (Return on Investment)
ROI = (Laba / Biaya) × 100%
Lihat Juga
- Konsep Dasar - Penjelasan konsep akuntansi dasar
- Referensi Akun - Daftar kode akun
- Referensi Template - Daftar template bawaan
Referensi Akun
Daftar akun standar yang tersedia dalam aplikasi. Akun dikelompokkan berdasarkan tipe dan sub-tipe.
Struktur Kode Akun
| Kode | Tipe | Saldo Normal |
|---|---|---|
| 1.x.xx | Aset | Debit |
| 2.x.xx | Kewajiban | Kredit |
| 3.x.xx | Ekuitas | Kredit |
| 4.x.xx | Pendapatan | Kredit |
| 5.x.xx | Beban | Debit |
1. Aset (Assets)
1.1 Aset Lancar (Current Assets)
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 1.1.01 | Kas Kecil | Uang tunai di tangan |
| 1.1.02 | Kas Besar | Kas operasional |
| 1.1.10 | Bank BCA | Rekening Bank BCA |
| 1.1.11 | Bank Mandiri | Rekening Bank Mandiri |
| 1.1.12 | Bank BNI | Rekening Bank BNI |
| 1.1.15 | Deposito | Deposito berjangka |
| 1.1.20 | Piutang Usaha | Tagihan ke pelanggan |
| 1.1.21 | Piutang Karyawan | Pinjaman ke karyawan |
| 1.1.25 | PPN Masukan | PPN yang dapat dikreditkan |
| 1.1.30 | Sewa Dibayar Dimuka | Sewa yang belum jatuh tempo |
| 1.1.31 | Asuransi Dibayar Dimuka | Premi yang belum jatuh tempo |
| 1.1.35 | Perlengkapan | Perlengkapan kantor |
1.2 Aset Tetap (Fixed Assets)
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 1.2.01 | Peralatan Kantor | Komputer, printer, dll |
| 1.2.02 | Akum. Penyusutan Peralatan | Kontra akun peralatan |
| 1.2.05 | Kendaraan | Kendaraan operasional |
| 1.2.06 | Akum. Penyusutan Kendaraan | Kontra akun kendaraan |
1.3 Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 1.3.01 | Website | Biaya pengembangan website |
| 1.3.02 | Akum. Amortisasi Website | Kontra akun website |
| 1.3.05 | Software | Lisensi software |
| 1.3.06 | Akum. Amortisasi Software | Kontra akun software |
2. Kewajiban (Liabilities)
2.1 Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 2.1.01 | Hutang Usaha | Hutang ke vendor/supplier |
| 2.1.02 | Hutang Gaji | Gaji yang belum dibayar |
| 2.1.03 | Hutang PPN | PPN yang harus disetor |
| 2.1.07 | Hutang Gaji (Payroll) | Gaji neto dari payroll bulanan |
| 2.1.08 | Hutang BPJS | Iuran BPJS yang belum disetor |
| 2.1.10 | Pendapatan Diterima Dimuka | Pembayaran dimuka dari klien |
| 2.1.20 | Hutang PPh 21 | PPh 21 yang dipotong |
| 2.1.21 | Hutang PPh 23 | PPh 23 yang dipotong |
| 2.1.22 | Hutang PPh 4(2) | PPh final yang dipotong |
| 2.1.23 | Hutang PPh 25 | Angsuran PPh bulanan |
| 2.1.24 | Hutang PPh 29 | PPh kurang bayar tahunan |
2.2 Kewajiban Jangka Panjang (Long-term Liabilities)
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 2.2.01 | Hutang Bank | Pinjaman bank jangka panjang |
| 2.2.05 | Hutang Leasing | Hutang sewa guna usaha |
3. Ekuitas (Equity)
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 3.1.01 | Modal | Modal awal pemilik |
| 3.1.02 | Modal Disetor | Tambahan modal dari pemilik |
| 3.2.01 | Laba Ditahan | Akumulasi laba tahun lalu |
| 3.2.02 | Laba Tahun Berjalan | Laba periode berjalan |
| 3.3.01 | Prive | Pengambilan oleh pemilik |
4. Pendapatan (Revenue)
4.1 Pendapatan Operasional
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 4.1.01 | Pendapatan Jasa | Pendapatan dari jasa utama |
| 4.1.02 | Pendapatan Konsultasi | Pendapatan konsultasi |
| 4.1.05 | Pendapatan Maintenance | Pendapatan maintenance/retainer |
4.2 Pendapatan Lain-lain
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 4.2.01 | Pendapatan Bunga | Bunga deposito/tabungan |
| 4.2.02 | Pendapatan Lain-lain | Pendapatan di luar operasional |
5. Beban (Expenses)
5.1 Beban Operasional
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 5.1.01 | Beban Gaji | Gaji karyawan tetap |
| 5.1.02 | Beban Sewa | Sewa kantor/gedung |
| 5.1.03 | Beban Listrik | Tagihan listrik |
| 5.1.04 | Beban Air | Tagihan air |
| 5.1.05 | Beban Telepon | Tagihan telepon |
| 5.1.06 | Beban Internet | Tagihan internet |
| 5.1.10 | Beban ATK | Alat tulis kantor |
| 5.1.11 | Beban BPJS | Kontribusi BPJS perusahaan |
| 5.1.12 | Beban Perlengkapan | Perlengkapan kantor |
| 5.1.15 | Beban Transportasi | Transport dan perjalanan |
| 5.1.16 | Beban Parkir | Biaya parkir |
| 5.1.20 | Beban Makan | Makan karyawan/meeting |
5.2 Beban Profesional
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 5.2.01 | Beban Jasa Profesional | Jasa konsultan/freelancer |
| 5.2.02 | Beban Jasa Hukum | Jasa notaris/pengacara |
| 5.2.03 | Beban Jasa Akuntan | Jasa akuntan/audit |
| 5.2.05 | Beban Software | Subscription software |
| 5.2.06 | Beban Hosting | Hosting dan domain |
5.3 Beban Administrasi
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 5.3.01 | Beban Administrasi Bank | Biaya admin bank |
| 5.3.02 | Beban Materai | Bea materai |
| 5.3.05 | Beban Asuransi | Premi asuransi |
5.4 Beban Penyusutan & Amortisasi
| Kode | Nama Akun | Keterangan |
|---|---|---|
| 5.4.01 | Beban Penyusutan | Penyusutan aset tetap |
| 5.4.02 | Beban Amortisasi | Amortisasi aset tak berwujud |
Cara Menambah Akun
Jika akun yang Anda butuhkan tidak ada dalam daftar:
- Tentukan tipe akun (Aset/Kewajiban/Ekuitas/Pendapatan/Beban)
- Tentukan sub-tipe yang sesuai
- Buat kode akun mengikuti struktur yang ada
- Lihat Setup Awal untuk panduan menambah akun
Lihat Juga
- Setup Awal - Menambah dan mengelola akun
- Konsep Dasar - Memahami debit dan kredit
- Glosarium - Penjelasan istilah
Referensi Template
Daftar template jurnal bawaan yang tersedia dalam aplikasi. Template dikelompokkan berdasarkan kategori.
Cara Menggunakan Template
- Klik menu Transaksi > Transaksi Baru
- Pilih template yang sesuai
- Isi form transaksi
- Periksa Preview Jurnal
- Simpan Draft atau Posting
Pendapatan (Revenue)
Pendapatan Jasa
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Pendapatan Jasa | Dr. Bank / Cr. Pendapatan Jasa | Terima pembayaran jasa tanpa PPN |
| Pendapatan Jasa dengan PPN | Dr. Bank / Cr. Hutang PPN / Cr. Pendapatan Jasa | Terima pembayaran jasa dengan PPN |
Formula Pendapatan dengan PPN:
Bank (Dr) = amount
Hutang PPN (Cr) = amount * 0.11 / 1.11
Pendapatan (Cr) = amount / 1.11
Penerimaan Lainnya
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Pendapatan Bunga | Dr. Bank / Cr. Pendapatan Bunga | Terima bunga deposito/tabungan |
| Terima DP Proyek | Dr. Bank / Cr. Pendapatan Diterima Dimuka | Terima down payment proyek |
| Terima Pelunasan Piutang | Dr. Bank / Cr. Piutang Usaha | Klien membayar piutang |
Pengeluaran (Expenses)
Beban Utilitas
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Beban Listrik | Dr. Beban Listrik / Cr. Bank | Bayar tagihan listrik |
| Beban Air | Dr. Beban Air / Cr. Bank | Bayar tagihan air |
| Beban Telepon | Dr. Beban Telepon / Cr. Bank | Bayar tagihan telepon |
| Beban Internet | Dr. Beban Internet / Cr. Bank | Bayar tagihan internet |
Beban Operasional
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Beban Gaji | Dr. Beban Gaji / Cr. Bank | Bayar gaji karyawan |
| Beban ATK | Dr. Beban ATK / Cr. Kas | Beli alat tulis kantor |
| Beban Transportasi | Dr. Beban Transport / Cr. Kas | Biaya transport |
| Beban Makan | Dr. Beban Makan / Cr. Kas | Makan meeting/karyawan |
Beban dengan PPN
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Pembelian dengan PPN | Dr. Beban / Dr. PPN Masukan / Cr. Bank | Beli barang/jasa dengan faktur pajak |
| Beban Software | Dr. Beban Software / Dr. PPN Masukan / Cr. Bank | Subscription dengan PPN |
Formula Pembelian dengan PPN:
Beban (Dr) = amount / 1.11
PPN Masukan (Dr) = amount * 0.11 / 1.11
Bank (Cr) = amount
Beban dengan PPh 23
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Pembayaran Jasa (PPh 23) | Dr. Beban Jasa / Cr. Bank / Cr. Hutang PPh 23 | Bayar vendor jasa dengan potong PPh |
Formula dengan PPh 23:
Beban Jasa (Dr) = amount
Bank (Cr) = amount * 0.98
Hutang PPh 23 (Cr) = amount * 0.02
Beban dengan PPN + PPh 23
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Pembayaran Jasa (PPN + PPh 23) | Dr. Beban / Dr. PPN Masukan / Cr. Bank / Cr. Hutang PPh 23 | Bayar vendor dengan PPN dan PPh 23 |
Formula dengan PPN + PPh 23:
DPP = amount / 1.11
Beban Jasa (Dr) = DPP
PPN Masukan (Dr) = amount - DPP
Bank (Cr) = amount - (DPP * 0.02)
Hutang PPh 23 (Cr) = DPP * 0.02
Beban Sewa
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Bayar Sewa | Dr. Beban Sewa / Cr. Bank | Bayar sewa bulanan |
| Bayar Sewa Dimuka | Dr. Sewa Dibayar Dimuka / Cr. Bank | Bayar sewa untuk beberapa bulan |
| Bayar Sewa (PPh 4(2)) | Dr. Beban Sewa / Cr. Bank / Cr. Hutang PPh 4(2) | Bayar sewa gedung dengan PPh final |
Transfer
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Transfer Kas | Dr. Bank Tujuan / Cr. Bank Sumber | Transfer antar rekening |
| Isi Kas Kecil | Dr. Kas Kecil / Cr. Bank | Tarik tunai untuk kas kecil |
| Setor Bank | Dr. Bank / Cr. Kas | Setor uang tunai ke bank |
Penyetoran Pajak
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Setor PPN | Dr. Hutang PPN / Cr. Bank | Setor PPN kurang bayar |
| Setor PPh 21 | Dr. Hutang PPh 21 / Cr. Bank | Setor PPh 21 karyawan |
| Setor PPh 23 | Dr. Hutang PPh 23 / Cr. Bank | Setor PPh 23 vendor |
| Setor PPh 25 | Dr. Hutang PPh 25 / Cr. Bank | Setor angsuran PPh |
Payroll (Sistem)
| Template | Jurnal | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Post Gaji Bulanan | Dr. Beban Gaji / Dr. Beban BPJS / Cr. Hutang Gaji / Cr. Hutang BPJS / Cr. Hutang PPh 21 | Posting hasil payroll bulanan |
Formula Post Gaji Bulanan:
Beban Gaji (Dr) = grossSalary (total gaji bruto)
Beban BPJS (Dr) = companyBpjs (kontribusi BPJS perusahaan)
Hutang Gaji (Cr) = netPay (gaji neto yang dibayarkan)
Hutang BPJS (Cr) = totalBpjs (BPJS perusahaan + karyawan)
Hutang PPh 21 (Cr) = pph21 (PPh 21 yang dipotong)
Template ini menggunakan variabel yang disuplai oleh modul Payroll, bukan input user. Lihat Proses Penggajian untuk detail.
Formula yang Sering Digunakan
Formula Dasar
| Formula | Hasil | Contoh (amount=11.100.000) |
|---|---|---|
amount | Nilai input | 11.100.000 |
amount * 0.11 | PPN 11% | 1.221.000 |
amount / 1.11 | DPP dari inklusif | 10.000.000 |
amount * 0.11 / 1.11 | PPN dari inklusif | 1.100.000 |
amount * 0.02 | PPh 23 (2%) | 222.000 |
amount * 0.98 | Nett setelah PPh 23 | 10.878.000 |
amount * 0.10 | PPh 4(2) (10%) | 1.110.000 |
Formula Kondisional
kondisi ? nilai_jika_benar : nilai_jika_salah
Contoh PPh 23 dengan threshold Rp 2.000.000:
amount > 2000000 ? amount * 0.02 : 0
Variabel Referensi
| Variabel | Arti |
|---|---|
amount | Jumlah yang diinput user |
ppn | Hasil perhitungan PPN (jika ada di baris sebelumnya) |
dpp | Hasil perhitungan DPP (jika ada di baris sebelumnya) |
Variabel Extended (Multi-Variable)
Sistem formula mendukung variabel custom yang disuplai oleh modul eksternal. Ini memungkinkan template digunakan untuk skenario kompleks seperti payroll.
Variabel Payroll:
| Variabel | Arti |
|---|---|
grossSalary | Total gaji bruto |
companyBpjs | Kontribusi BPJS perusahaan |
totalBpjs | Total BPJS (perusahaan + karyawan) |
pph21 | PPh 21 yang dipotong |
netPay | Gaji neto yang dibayarkan |
Variabel extended hanya tersedia saat template dipanggil dari modul yang menyediakan variabel tersebut. Untuk template transaksi manual, gunakan variabel standar (amount, ppn, dpp).
Membuat Template Kustom
Jika template yang Anda butuhkan tidak ada:
- Klik menu Template > Template Baru
- Atau duplikat template yang mirip dan modifikasi
- Lihat Kelola Template untuk panduan lengkap
Lihat Juga
- Kelola Template - Buat dan edit template
- Transaksi PPN - Transaksi dengan PPN
- Transaksi PPh - Transaksi dengan PPh
- Proses Penggajian - Payroll dan posting jurnal
- Referensi Akun - Daftar akun untuk template